Kupang — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang dari Fraksi Gerindra, Moses Mandala, melaksanakan kegiatan reses di RT 27 Kelurahan Lasiana pada Senin (3/11/2025). Kegiatan tersebut menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyampaikan beragam aspirasi dan keluhan yang diharapkan dapat diperjuangkan dalam rapat paripurna maupun pembahasan APBD Murni 2026 mendatang.
Dalam dialog bersama warga, sejumlah isu prioritas mencuat, mulai dari perlindungan jaminan sosial bagi tukang ojek di perbatasan Kota dan Kabupaten Kupang, hingga penataan drainase serta penerangan jalan di kawasan tersebut yang dinilai perlu perhatian lebih dari pemerintah.
Para tukang ojek yang beroperasi di wilayah perbatasan mengusulkan agar difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan, mengingat risiko kerja yang tinggi dan belum adanya jaminan perlindungan dari pemerintah. Selain itu, warga juga meminta penataan infrastruktur di kawasan perbatasan agar tampak lebih representatif sebagai pintu masuk Kota Kupang, seperti halnya kawasan pusat kota yang sudah tertata rapi.
Menanggapi hal itu, Moses Mandala menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi warga, khususnya terkait BPJS Ketenagakerjaan dan penataan wilayah perbatasan.
“Kalau banjir, yang terdampak itu sampai di RT 25. Warga di wilayah RT 25 biasanya yang paling susah kalau sudah hujan,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengaku sependapat dengan usulan masyarakat mengenai pentingnya perlindungan bagi para pekerja ojek pangkalan.
“Saya akan mengkomunikasikan nasib para ojek pangkalan dengan BPJS Ketenagakerjaan NTT dan Pemkot Kupang agar mereka bisa difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan,” kata Moses.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa persoalan drainase dan penerangan di perbatasan Lasiana dan Tarus akan dibawa ke sidang APBD Murni 2026 untuk diperjuangkan.
“Di wilayah perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang itu memang arus lalu lintasnya padat. Sehingga, perlu ada perhatian. Usulan ini akan saya bawa di sidang APBD Murni 2026 nanti,” ujarnya.
Selain itu, warga juga menyoroti kondisi Pasar Beomopu yang dinilai tidak terkelola dengan baik dan kini dipenuhi ternak kambing yang berkeliaran di area pasar.
“Karena pasar itu sudah dibangun, namun tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah, sehingga terbengkalai dan malah banyak binatang berkeliaran di lokasi pasar itu,” ungkap Moses.
Moses menambahkan, selama masa reses di beberapa kelurahan di daerah pemilihannya, sejumlah persoalan serupa juga banyak disuarakan warga, seperti ketersediaan tempat sampah, bantuan sosial, lampu jalan, dan pembangunan fisik lainnya.
“Tentunya, kita akan berkoordinasi dengan semua anggota Fraksi Gerindra untuk bersama-sama memperjuangkan apa yang menjadi keluhan masyarakat ini. Sebab, anggota Fraksi Gerindra pun tersebar di semua komisi bahkan Gerindra pun menempati posisi sebagai Ketua DPRD,” jelasnya.
Melalui kegiatan reses ini, Moses Mandala berharap agar seluruh aspirasi warga dapat menjadi masukan penting dalam penyusunan kebijakan pembangunan, terutama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan perbatasan Kota Kupang. *(go)
