Sidang Paripurna Forum Pendirian Aspetin Sepakat Wihers Herewila Ketua Umum

Kupang, Kota Kupang // Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Ternak Indonesia  (DPP Aspetin) selenggarakan sidang paripurna dengan agenda pendalaman AD/ART dan pemilihan Ketua Umum.  Kegiatan ini terjadi pada Sabtu, (9/9/2023) di Kristal Ballroom Hotel Kota Kupang. 

Dari agenda yang ada pada tahap pembahasan AD/ART prosesnya berjalan sesuai koridor S.O.P yang telah ditentukan oleh panitia. Terlihat ada beberapa catatan koreksi kecil dari forum rapat tersebut yang diharapakan untuk diperbaiki.

Pada agenda pemilihan ketua umum, proses ini nampak berjalan amat sederhana. Karena forum secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada Wihers Herewila untuk menjabat sebagai ketua umum DPP Aspetin.

Wihers Herewila yang didapuk menjadi Ketua Umum ini, ketika bertemu awak media memberikan keterangan langkah yang akan dilakukannys ke depan. 

"Langkah program yang akan kami lakukan adalah konsolidasi internal organisasi yaitu, pemantapan Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan pengurus wilayah prioritas,"ungkapnya.

Pemantapan DPP menurut Ketum termasuk pembenahan administrasi dan struktur sebagai upaya penyempurnaan dokumen kelembagaan, seperti ada masuk untuk perubahan AD/ART dari forum peserta sidang paripurna. Dengan demikian dapat terhindari berbagai hal yang mengganggu organisasi Aspetin. Inilah bentuk konsolidasi yang dimaksud.

"Tujuan dari hal ini agar kedepan tidak ada lagi muncul multi tafsir, multi interpretasi yang membuat organisasi berjalan tidak optimal. Tidak terkesan keropos karena kalau di pusatnya tidakberes makan kebawahnya tentu terpengaruh," kata Herewila.

Disampaikannya pula jika dokumen sudah ada perubahan dan lengkap diyakini, maka akan diproses legitimasi hukumnya  untuk pengesahan, sebagai keabsahan terdaftar di dirjen Ahu Fepartemen Kumham dengan nomor khusus sebagai bentuk formalnya lembaga berbadan hukum. Setelah itu DPP Aspetin akan turun ke seluruh wilayah di NTT atau daerah lain di Indonesia.

"Program lain yang akan kita beri perhatian termasuk  persoalan yang dihadapi oleh sesama pengusaha dengan para pihak atau mitra, seperti pemerintah, masyarakat atau pengusaha lain dari luar. Karena itu kita perlu melakukan  penataan dan pendampingan manajemen usaha, pembinaan anggota. Kita juga berperan menjembantani  antara mitra masyarakat dan pengusaha daerah, dengsn mitra bisnis daerah lain di luar NTT, " kisahnya tenang.

Terhadap masalah ternak dikatakan bahwa NTT merupakan provinsi ternak urutan ke 5 di Indonesia, karena itu yang menjadi titik perhatian Aspetin  pula adalah Pertama, peningkatkan populasi. Terlihat ada banyak aspek yang pengaruhi populasi sepertin masalah pakan, pemotongan hewan betina produktif. 

"Kami akan berbicara  dengan pemerintah untuk kurangi, atau bila perlu tidak boleh melakukan pemotongan sapi betina. Atau perlu dibuat dengan perda yang mengatur hal ini," ujarnya.

Kedua, Proyek Pembibitan untuk perbaikan mutu ternak. Termasuk soal pakan untuk semua jenis ternak di NTT, yang masih menjadi persoalan sangat pelik dan belum ada jalan  keluar. 

"Contoh yang kita lihat pakan ternak  digunakan masyarskat kita di NTT adalah pakan yang di datangkan dari luar dan pelaku bisnisnya hanya dimainkan oleh 5 -7 orang. Padahal perputaran nilai uang dalam sektor ini sekitar 2 Triliun,"lanjutnya.

Padahal dikatakan Ketua Umum, "sumber daya lokal diperlukan untuk kita ciptakan pakan itu cukup baik. Karena itu nanti kita akan melakukan penelitian apa yang menjadi kendala ini, kenapa pabrik pakan kita tidak bisa buat di NTT. Padahal bahan lokal memadai. Ini yang harus kita lakukan supaya harga pakan di daerah kita, baik ternak kecil atau besar, jauh lebih murah dan bahan baku juga bisa dari masyakarat kita, sehingga terjadi keuntungan multi efek untuk petani, peternak dan kita semua."

Wihers Herewila juga menyampaikan Aspetin pun punya pengaruh terhadap masalah pengembangan teknologi untuk pakan ternak. Sehingga soal teknologi itu akan jadi prioritas demi ketersedian pakan ternak di NTT.

"Kita punya perhatian kedepan, bahwa kita juga akan gunakan teknologi. Kita punya dewan pakar akan melakukan penelitian, pendidikan dan pelatihan untuk menyesuaikan teknologinya. Itu yang akan menjadi perhatian serius kita ke depan," tuturnya. *( go)




Iklan

Iklan