Ana Waha Kolin Soroti Titik Nol Flores di Tanjung Bunga: Infrastruktur Jalan Lintas Utara Perlu Dukungan Pusat

Kupang — Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi NTT, Ana Waha Kolin, SH, menegaskan bahwa titik nol Pulau Flores yang terletak di Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, layak menjadi titik start utama bagi tour The Flores atau Tour The NTT. Namun, ia menilai infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung di kawasan tersebut masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat.

“Kalau titik nolnya ada di Tanjung Bunga, maka akses jalan dan fasilitas sekitarnya harus representatif. Ini akan menjadi wajah awal Flores bagi wisatawan,” kata Ana kepada media Selasa, (12/8/25).

Ana menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan dukungan melalui program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah 2025 untuk pembangunan dan peningkatan koridor jalan lintas utara Pulau Flores bagian timur. 

Beberapa ruas yang diusulkan meliputi Nampung–Mali–Muda jebak–Wato Witi–Wae Riba. Kalau di Timor  ruas jalan Kelitingbelu–Nini Sakato hingga perbatasan negara, dan ruas Maubesi–Manamas.

Selain jalan, Sekretaris Fraksi  PKB NTT Ana Waha Kolin juga menyampaikan persoalan abrasi pantai yang mengancam pemukiman warga di Kelurahan Waibalun dan Leolere (Kecamatan Larantuka), serta Desa Kolaka (Kecamatan Tanjung Bunga). Ia meminta Balai Wilayah Sungai segera menyusun perencanaan pembangunan talud penahan gelombang sebelum kerusakan semakin parah.

“Banyak warga yang tidak bisa tidur nyenyak karena abrasi sudah mendekati rumah mereka. Perencanaan talud harus segera dilakukan, agar fisiknya bisa dibangun di tahun berikutnya,” ujarnya.

Tak hanya di Flores Timur, Ana juga menyoroti kebutuhan rehabilitasi Jembatan Wata Tutu di Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, yang sering menimbulkan banjir besar. Ia mendorong Balai Jalan Nasional untuk memasukkan proyek tersebut dalam prioritas perbaikan infrastruktur.

Dalam pertemuan dengan Balai Perumahan, Ana juga mengusulkan bantuan rumah layak huni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di sejumlah kabupaten di NTT.

“Balai-balai teknis cukup responsif terhadap usulan ini. Harapan kita, realisasinya bisa berjalan mulai 2025 agar wajah infrastruktur NTT makin layak, terutama di titik-titik strategis seperti Tanjung Bunga,” pungkasnya. *(go)


Iklan

Iklan