Kupang, Mutiara-Timur.com — Pemerintah Kota Kupang mendukung penuh rencana pagelaran Pentas Budaya Sagi dan Larik yang digagas oleh Ikatan Keluarga Daerah Ngada (IKADA) Kota Kupang. Acara yang akan digelar pada 30 Agustus 2025 di UPTD Taman Budaya Provinsi NTT ini menjadi ruang ekspresi budaya dan ajang silaturahmi warga Ngada yang berdomisili di Kota Kupang.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, saat menerima audiensi pengurus IKADA di ruang kerjanya, Kamis (31/7). Ia menilai kegiatan budaya seperti ini penting untuk merawat identitas, memperkuat kebersamaan, dan membangun karakter generasi muda di tengah keberagaman etnis dan budaya.
"Saya senang dan sangat mendukung kegiatan ini. Budaya adalah kekayaan tak ternilai. Ketika kita merawatnya bersama, kita sedang membangun jati diri dan mempererat tali persaudaraan lintas etnis," ujar Wali Kota Kupang.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Ketua IKADA Kota Kupang Siprianus Radho, Ketua Panitia Anton Nggili bersama jajaran panitia. Wali Kota juga didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. D. Gheta dan Kabag Prokompim Daud N. Nafi, S.STP., MM.
Ketua IKADA, Siprianus Radho, menyebut bahwa Pentas Budaya Sagi dan Larik merupakan kerinduan lama masyarakat Ngada di perantauan. Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini menjadi ruang edukasi budaya kepada masyarakat luas, terutama generasi muda di Kota Kupang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya Ngada itu kaya, inklusif, dan bisa menjadi jembatan harmoni lintas agama dan suku di Kota Kupang,” ungkap Siprianus.
Pagelaran ini akan menampilkan dua warisan budaya khas Ngada:
Sagi, tinju adat dari subetnis Soa yang menggambarkan keberanian dan sportivitas.
Larik, pertunjukan adu pantun dan caci khas subetnis Riung yang sarat nilai-nilai spiritual dan kebijaksanaan.
Uniknya, acara ini juga akan melibatkan lintas agama secara aktif melalui doa bersama dan partisipasi dalam pertunjukan budaya, mencerminkan semangat inklusivitas dan persaudaraan. *(go)