Advetorial Part 2:
Kupang – Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran pada Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan pentingnya membangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan dalam Temu Koordinasi Penguatan Kewirausahaan yang digelar Rabu (1/10/2025) pagi di Gedung GMIT Center Kupang dalam balutan sub tema: "BERDAYA BERSAMA, Penguatan Kapasitas Ekonomi Kreatif dan Gig Workers di Era Digital”.
Leontinus menekankan, penanggulangan kemiskinan tidak bisa hanya bertumpu pada bantuan sosial. “Yang dibutuhkan masyarakat adalah akses pada aktivitas ekonomi produktif, seperti produksi, distribusi, hingga pemasaran,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan yang lebih berpihak pada UMKM dan gig workers, termasuk akses permodalan tanpa syarat aset besar. “Yang dinilai bukan hanya aset, tapi juga manajemen dan prospek usaha,” tambahnya.
Sebagai salah satu pendiri Tokopedia, Leontinus juga mendorong UMKM di NTT untuk memanfaatkan literasi digital dan platform daring agar bisa bersaing di pasar global.
Sementara itu, Ketua Panitia Temu Koordinasi, Trukan Sri Bahukeling, menyampaikan bahwa kegiatan pagi hari difokuskan pada pelatihan, pendampingan, dan penguatan sektor ekonomi kreatif seperti fashion dan musik, yang menjadi potensi besar di NTT.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan komunitas kreatif untuk memperluas jejaring usaha di Kota Kupang. * (go)