20 Tim PPATOK Ramaikan HUT RI ke-79 dengan Sambung Ayam

Alonzo, Ketua Panitia 

Mutiara-timur.com || PAGUYUBAN Pencinta Ayam Batotok Kota Kupang (PPATOK) dalam peringatan HUT RI ke-79 menggelar pertandingan sambung ayam di taman Nostalgia.  

Sambung ayam oleh PPATOK boleh dibilang sebagai sebuah pertunjukan yang menjadi kebiasaan karena selama beberapa tahun belakangan ini dalam hari raya sering digelar. 

"Setiap tahun sudah menjadi even rutin pertarungan ketangkasan ayam pada bulan April  peringatan HUT Kota Kupang dan Agustus HUT RI. Even ini kita sll bekerja sama dengan Pemkot sebagai sponsor,"ungkap Alonzo TRZ, Ketua Panitia.

Ketua Panitia menngurai  empat tujuan  event adu ayam ini. Pertama tujuannya adalah mempererat tali silaturahmi antara para penghobi. 

Menurutnya penghobi Sambung Ayam yang  digelar pernah berasal selain  dari Kota Kupang, juga Kabupaten Rote, TTS, Alor sampai kabupaten daratan Flores ikut kegiatan ini.

Kedua, menghapus pencapan masyarakat sambung ayam itu judi. "Teman-teman ini punya wadah. Kita mau menghapus stigma bahwa orang main ayam itu sama judi karena itu  kita main ayam ini di tempat umum, terbuka dan kita dapat ijin dari pihak kepolisian,"ucapnya.

Ketiga, Ada in come secara ekonomi. " Even ini kita gelar supaya teman-teman penghobi ini ada punya in come dari segi ekonomi. Pelihara ayam mahal-mahal ada anak bisa dijual. Berternak hasilkan telur, daging untuk makan dan dijual kebutuhan ekonomi rumah tangga ataupun pelihara untuk bertarung lagi dalam even peringatan hari besar dan bersejarah seperti sekarang," jelas Alonzo.

Keempat,  melestarikan budaya. Disampaikannya teman-temannya banyak dari berbagai budaya juga terlibat, walaupun hal ini belum semua respon. ",Kita bicara sambung ayam kan identik  dengan suku Sabu kah atau Timor. Itu kurang lebih alasan mengapa  kita mau melestarikan budaya," kisahnya.

Even ini terangnys dilaksanakan mulai dengan pendaftaran  dua hari, gelaran acaranya dua hari jadi empat hari.

 "Tanggal 12-13 Agustus pendaftaran dan timbangan ayam, dan pertandingannya 14 - 15 Agustus. Peserta 20 tim dengan 1 tim 4 ekor jadi kurang lebih ayam sekitar 80 ekor," sebut Alonzo.

Ia juga menguraikan pertandingan ini terdiri dari dua ronde, pertama 15 menit istirahat 5 menit lalu main lagi ronde kedua 15 menit.

Cara menentukan juara itu dilihat dari setiap pukulan atau totokan yang masuk, itu dihitung oleh 3 juri. Juri ganjil sehingga hitungannya itu selalu ganjil tidak pernah seri hasil. 

Setiap totok masuk itu penjet pakai alat untuk dihitung yay poin terbanyak menang untuk satu pertandingan. dan untuk 4 tim itu siapa kumpul nilai terbanyak menang, juara 1, juara 2 dan 3 ditentukan dari kumpul nilainya.

Dalam pertarungan ini ayam dijaga keselamatan, tidak pakai pisau, bahkan jalu dan kukuh dibungkus dengan lakban sehingga ayam tetap safety, tidak cedera apalagi pisau tidak diperkenankan.

 Ketua panita memberikan pesan kedepan di even-even seperti ini teman-teman yang punya hobi yang sama bisa bergabung, sehingga even semakin lebih besar dan terus dilakukan, "kita main ayam untuk senang-senang dalam even kebersamaan. Semakin besar semakin baik."

Dalam hal pemberian hadia disampaikan, "satu tim 4 ekor pendaftaran 500 ribu, juara satu 5 juta, juara dua 3 juta dan juara tiga dua juta rupiah. Selain itu ada juga door prize dan piagam dari panitia. Sumber dana dari pendaftaran, sumbangan pemerintah kota Kupang dan donasi pihak ketiga." *(go)

Iklan

Iklan