Komitmen Jeriko, Walaupun Masanya Berakhir Pembangunan Kota Kupang Tetap Berjalan



WALI KOTA Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore,MM,MH (Jeriko) berkomitmen akan terus membangun dan menata Kota Kupang, walaupun masa kepemimpinannya berakhir. Alasanya karena Kota ini dibangun dengan biaya tidak hanya dari APBD II Kota Kupang, tetapi juga dibangun dengan dana APBN. Kota ini harus dibangun dan ditata seindah mungkin sesuai permintaan Presiden Joko Widodo. Itu yang menjadi perhatian serius untuk dilaksanakan, karena dengan Kementerian pun sudah ada perjanjian tertulis.

Demikian disampaikan Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore,MM,MH kepada tim media dalam Audiens bersama Komunitas Wartawan Peduli Kemanusiaan (KWPK) diruang kerjanya Rabu, (16/02/2022).

"Pembangunan dan penataan Kota Kupang tahun 2022 tetap menjadi prioritas untuk terus dibangun dan ditata wajah kota ini," ungkapnya.

Orang nomor satu Kota Kupang ini menyampaikan, Presiden Jokowi sudah beberapa kali datang dan menghendaki akan perubahan Kota Kupang.  

Kehendak Presiden yang menguatkan spirit Walikota untuk berkeyakinan terus melanjutkan program pembangunan kota walau masanya tinggal hitung bulan.

"Walaupun masa kepemimpinan saya berakhir, pembangunan terus dilakukan. Sebab kita sudah ada perjanjian tertulis dengan kementerian  untuk pembangunan ke depan," tambahnya.

Jefri Riwu Kore yang kini banyak publik mengakui  peduli pembangunan kota mengatakan,  pembangunan kota ini tidak hanya dari dana APBD II Kota Kupang,  melainkan juga dana APBN.

 Fokus program Jeriko tahun 2022 tak akan bergeser dari  program bantuan bedah rumah dengan jumlah 359 Unit Rumah bagi masyarakat kurang mampu. Di samping itu ada beberapa Program prioritas lainnya seperti, pembangunan Bundaraan Eltari, Bundaran Patung Kirab, Drainase dan Trotoar dan Tempat Penampung Air (TPA) serta Penataan Taman di Pesisiran Pantai.

"Program yang kita prioritaskan itu kita  siapkan dalam tahun ini untuk  dikerjakan, dan memang ada beberapa program lain yang masih  ada hambatan, seperti terlambatnya ijin dari hotel Aston dan lMB itu sehingga ketika mau memasukan perencanaan itu agak susah," tutur Jeriko.

Namun kata Jefri  hal itu sudah komunikasikannya dengan Bapak Wakil Gubernur, Drs. Josef Nae Soi, M.M. dan Kementrian Pusat sehingga kita akan dilanjutkan dalam tahun ini.

Lanjut Jeriko, Pembangunan yang menjadi perhatian sekarang, seperti Drainase dan Trotoar, Bundaran Eltari, Bundaran Patung Kirab dan penataan Taman di Pesisiran pantai Pasir panjang sampai Kampung Solor, dan TPA, bebernya.

Penataan Bundaran Eltari itu didesain yang menggambarkan tentang Etnis TTU. Pada Patung Bundaran Kirap  itu ada motif-motif Sabu seperti kondisi lokasi sekarang  akan diubah menjadi seperti  hutan lontar dan batu karang yang tajam sama dengan di Ina Boi.

Penataan selanjutnya di daerah pantai di depan Toko Arjuna yang nanti desain mulai dari pinggir laut dengan dibuat  Lopo kecil untuk tempat bersantai dan berfoto. 

Dalam hal air bersih, menurut Wali Kota sedang dibangun, walaupun masih ada kesulitan karena terhambat oleh pemukiman penduduk dan kondisi permukaan terjal yang tidak bisa dikerjakan secara manual.   Pipanisasi pun sedang dikerjakan, sedikit kendala di Fontein  salah satu warga  belum bersedia  pipa lewat halaman rumahnya. Soal pembangunan untuk Air Sagu seharusnya menjadi yang pertama sesuai program pusat, tetapi karena pandemi Covid-19, maka pembangunannya dipending . 

"Sekarang kita lebih pada rencana pembangunan Bendungan Kolhua. Kita lagi upayakan permohonannya, lalu  kalau masyarakat BTN/Kolhua menyetujui,  maka ada rencana sebelumnya untul sumber air di Liliba kita batalkan," ujar Jefri.

Walikota juga pada kesempatan dengan para awak media menginformasikan perhatiannya akan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

"TPA di Alak pun akan ada  pembenahan yang  agar lebih baik lagi," sebut beliau.

Sehubungan dengan Program bedah rumah di tahun 2022 ada 359 unit yang terdiri dari dua bagian. Pertama, kerja sama dengan Pemerintah Pusat, total bantuan  sebesar 21 juta per unit untuk 249 unit rumah, dengan persyarat harus ada sertifikat. Ini dana alokasi APBN.

Kedua, bedah rumah anggaran APBD II  Kota Kupang dananya 30 juta per unit, dengan total yang dibedah 110 unit rumah, dengan syarat kalau pun tinggal di tanah orang harus mendapat ijin dari pemilik tanah.

Dijelaskan Jeriko, program bedah rumah dengan anggaran yang ada itu hanya untuk membangun fisik rumah. Sedangkan untuk pengaman keluarga yang mendapat  bantuan tersebut, Wali Kota pun  tidak sampai hati membiarkan warganya tanpa pelayanan dengan baik. 

Karena itu keluarga tersebut diberikan penginapan sementara di hotel dan diberikan fasilitas tambahan lainnya  sambil menunggu penyelesaian bedah rumah. 

" Penginapan sementara itu menjadi tanggungjawab saya secara pribadi dan dari donasi jaringan kolega lain,"ucap Jeriko.

Di akhir audiens sebagai informasi penutup, Wali Kota mengungkapkan untuk penerangan disetiap jalan di tahun ini akan ditambahkan pengadaan lampu, supaya di setiap gang akan menjadi terang. Tetapi kata beliau semua itu harus ada komitmen dari semua pemerintah karena banyak lampu yang dicuri, maka untuk menjaga kenyamanan itu  nanti dipasang cctv di banyak tempat pada sudut-sudut kota. *(go)

Iklan

Iklan