Bupati TTS Bantah Pernyataan DPRD Soal Proyek Air Bersih Fatuoni

Bupati Timor Tengah Selatan Egusem P. Tahun, ST.MM

Soe, mutiaratimur.net// PERNYATAAN Para Anggota Dewan Komisi III TTS saat melakukan kunjungan Kerja di Fatu Oni, Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan  dan menemukan banyak  Peralatan yang terbengkalai, kini dijawab Bupati TTS.

Bupati Timor Tengah Selatan Egusem P. Tahun, ST.MM, Bupati TTS, ketika di hubungi via telepon seluler, Jumat (25/02/2022) sekitar  pukul 21.40 wita membantah pernyataan para wakil rakyat yang  menilai temuan mereka sebagai proyek saat kunjungan kerja di Fatu Oni  baru -baru ini.

"Ini bukan proyek, tapi karena keadaan darurat, maka dilakukan upaya  secara swadaya untuk menjawab  kebutuhan masyarakat  soal air bersih,  termasuk mobil-mobil Pemda dikerahkan untuk pelayanan air bersih secara gratis,"bantah Ketua DPD II Golkar TTS tersebut.

Orang nomor satu TTS ini menuturkan bahwa waktu itu mata  air Bonleu ditutup dan  tidak mengalir ke SoE  sehingga peralatan yang dilihat di Fatuoni itu adalah fasilitas swadaya bupati bersama pihak terkait lainnya bukan proyek air bersih," ungkap Bupati.

Tahun menjelaskan tindakan tersebut  dilakukan  sebagai inovasi untuk menyelamatkan masyarakat  bukan  hanya yang berdomisili di kota  Soe namun termasuk warga  yang bermukim di wilayah selatan yang kesulitan air bersih,"jelas Tahun dengan tenang.

" Intinya bahwa air FATU ONI desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan adalah inisiatif Bupati waktu itu untuk mendekatkan sumber air bagi masyarakat kota atau perkampungan di wilayah selatan yang kesulitan air.

Sekali lagi Bupati Tahun menegaskan bahwa kehadiran  air tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat baik yang mengambil secara langsung maupun yang dilayani dengan menggunakan mobil tangki," tegasnya.

Sebelumnya media ini menurunkan berita sebagaimana rilis yang diterima bahwa Rombongan DPRD TTS melakukan kunjungan kerja dan menemukan persoalan tersebut.

Terhadap kondisi tersebut, DPRD menilai Bupati TTS, Egusem P. Tahun, ST.MM melakukan pembohongan publik dan pencitraan terkait pekerjaan sumber air Fatu Oni sebagai pengganti air Bonleu yang akan melayani seluruh masyarakat kota Soe. 

"Apa yang di lakukan pak Bupati ini gagal, karena barang-barang yang ada tidak terpakai seperti Viber, drum, pipa-pipa, kabel listrik di biarkan begitu saja. Semuanya pencitraan saja oleh pak Bupati," ujar Viktor Soinbala, salah satu anggota komisi III DPRD TTS.

Wakil ketua komisi III, David Boimau juga sangat menyayangkan kondisi proyek pekerjaan air bersih yang sudah mandek dan berpotensi pada kerugian penggunaan anggaran Daerah. 

"Dari pengamatan kami DPRD di tempat ini sumber airnya cukup besar tetapi janji Bapak Bupati TTS untuk bisa melakukan pekerjaan pengambungan mata air ini sampai di kota SoE tidak di tindak lanjuti oleh Bupati TTS. Kalau ini benar-benar mau dibangun oleh Bupati TTS harus dikerjakan bukan berhenti sehingga pada akhirnya tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar", kata David Boimau. 

Lanjut David bahwa proyek pekerjaan air bersih pada sumber air Fatu Oni, Desa Oinlasi, terkesan di paksakan sehingga tidak tuntas dan banyak peralatan yang mubasir di lokasi sumber air. 

"Yang kami temukan dilokasi ini ada viber, pipa dan jaringan listrik yang tidak terpakai, dan kalau memang ini pekerjaan di paksakan dan membutuhkan anggaran yang cukup besar, sehingga kalau memang serius mau di tindak lanjuti oleh Bapak Bupati TTS, seharusnya pekerjaannya tidak boleh berhenti", ujar Politisi Hanura tersebut.

Sementara Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS, Sefrits D.E. Nau yang memimpin rombongan DPRD di lokasi sumber air Fatu Oni menilai kondisi proyek gagal yang di temukan merupakan hasil kepanikan dan kecerobohan Bupati TTS. 

"Semua yang gagal ini hasil kepanikan dan kecerobohan" tuturnya dengan nada kesal. 

Rombongan DPRD yang meninjau langsung kondisi proyek pekerjaan air bersih tersebut berharap agar Bupati TTS ke depannya dalam melakukan kunjungan dan janji politik harus ditindak lanjuti hingga tuntas, sebab rakyat membutuhkan hasil kerja nyata bukan sebatas janji politik. 

Rombongan di pimpin oleh ketua Badan Kehormatan, Sefrits Nau, dan Ketua komisi III, Roy Babys, Bersama wakil ketua komisi III, David Boimau, anggota Beni Banamtuan, Askenas Afi, Pitersius Kefi, Viktor Soinbala, dan Robi Faot. *(tim/go)

Iklan

Iklan