Advetorial
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang melalui Kabid Pendidikan Dasar Oktovianus Naitboho menggerakkan program Sekolah Hijau dan Bersih sebagai dukungan terhadap visi Wali Kota mewujudkan Kota Kupang yang ramah lingkungan. Ribuan anakan pohon ditanam di sekolah-sekolah dasar dan menengah untuk menciptakan suasana belajar yang sejuk, asri, dan berkelanjutan.Kupang — Menuju Kota Kupang yang hijau dan bersih, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Kupang aktif mendukung program Wali Kota Kupang melalui gerakan penghijauan di lingkungan sekolah. Program ini diwujudkan lewat penerapan Kurikulum Sekolah Hijau dan Bersih, sebagai langkah strategis membentuk budaya peduli lingkungan di kalangan peserta didik.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kota Kupang, Oktovianus Naitboho, menjelaskan bahwa langkah ini menjadi bentuk nyata keterlibatan dunia pendidikan dalam memperkuat gerakan penghijauan dan pengelolaan ruang terbuka hijau di Kota Kupang.
“Kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang sebagai bagian integral dari masyarakat Kota Kupang, turut mendukung program menuju kota hijau dan bersih melalui satuan pendidikan. Setiap sekolah wajib menanam pohon oleh siswa,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, setiap kelas diwajibkan menanam lima hingga enam pohon, menyesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Tujuannya, agar setiap sekolah memiliki ruang hijau yang hidup dan memberi manfaat ekologis bagi seluruh warga sekolah.
“Kita tahu bahwa satu pohon bisa menyuplai oksigen untuk banyak orang. Jadi, menanam pohon bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi bagian dari pembelajaran hidup berkelanjutan,” jelas Oktovianus.
Selain penanaman pohon, Dinas P dan K juga menggelar Lomba Sekolah Hijau dan Bersih yang melibatkan seluruh satuan pendidikan di Kota Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai tim juri dan narasumber.

Namun, Naitboho menegaskan bahwa tujuan utama lomba bukanlah mencari juara. “Yang paling penting adalah membiasakan seluruh warga sekolah — mulai dari guru, kepala sekolah, pegawai hingga siswa — untuk membudayakan hidup bersih, menanam pohon, membuang sampah sesuai jenisnya, dan menjaga area sekitar sekolah agar bebas dari sampah,” tegasnya.
Sebagai wujud nyata dukungan, Dinas P dan K juga telah mendistribusikan 8.000 anakan pohon ke berbagai SD dan SMP di Kota Kupang. Jenisnya beragam: mangga, lengkeng, asoka, jambu kristal, dan tanaman peneduh lainnya, hasil kerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benanain-Noelmina.
“Program ini bukan hanya soal tanam pohon. Ini tentang menciptakan suasana belajar yang nyaman, segar, dan menyehatkan bagi generasi muda,” tambah Oktovianus Naitboho yang mewakili Kepala Dinas P dan K Kota Kupang.
Dinas P dan K menurunkan tenaga teknis ke lapangan bersama pihak kelurahan untuk mengawasi perawatan pohon dan kebersihan lingkungan sekolah.
“Kami kontrol langsung ke lapangan dan kolaborasi dengan lurah sebagai satuan tugas bersama untuk mengelola sampah sekolah,” ungkap Okto Naitboho.
Program Sekolah Hijau ini juga menjadi solusi alami menghadapi musim panas ekstrem di Kota Kupang. Setiap guru wali kelas bersama siswa diharapkan merawat pohon secara konsisten agar memberikan manfaat jangka panjang.
Berdasarkan data media ini sebelumnya ada sambutan Positif dari Guru dan Kepala Sekolah Program penghijauan sekolah mendapat sambutan luas dari para guru dan kepala sekolah. Silvester Ipir, guru di SMP Negeri 17 Kelurahan Naioni, menilai kegiatan ini sebagai pembelajaran nyata bagi siswa.
“Sekolah kami tidak berpagar, jadi kami buat pagar alami dari batang kayu pohon. Anak-anak juga kami libatkan agar merasa memiliki dan bertanggung jawab atas tanaman,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan Lince Watuwayah, Plt. Kepala SMPN 20 Oesapa. “Kami punya lahan cukup dan air tersedia, jadi ini sangat cocok. Anak-anak juga akan kami libatkan dalam proses penanaman dan perawatan,” ucapnya.
Sementara itu, Roslin Toik, Kepala SD GMIT Manulai 2, bahkan memanfaatkan lahan sekolah seluas satu hektar untuk penghijauan.
“Ini bukan cuma soal hijau, tapi soal mendidik karakter. Setiap siswa kelas 6 akan menanam pohon sebagai jejak tinggal di sekolah. Guru dan penjaga sekolah pun turun tangan bersama. Kalau kita ingin sekolah sehat dan indah, kepala sekolah dan guru harus jadi yang pertama bergerak. Tidak bisa hanya menuntut murid. Tanam dan rawat pohon adalah tanggung jawab bersama, termasuk orang tua,” pungkas Roslin Toik.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan sejak dini, gerakan tanam pohon yang digagas Dinas P dan K Kota Kupang menjadi bagian penting dari visi besar menjadikan Kota Kupang sebagai kota ramah lingkungan, hijau, dan berkelanjutan.**(go/adv)
---
Tagline:
Kupang Hijau, Sekolah Bersih — Pendidikan Peduli Lingkungan untuk Masa Depan yang Lestari.
#KupangHijau #GerakanTanamPohon #SekolahHijauBersih #DinasPendidikanKupang #KotaKupangRamahLingkungan #GoGreenKupang #WaliKotaKupang #TataRuangTerbukaHijau

