Melki Laka Lena: Larik dan Caci, Beda Nama Satu Budaya, Konflik Perbatasan Diselesaikan dengan Kekeluargaan

Foto: Gubernur NTT, Melki Laka Lena, ikut ambil bagian dalam laga eksebisi Larik Riung pada Festival Budaya IKADA di Taman Budaya Provinsi NTT, Sabtu (30/8/2025). Kehadirannya menjadi simbol persaudaraan dan pesan damai bahwa perbedaan budaya hanyalah soal nama, sementara makna dan spirit kekeluargaan tetap sama.


Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, menghadiri Festival Budaya IKADA di Taman Budaya Provinsi NTT. Dalam sambutannya, ia menekankan kesamaan budaya antara Riung (Ngada) dan Manggarai, meski memiliki nama berbeda, yakni Larik di Riung dan Caci di Manggarai.

 “Di Riung Ngada dan Manggarai ada kesamaan, Larik dan Caci, Komodo dan Bou, mari jaga kebersamaan sebagai keluarga. Ini bukti bahwa kita semua sebenarnya bersaudara,” ujar Gubernur Melki.

Melki menegaskan bahwa budaya tidak boleh berhenti sebagai tontonan, tetapi harus menjadi jembatan persaudaraan dan tumpuan pembangunan ekonomi, sosial, dan pariwisata.


Ia mengingatkan bahwa perbedaan nama dan tradisi seharusnya menjadi kekayaan, bukan pemicu konflik.

“Riung dan Manggarai sebenarnya sama. Kalau ada persoalan perbatasan, mari kita duduk bersama, jangan jadikan alasan untuk berkonflik. Budaya mengajarkan kita bahwa semua orang NTT bersaudara,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memperkenalkan gagasan One Community One Product (OCOP). Ia mengajak setiap komunitas, termasuk paguyuban dan kelompok arisan di Kota Kupang, untuk mengembangkan produk unggulan dari kampung halaman masing-masing. Produk-produk ini akan dipasarkan melalui NTT Market Area (NTTMA) di Jalan Palapa, Kupang.

“Produk dari kampung harus diolah, dikemas baik, lalu dijual. Pemerintah siap bantu perizinan dan pemasaran. Dengan begitu, ekonomi rakyat bisa bangkit,” jelas Melki.

Gubernur juga menyampaikan pesan khusus Presiden Prabowo Subianto yang menekankan tiga prioritas pembangunan di NTT: air, pangan, dan energi.

 “Pesan Pak Presiden jelas, amankan betul urusan air, pangan, dan energi. Itu pintu masuk menuju kesuksesan NTT,” katanya.

Di penghujung sambutan, Melki mengajak masyarakat menjaga NTT tetap aman, damai, dan penuh persaudaraan, serta mendoakan arwah Afan, putra NTT yang meninggal di Jakarta.

“Masalah di darat selesaikan di darat, masalah di laut selesaikan di laut. Kita jaga NTT tetap damai, karena semua budaya kita mengajarkan persaudaraan,” pungkasnya. *(go)



















Iklan

Iklan