Wali Kota Kupang Apresiasi Wartawan: Mitra Strategis Menyuarakan Visi Misi dan Program Kemanusiaan

Kupang — WALI Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan apresiasi mendalam kepada wartawan dan insan media Kota Kupang dalam perayaan HUT ke-15 RSUD S.K. Lerik, yang sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi Program Dana Pengamanan Pasien Gawat Darurat. Ia menegaskan bahwa media adalah mitra strategis dalam menyuarakan visi-misi pembangunan dan memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

 "Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman wartawan. Hari ini mungkin pertama kalinya saya ucapkan secara resmi di atas panggung. Kalian adalah bagian penting dari perjalanan kami," ujar Wali Kota di hadapan ratusan peserta yang memadati halaman rumah sakit pada Jumat, (1/8).

Wali Kota menyebut bahwa banyak program dan gagasan Pemkot Kupang, termasuk ide besar seperti Dana Pengamanan Pasien Gawat Darurat, bisa dikenal masyarakat luas karena dukungan pemberitaan yang konsisten dari media.

“Saat kami gagas program ini, banyak yang tidak percaya, banyak yang menertawakan. Tapi media tetap mendukung, tetap memberitakan. Sekarang terbukti bisa berjalan. Ini berkat kerja bersama, termasuk peran media,” tegasnya.

Menurut dr. Widodo, wartawan bukan sekadar peliput, tetapi penggagas dan penggerak informasi yang memberi harapan kepada masyarakat, khususnya dalam menyuarakan program-program kemanusiaan seperti penyelamatan nyawa tanpa harus menunggu dokumen administrasi.

 “Kalau kita berjalan sendiri, kita hanya setetes air. Tapi kalau kita bersama-sama—pemerintah, rumah sakit, dan wartawan—kita jadi samudra besar yang mampu membawa perubahan,” katanya.

Wali Kota juga menyinggung bentuk nyata kolaborasi media selama masa kepemimpinannya, termasuk sumbangan lebih dari 400 unit tempat sampah untuk mendukung gerakan kebersihan kota, yang menurutnya merupakan bukti nyata bahwa media bukan hanya bicara, tapi juga bertindak.

Dalam sosialisasi program Dana Pengamanan Pasien Gawat Darurat, Wali Kota menekankan bahwa pelayanan kesehatan di Kota Kupang harus mengutamakan penyelamatan nyawa, bukan kelengkapan berkas.

 “Jangan ada lagi orang datang ke IGD dalam kondisi sekarat lalu ditanya dulu KTP atau BPJS. Itu yang kami ubah. Dana ini khusus untuk pasien gawat darurat yang belum memiliki kelengkapan administrasi. Kita tangani dulu, bantu urus belakangan,” jelasnya.

Program ini disiapkan dengan anggaran Rp3 miliar per tahun dan bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT). Wali Kota memastikan saldo dana akan dijaga agar selalu tersedia dan siap digunakan kapan saja dalam kondisi darurat.

Mengakhiri sambutannya, dr. Christian Widodo kembali menekankan bahwa keberhasilan program pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi semua elemen—terutama media massa—sebagai kekuatan kontrol, penyampai harapan, dan penyambung lidah masyarakat.

 “Saya titip pada teman-teman wartawan, kabarkan hal-hal baik ini ke seluruh penjuru Kota Kupang. Mari kita terus berjalan bersama. Jalan kita masih panjang,” pungkasnya. *(go)








Iklan

Iklan