Mgr. Edmund Woga, CSsR Terimakan 385 Umat Sakramen Krisma Di Minggu Tritunggal Maha Kudus

SBD, Mutiara-timur com // USKUP Keuskupan Weetebula, Mgr Edmund Woga, CSsR terimakan 385 umat Paroki Sto. Hendrikus Melolo Sumba Barat Daya( SBD) Sakramen Krisma di hari ini Minggu (4/6/23).

Dalam sapaan awalnya saat perayaan Ekaristi Hati Tritunggal Maha Kudus Uskup mengatakan,  "Minggu lalu kita merayakan Hari  Pentakosta dimana  para rasul menerima Roh Kudus dan pada hari ini pesta Tritunggal Maha Kudus, kita juga menerima Roh Kudus bersama 385 umat yang akan mendapat sakramen Krisma." 

 Menurut Uskup  Roh Kudus yang diterima itu sama dengan yang diterima Para Rasul. Datangnya Roh Kudus menjadi langkah baru bagi pewartaan anugerah keselamatan yang datang dari Tuhan Allah lewat putraNya Tuhan Yesus Kristus.

 "Mari kita mewartakan keselamatan Allah  dalam kehidupan sehari hari, dan bagi  yang belum mengenal Allah. Semua Sakramen adalah perwujudan  Rahmat Allah yang diberikan kepada kita lewat putraNya Tuham Yesus Kristus," imbuhnya.

Dalam perayaan Ekaristi Kudus ini, Mgr. Edmud didampingi Pastor Paroki Melolo, RD Kristo Dappa Tadi, dan Pastor Rekan RD Elfridus Pati Bombo. Sementara itu, dalam kotbahnya Mgr Edmund menguraikan dalam bacaan kitab suci hari Minggu ini, bacaan pertama, Allah memperkenalkan diri sebagai...... Allah Yang Banyak Sabar dan Kasih SetiaNya....,

Bacaan Kedua, Allah memperkenalkan diri sebagai ....Kasih Karunia Tuhan Yesus Yang Menyertai Kamu Semua....Bacaan Injil Allah memperkenalkan diri ...Terang Telah Datang ke Dunia tapi manusia lebih senang kegelapan.

 "Allah telah memperkenalkan diriNya kepada kita sebagai Allah yang penuh kasih. Allah telah mengutus Putra TunggalNya untuk wafat di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Allah yang sama mengutus Roh Kudus kepada kita" jelas Mgr Edmund.

Ditandaskan, Allah telah memperkenalkan diri kepada kita sebagai Allah yang penuh kasih.  "Di banyak suku suku di Indonesia, mereka mengakui bahwa mereka belum mengenal Allah dan PutraNya Tuhan Yesus Kristus. Mereka melihat gelap sebelum mengenal Allah. Namun Tuhan Yesus telah menjelaskan kepada kita bahwa Allah itu penuh kasih, Allah yang mencintai umat manusia. Allah yang mengutus PutraNya untuk menebus umat manusia. Allah yang sama yang mengutus Roh Kudus agar kita bisa memberikan kesaksian hidup kristiani yang baik buat sesama kita," paparnya.

Lebih jauh, Mgr Edmund mengingatkan, Roh Kudus yang mempersatukan kita umatNya. Kalau ada perbedaan dalam kehidupan kita. Umat kita harus memohon Roh Kudus untuk senantiasa kembali mempersatukan kita. 

"Roh Kudus juga Roh Kebijaksanaan agar kita mengenal Allah kita dengan lebih baik. Juga dalam menyikapi keputusan keputusan yang harus diambil dalam kehidupan umat dan masyarakat perlu di landasi Roh Kudus sebagai Roh Kebijaksanaan" ajak Mgr Edmund.

 Pada bagian lain kotbahnya Mgr Edmund menegaskan, kita harus berterima kadih kepada Allah Tritunggal Maha Kudus yang senantiasa menyertai kita dalam kehidupan sehari hari. 

"Hidup dan berperilakulah sebagai anak anak Allah. Latar belakang umat kita di Paroki Melolo berasal dari mana mana. Disitu kita melihat kita bisa bersatu," tuturnya.

Para penerima Sakramen Krisma, menurut Mgr Edmund, telah menunjukkan Roh Kudus sebagai Roh Persatuan diantara  umat Allah di Paroki Melolo. 

"Kita juga tunjukan cinta kasih Allah dalam persatuan. Sebagai umat Allah kita harus bijaksana dalam kehidupan kita masing masing. Allah Tritunggal Yang Maha Kudus. Allah yang penuh kasih dan senantiasa berbelas kasih kepada umat manusia, harus kita tunjukan dalam kehidupan kita sebagai murid murid Kristus," urainya.

Sakramen Krisma tanda kedewasaan kita sebagai orang katolik yang sekaligus memberi tanggung jawab kepada kita untuk menyebarkan kasih kepada sesama, kehidupan masing masing dan dalam keluarga.

 "Setia dalam hidup kita kepada Allah. Datang ke gereja setiap hari minggu dan hari hari lain. Aktif dalam kegiatan di stasi stasi. Hari ini kita bersyukur saudara saudari kita yang telah mempersiapkan diri dapat menerima sakramen krisma. Mereka menjadi saksi Allah bagi sesama manusia," tuturnya. 

Dikemukakan pula, tujuh sakramen gerejani merupakan sarana bagi umat Allah untuk menjalankan tugas, kita menyampaikan keselamatan yang telah diberikan Allah kepada kita.

 "Mari kita mendoakan mereka. Kita saling  bergandengan tangan menjadi saksi kedamaian umat manusia dengan wafatnya Tuhan Yesus di Kayu Salib," imbuhnya.(*)

Iklan

Iklan