Rhya Bataona, Pelaku Usaha Milenial: "Minuman Kelor Kami Enak dan Bernutrisi," Kerjasama Dengan Dekranasda NTT

Kupang, mutiaratimur.com,- Hari ini Jumat, 24 September 2021 di Kota Kupang menjadi sebuah hari yang bersejarah bagi Dewan Kerajinan Nasional Daerah  (Dekranasda) Provinsi NTT yang pantas dicatat dan dikenang. Dekranasda NTT yang dinakodahi Bunda Julie Sutrisno Laiskodat berkolanborasi dengan Dapur Kelor Indonesia  dan Pelaku Usaha Milenial Kota Kupang meluncurkan sebuah brand bernama Haydrink yang merupakan franchise atau warlaba berbasis Kelor pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Kolaborasi peluncuran brand merk ini  dengan mengusung konsep, “Minuman Kelor dengan berbagai cita rasa yang sangat cocok dengan kalangan Milenial saat ini.”  Maria Bataona atau sapaan manisnya Rhya sebagai pelaku usaha milenial pada peluncuran tersebut memberikan kesaksian, haydrink atau produk minuman kelor tersebut enak rasanya dan bernutrisi.

Demikian Maria Bataona yang didampingi patner milenial lainnya  di booth 7 Kelurahan, Oebufu  Kecamatan Maulafa, Kota Kupang ketika memberi keterangan kepada para awak media. 

“Minuman Kelor kami dengan brand Haydrink dibandingkan dengan minuman boba tidak sama dengan kami punya ini dengan bahan dasar kelor. Yang lain itu enak tapi tidak sama dengan haydrink. Minuman kami selain enak tapi bernutrisi. Bernutrisi karena mengandung vitamin C, zat besi dan kandungan gizi lainnya. Minuman kelor sangat membantu pertumbuhan anak dalam rangka mencegah stunting, memberi stamina dan daya tahan tubuh,” ungkap Rhya.

Rhya Bataona tamatan Farmasi pada Politekes Kota Kupang yang mengelola usaha minuman kelor di wilayah Oebufui itu menyampaikan pula ada 10 menu dari minuman tersebut, yakni moringa moccacino, moringa sweet oreo, moringa ginger, moringa hazelnut, moringa taro, moringa strawberry, moringa redvelvet, moringa cappuccino, moringa tiramisu, dan moringa sweet ori.

Menurut Rhya di Kota Kupang dalam hal minuman boba ada banyak dengan harga lebih mahal dari minuman kelor usahanya bersama teman-teman milenial yang difasilitasi oleh Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia.

“Minum Kelor kami jual sekarang 1 porsi (cup-red) dengan harga delapan belas ribu  (Rp.18.000-red). Harga ini termasuk murah. Sebab ada yang lain seperti minuman ini hanya rasa enak tanpa nutrisi dengan harga tiga puluhan ribu (Rp.30.000an-red) saja dibeli. Jadi kami yakin minuman kami juga akan dibeli. Apalagi dikemas sesuai selera kaum milenial sekarang.  Sementara harga jual ini juga kami telah kalkulasikan dari proses pengolahan kelor di tingkat petani sampai kepada dapur kelor dan kami. Jadi prinsipnya kami juga membantu petani,” turur Rhya.

Sementara itu Ketua Dekranasda NTT, Bunda Julie Laiskodat sehari sebelum peluncuran dalam rilisnya yang diterima media menulis, “Peluncuran Haydrink ini telah melalui beberapa proses sejak awal inisiasi hingga saat ini dimana tim Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia bersama-sama melakukan penjaringan peserta, pelatihan berkolaborasi dengan pihak Bank BRI, Grab dan pelatihan untuk meracik minuman Haydrink. Peserta yang mengikuti Program Haydrink ini adalah kaum Milenial di Kota Kupang.” 

Selanjutnya diulaskan, “untuk mengikuti progam ini, peserta hanya perlu melampirkan KTP, foto lokasi penjualan beserta beberapa persyaratan untuk pembukaan tabungan di Bank BRI serta pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran non tunai.”

Program ini juga menurut Bunda berkolaborasi dengan Jasa Transportasi Online Grab yang memiliki fitur GrabFood sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan produk dari mana saja. Tujuan dari program Haydrink ini adalah untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berwirausaha.

Ketua Dekranasda NTT menambahkan, “selain untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berusaha, tujuan program ini juga adalah pengembangan Kelor NTT yang menurut penelitian merupaka Kelor terbaik nomor 2 di dunia setelah Kelor dari Kepulauan Canary di Spanyol. Kelor yang merupakan makanan super atau super food memiliki kandungan gizi dan vitamin yang sangat bagus untuk bagi tubuh terutama di saat pandemi seperti sekarang dimana tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas dan penyakit.”

Booth Haydrink  dalam wilayah Kota Kupang yang diluncurkan ari ini tersebar di beberapa titik pada kelurahan dari enam kecamatan. Booth Haydrink Kota Kupang yang ada  sekarang akan dijadikan sebagai Pilot Project serta  selanjutnya dapat dikembangkan di seluruh wilayah NTT.  Karena NTT memiliki potensi kelor yang berlimpah. Kini ada beberapa daerah yang menyatakan berminat untuk mengembangkan program serupa seperti di wilayah Belu dan Malaka. 

Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda  Provinsi NTT, juga mengatakan sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT mendukung penuh Program Bapak Gubernur NTT.

“Sebagai Ketua Dekranasda, saya mendukung untuk mengembangkan Kelor NTT sebagai salah satu komoditi unggulan dari NTT demi mewujudkan NTT bangkit, NTT sejahtera.  Sebab NTT dengan 3026 desa memiliki potensi yang luar biasa dan akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat jika dikembangkan kelor dengan baik,”tegas bunda Julie.*()

Iklan

Iklan