Taman Nostalgia Kupang: Napas Baru Kota yang Mengajarkan Arti Berkumpul dan Bersyukur

Advetorial 

Taman Nostalgia Kupang jadi napas baru kota: ruang hijau untuk berkumpul, bernapas, dan bersyukur. Revitalisasi Pemkot Kupang wujudkan kota sejuk dan manusiawi.

Kupang — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, ada satu tempat yang menjadi ruang untuk bernapas lega, mengenang masa lalu, dan menatap masa depan dengan harapan baru — Taman Nostalgia Kupang.

Dulu dikenal sebagai simbol perdamaian yang diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), taman ini kini bertransformasi menjadi ikon kebersamaan dan kesejukan hati warga Kupang.

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, dan Wakil Wali Kota, Sherina Francis, taman ini disulap menjadi lebih dari sekadar ruang publik. Ia menjelma menjadi tempat di mana orang berkumpul, bernapas, dan bersyukur — sebuah taman yang menyatukan manusia, alam, dan semangat gotong royong warga kota.

 “Bukan cuma gedung mewah, tapi taman, udara sejuk, dan tempat berkumpul warga. Inilah esensi membangun kota,” ujar dr. Christian Widodo dalam peluncuran Sunday Market Buat Orang Kupang (SABOAK), saban waktu lalu.

Dari Ruang Kenangan Menjadi Paru-Paru Kota

Setiap sore, Taman Nostalgia dipenuhi warga yang berolahraga, berjalan santai, hingga menikmati jajanan UMKM lokal. Pada malam hari, terutama di malam minggu, suasana taman berubah menjadi tempat bersantai dan melepas penat.

Rindangnya pepohonan dan udara segar membuat taman ini menjadi paru-paru Kota Kupang sekaligus tempat bertumbuhnya interaksi sosial yang sehat.

Selain menjadi ruang rekreasi, taman ini memiliki nilai ekonomi yang kuat. Melalui kegiatan SABOAK, pelaku UMKM diberi ruang untuk berkembang sambil menghidupkan suasana taman. Semua ini merupakan hasil efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah, termasuk keputusan tidak membeli mobil dinas baru dan mengalihkan dananya untuk revitalisasi taman kota.

“Biarlah taman ini menjadi saksi bisu kerja keras kami berdua. Ini taman kita, mari kita rawat bersama,” tegas Wali Kota penuh semangat.

Ruang Terbuka Hijau, Napas Baru Kota Kupang

Transformasi Taman Nostalgia adalah bagian dari langkah besar Pemkot Kupang menuju Kota Hijau dan Sehat 2026.

Melalui program penghijauan, ratusan bibit pohon ditanam di berbagai titik, termasuk di kawasan Taman Nostalgia.

“Bibit pohon dari berbagai pihak telah kami tanam di area publik termasuk Taman Nostalgia, demi menciptakan kota yang lebih hijau untuk generasi mendatang,” ujar Wali Kota dalam kegiatan penanaman pohon, Kamis lalu.

Pemkot Kupang juga tengah menyiapkan pembangunan taman kota baru dengan fasilitas publik yang lengkap — toilet bersih, arena bermain anak, skate park, dan akses Wi-Fi gratis. Semua disiapkan agar warga dapat menikmati ruang hijau yang layak, modern, dan ramah keluarga.

Wali Kota menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga taman. “Kalau ada yang buang sampah sembarangan atau merusak fasilitas taman, pasti kami tindak. Ini hasil perjuangan banyak orang,” katanya tegas.

Dari Taman Menuju Peradaban

Lebih dari sekadar proyek fisik, kehadiran taman ini mengajarkan arti kebersamaan dan kesadaran lingkungan.

Taman Nostalgia bukan hanya tempat untuk berjalan santai, tetapi juga tempat warga menyegarkan pikiran, mencari inspirasi, dan merasa lebih dekat dengan alam.

Kini, ruang terbuka hijau seperti Taman Nostalgia menjadi napas baru Kota Kupang, tempat di mana warga bisa bernapas dalam kesejukan, berkumpul dalam kebersamaan, dan bersyukur atas kehidupan yang terus tumbuh di bumi Flobamorata. (go/adv)





 


Iklan

Iklan