"Wali Kota Kupang minta Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang Isidorius Lilijawa hadirkan inovasi dalam pelayanan publik dan distribusi air bersih."
Kupang – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan bahwa pengangkatan Isidorius Lilijawa sebagai Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang periode 2025–2030 bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi momentum untuk menghadirkan inovasi dalam pelayanan publik, khususnya sektor air bersih.
“Direktur yang baru harus mampu membawa terobosan. Perumda Air Minum Kota Kupang tidak boleh hanya berjalan rutin, tapi harus menghadirkan inovasi agar masyarakat Kota Kupang mendapatkan layanan air bersih yang lebih cepat, merata, dan berkualitas,” kata Christian Widodo saat pelantikan di Aula Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Senin (29/9/2025).
Ia menekankan bahwa tantangan pengelolaan air bersih di Kota Kupang semakin kompleks. Pertumbuhan penduduk, keterbatasan jaringan distribusi, hingga kebutuhan akan efisiensi menjadi faktor utama yang harus dijawab dengan solusi kreatif. “Inovasi bukan hanya soal teknologi, tapi juga pola manajemen, transparansi, dan membangun kepercayaan publik,” tambahnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota, Isidorius Lilijawa akan menerima gaji pokok dan tunjangan sebesar Rp13 juta per bulan ditambah hak atas penghasilan lainnya sesuai dengan pendapatan perusahaan. Angka tersebut mencerminkan tanggung jawab besar yang harus diemban dalam memperkuat layanan air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Pelantikan ini turut disaksikan pimpinan DPRD Kota Kupang, Forkopimda, SKPD, camat, lurah, serta tokoh masyarakat. Kehadiran berbagai unsur tersebut menjadi sinyal kuat bahwa tata kelola pelayanan publik di sektor air bersih adalah isu bersama yang membutuhkan kerja kolaboratif.
Dengan kepemimpinan baru, Perumda Air Minum Kota Kupang diharapkan tidak hanya menjalankan fungsi distribusi air bersih, tetapi juga menjadi contoh perusahaan daerah yang modern, transparan, dan inovatif dalam melayani masyarakat.
Transformasi pelayanan air bersih tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga kepemimpinan yang berorientasi pada inovasi dan kebutuhan rakyat. *(go)