Timor Tengah Utara — Aksi nekat dua pendaki, Vecky dan Wenny, yang melakukan pendakian ilegal ke Puncak Babnain di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU, nyaris berujung petaka. Keduanya dilaporkan sempat hilang sejak beberapa hari lalu, namun telah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR yang dibantu warga dan petugas BBKSDA NTT, Rabu (2/7/2025) pagi.
Menurut informasi resmi dari BBKSDA NTT, pendakian di wilayah Puncak Babnain sebenarnya belum dibuka secara resmi karena ketiadaan sarana dan prasarana pendukung, serta status kawasan yang masih berada dalam pengawasan Taman Nasional Mutis. Pendakian tanpa izin ini pun langsung menuai sorotan karena membahayakan keselamatan dan meresahkan masyarakat sekitar.
Kepala Resort BBKSDA Eban menyampaikan bahwa dua pendaki tersebut naik sejak 29 Juni 2025 dan sempat terpisah dari rombongan. Komunikasi sulit dilakukan karena jaringan telekomunikasi di lokasi sangat terbatas. Puncak Babnain dikenal dengan kabut tebal dan cuaca ekstrem, yang membuat proses evakuasi cukup menantang.
“Benar, mereka melakukan pendakian secara ilegal. Karena itu, saat ini kami belum dapat memastikan dari mana asal mereka, apakah dari Kupang atau dari luar daerah,” terang salah satu petugas BBKSDA.
Hingga pagi ini, tim logistik telah tiba di puncak membawa makanan tambahan untuk kedua survivor dan tim evakuasi. Namun karena cuaca belum bersahabat dan jarak pandang sangat rendah, mereka memutuskan untuk bermalam di puncak dengan mendirikan tenda, dan evakuasi dijadwalkan turun pada Kamis (3/7) pagi.
Pihak BBKSDA mengimbau seluruh warga maupun pendaki agar tidak nekat melakukan aktivitas di zona-zona konservasi yang belum dibuka secara resmi, guna menghindari kejadian serupa.
“Keselamatan jiwa jauh lebih penting. Jangan pertaruhkan hidup hanya demi konten media sosial atau ego petualanga,” tegas pihak BBKSDA. *(go)