Gerakan Hijau, Edukasi Kesadaran Cinta Lingkungan IKADA Kolaborasi BPBD dan DKLH

Kupang, mutiara-timur.com // "Apakah saya lebih suka menanam pohon atau menebang?" Sebuah pertanyaan reflektif simpulan pantauan media ini di Konabau, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang atas kegiatan penanaman pohon sebagai gerakan Hijau dan edukasi kesadaran untuk pelestarian alam di Kota Kupang.

Gerakan ini merupakan kolaborasi Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) Kupang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi NTT dengan  menanam 1.000 pohon di lahan kehutanan Provinsi NTT 1 hektar pada Sabtu, (16/12/23).

Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon merupakan sebuah upaya penanaman nilai edukatif  agar setiap orang sadar untuk mencintai lingkungan daripada melakukan tindakan desdruktif terhadap alam. Sehingga setiap orang perlu bertanya pada dirinya apa saja yang dilakukan terhadap lingkungan alam selama hidupnya. Banyak menebang pohon atau menanam.

"Kita perlu bertanya pada diri dan menghitung selama ini apakah kita lebih banyak menanam atau menebang hutan. Kalau kita lebih banyak menanam maka keharmonisan alam kita semakin baik," ungkap Ambros.

Ambros mengatakan kolaborasi ketiga komponen ini melalui menanam pohon  sebagai upaya menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup manusia. Karena itu BPBD dalam merawat alam melalui pendekatan dengan prinsip, "kalau kita jaga alam, alam jaga kita." Sedangkan dari Dinas KLH dengan program melestarikan lingkungan. IKADA dalam rangka menyelenggarakan syukuran Reba, sebuah peringatan ritus adat di Ngada diisi kegiatan pendahuluan menanam pohon.

Paul Bhuja dari IKADA mengatakan kegiatan menanam pohon ini adalah tindakan sederhana, tapi sebuah jawaban atas tiga isue krisis alam, pemanasan global, perusakan lingkungan, dan keanekaragaman hayati.

"Terhadap tiga isue ini kita tak boleh mengalah, ketika ada kebakaran terus menerus, kita terus cari jalan mengatasi dan teruslah menanam. Inilah sumbangsi kita terhadap alam. Dengan menanam, pohon tumbuh, hidup dan dapat merubah iklim panas jadi sejuk, memberikan oksigen yang segar bagi kehidupan manusia. Dengan adanya hutan hujan pun bisa ditarik, tanaman pun dapat menyimpan air hujan ke dalam tanah dan untuk digunakan bagi kehidupan manusia,"ulasnya.

Di Kota Kupang, kata Paul gerakan penanaman pohon harusnya selalu dilakukan. Dengan lima puluh persen saja dari jumlah penduduk 400-an ribu kalau setiap tahun ada upaya penanam pohon maka salah satu persoalan seperti, air dalam rentang waktu tertentu bisa teratasi. Karena Kota Kupang akan menjadi kota yang hijau, sejuk akibat adanya ribuan pohon yang tumbuh dan hidup.

Kegiatan penanaman pohon sebagai kolaborasi IKADA Kupang, BPBD dan DKLH diikuti selain orang tua, mahasiswa juga wakil dari anak-anak. Jenis tanaman yang ditanam, kelor, lamtoro terambah dan trambesi. *(go)

Iklan

Iklan