Theo Widodo Kembali Nakodai INTI NTT, Dilantik Pengurus Pusat Dalam Balutan Nuansa Budaya

KUPANG // Theo Widodo kembali menakodai Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk periode tahun 2023 - 2027. Kembalinya kepercayaan agar Theo Widodo menjadi pengurus perhimpunan INTI NTT secara aklamasi dipilih pada bulan Maret 2023 dan telah dilantik pada tanggal 18 Juli 2023 di Harper Hotel Kota Kupang.

Pelantikan Ketua Pengurus INTI provinsi Nusa Tenggara Timur Theo Widodo dikemas dalam nuansa budaya yang disaksikan oleh media ini saat berlanjutnya acara tersebut.

Acara bermartabat dalam nuansa budaya ini terlihat dari para pengurus ketua dan anggota INTI NTT berpakaian adat dan juga dari tampilan pengisi acara tarian eksotis kreasi baru adat budaya Nusa Tenggara Timur serta alat musik sasando dan pemainnya. Pengenaan pakaian adat budaya juga nampak terlihat dari para tamu undangan ketua atau pengurus paguyuban yang ada di Kota Kupang.

Pelantikan Ketua INTI NTT dilakukan oleh Ketua Umum INTI Pengurus Pusat, Teddy Sugianto yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal  (Sekjen) dan Pengurus Pusat lainnya.

Ketua terlantik periode 2023 - 2027, Theo Widodo dalam sambutannya menyampaikan, sebagai pengurus inti NTT ia bersama sekretaris dan pengurus lainnya serta anggota akan berusaha menjalankan program-program inti yang secara struktural Pusat dipercayakan kepada daerah untuk menyusun program sesuai potensi masing-masing.

"Saya ini kembali secara aklamasi pada bulan Maret 2023 dalam suasana demokrasi dipercayakan kembali. Kalau dilihat kepengurusan INTI pada periode pertama lalu itu sifatnya penunjukan langsung namun pada periode sekarang sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga harus melalui forum pemilihan. Saya masih diberi penghargaan dan kepercayaan untuk kembali menakodai perhimpunan INTI di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menjadi pengurus INTI harus diketahui bahwa tidak selamanya harus warga Tionghoa, tapi sesuai amanat Anggaran DASAR Anggaran Rumah Tangga Inti. Keanggotaannya bisa dari semua yang ada di Nusa Tenggara Timur," ungkap Theo.

Theo Widodo yang kini juga menjabat sebagai Ketua Forum  Pembauran Kebangsaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (FPK NTT) dalam sambutannya mengharapkan agar para undangan dari setiap pagi akan bersama-sama dengan Perhimpunan INTI melaksanakan kegiatan dalam waktu dekat yaitu peringatan HUT ke- 78 yang diselenggarakan oleh FPK NTT.

"Saya selain sebagai pengurus INTI NTT juga Ketua Forum Pembauran Kebangsaan NTT pada kesempatan ini mengajak para ketua paguyuban-ketua paguyuban bersama INTI untuk mengambil bagian yang sukseskan perayaan peringatan HUT RI ke 78 nanti sebagai kegiatan dari FPK NTT yang kedua kalinya. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara risbangpol NTT BAIS dan Forum Pembangunan Kebangsaan NTT. Karena itu kehadiran kita semua sangat dinantikan dan kita berharap perayaan HUT kali ini akan lebih meriah daripada HUT ke-77 yang diselenggarakan FPK NTT pertama kali sebelumnya," ucap Theo dalam nada ajakan.

Dalam hal keterlibatan INTI NTT mendukung program Pemerintah Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, INTI NTT telah menunjukkan Etty keterlibatanya selama ini.

"Kami dalam Perhimpunan INTI NTT boleh dibilang telah hadir mengambil bagian dalam pembangunan manusia, pembangunan ekonomi dan pembangunan masa depan NTT. Program yang kami lakukan sebagai bentuk keterlibatan kami bersama Pemerintah Gubernur dan Wakil Gubernur dalam rangka mensukseskan NTT bangkit NTT sejahtera. Program yang sudah kami lakukan salah satunya adalah promosi pariwisata dan malam ini kebetulan Ketua Kadis Pariwisata hadir, kami boleh mengucapkan terima kasih atas dukungan kerjasamanya. Di mana kegiatan yang kami lakukan dalam bentuk promosi tour pariwisata dari Labuan Bajo sampai di Atambua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum atas pelantikan ini dan terima kasih juga kepada Wakil Gubernur bersama staf. Kiranya ke depan kebersamaan dan kerjasama membangun NTT terus kita rajut bersama. Terima kasih pula kepada Penjabat Walikota bersama staf, para ketua paguyuban di Kota Kupang, insan pers singkatnya kita semua yang hadir dalam acara pelantikan ini," ujar Ketua terlantik.

Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Indonesia  Tionghoa (INTI), Teddy Sugianto, pada sambutan pelantikan mengatakan, "kepada bapak, ibu INTI NTT yang barusan dilantik dan juga sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga INTI yang baru 2 tahun kemarin merupakan pendahuluan bagi pengurus daerah INTI yang baru dibentuk. Apresiasi tertinggi dan terima kasih kami sampaikan untuk Pak Theo selaku Ketua, Pak David Sekretaris dan Pak Kris sebagai Bendahara serta segenap Pengurus INTI NTT yang dalam kurun waktu ini mengharumkan nama INTI di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur melalui panggilan kemanusiaan dan kebangsaan."

Dikatakan pula, "Ketika ketika wabah  covid-19 melanda NTT pengurus inti  NTT sebagai salah satu garda terdepan berusaha membantu masyarakat berjuang melawan Covid-19. Begitu juga ketika terjadi bencana alam INTI NTT selalu berusaha hadir untuk memberikan bantuan. Tidak hanya sampai di situ upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 juga melakukan berbagai paket tour wisata keliling NTT mulai dari Labuan Bajo, Larantuka, Kupang  dan sampai ke Atambua.

Dalam hal penguatan organisasi, INTI NTT mendapat ujian,  karena harus terus menambah pengurus cabang baru. Semoga dengan peristiwa pelantikan ini pengurus NTT bisa bersama saya membentuk pengurus INTI cabang di seluruh kabupaten kota NTT."

"Harapan kami ke depan agar pengurus INTI NTT dapat membawa banyak kemajuan dan membantu program pemerintah daerah khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,"ujarnya.

Ketum Teddy Sugianto menginformasikan INTI juga memilik banyak organisasi sayap dan program pendidikan berupa beasiswa. Di bawah INTI ada perempuan inti, ada Generasi Muda INTI. Programa pendidikan ada beasiswa Pelangi INTI.  Kurang lebih sudah ada 3000 siswa dari SMAN 1 sampai SMAN 3 di pusat. Ada juga beasiswa S1 ke  Cina itu sekitar 250 orang yang berasal dari seluruh kalangan, pesantren, ada dari keluarga pejabat dan dari keluarga kurang mampu. Mereka kini ada yang berangsur-angsur pulang setela selesaikan S2.

"Tahun kemarin kita fasilitasi mereka untuk diterima di Jaksa Agung, Sekneg (Sekretaris Negara), dan juga ke kantor Kepolisian. INTI juga di Indonesia melakukan MoU dengan UMM (Universitas Muhamadya Malang), UKBW Jogya, Universitas Gajah Mada. Di Jakarta sekolah tiga bahasa, dan jika saudara-saudara kita ingin sekolah ke Jakarta INTI juga bisa bantu," ujar Ketum.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josep A. Naesoi dalam kesempatan ini ketika diberi waktu untuk menyampaikan sambutan, mengatakan bahwa NTT sebagai salah satu provinsi dari Indonesia tak kenal pembedaan suku dan ras. Sambil mengutip kata bijak seorang Filsuf Tiongkok.

" NTT sebagai salah satu Provinsi di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Kita tidak membedakan suku dan ras. Kalau membedakan itu sesuatu yang berbahaya. Seperti seorang Filsuf Tiongkok dalam kata bijaknya mengatakan, hitam  dan putih harus hidup dalam keserasian. Karena itu di Indonesia dikenal 3S, serasi, seimbang dan selaras," ungkap Wakil Gubernur.

Wakil Gubernur juga mengatas namakan masyarakat dan pemerintah memberikan rasa simpatinya akan acara pelantikan kepengurusan Perhimpunan INTI NTT. Dengan harapan agar menjadi organisasi yang kuat, punya potensi yang mampu membangun masyarakat NTT. 

"Atas nama masyarakat dan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya menyampaikan profisiat kepada Ketua Pak Theo dan jajarannya yang telah dilantik pada malam hari ini. Semoga mampu mengembangkan amanat dan tugas dalam memberikan dampak bagi banyak orang khususnya bagi kemajuan dan pengembangan organisasi," tutur Joseph Naesoi.

Rasa simpati Wakil Gubernur tidak hanya sampai pada tataran seperti terungkap di atas, memperkuat kelembagaan INTI,  tapi juga perlu berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat NTT ke depan.

"Saya juga menyambut gembira atas pelantikan hari ini tapi saya berharap ini bukan hanya sebagai wadah mempersatukan warga etnis Tionghoa yang ada di Nusa Tenggara Timur. Namun selanjutnya menjadi langkah awal untuk INTI NTT membuka ruang bagi kita semua membangun NTT Bangkit NTT Sejahtera," tambah harapannya.

Wakil Gubernur juga mengatakan kebersamaan sebagai orang NTT tanpa membeda-bedakan itu penting. Bila orang ingin merasa bersatu maka belajarlah kebersamaan dari nenek moyang suku Tionghoa yang telah menurunkan nilai-nilai kerja keras, sehingga mereka sukses, bahkan negara Cina sekarang menjadi sangat maju dan menjadi pemilik uang terbesar dunia sekarang.

"Dan sebagai suku Tionghoa kita di NTT boleh anda 100 persen suku Tionghoa, tapi juga 100 persen Indonesia. NTT dibawa kepemimpinan Viktor dan saya, kami tidak mrembeda-bedakan. Setiap orang yang datang, siapa saya yang punya kompetensi berniat baik kami terima, asalkan membangun NTT. Saya ucapkan profisiat, mari kita bergandengan tangan, mari kita bekerjasama untuk NTT," ajak Wakil Gubernur. *(go)

Iklan

Iklan