WARGA PENFUI TUNTUT PROYEK TURAP EROSI BERNILAI RATUSAN JUTA DIPERBAIKI







Kupang, mutiaratimur.net
Proyek turap erosi Penfui yang mengecewakan warga karena kualitas bangunan yang tidak kuat dan tidak seimbang dengan anggaran sekitar Rp. 500 juta itu katanya sudah diperbaiki tapi kenyataannya tidak demikian.

Hengky Ndapamerang Kepala Dinas/kadis  PU Kota Kupang, ketika media ini minta waktu untuk klafikasi, tapi tidak berada di tempat karena ada tugas luar. Dihubungi viaWhatsapp Kadis menyampaikan,  "Sudah ada koordinasi dan kontraktornya dipanggil, dan sudah ada perbaikan di lapangan."

Ketika pihak media meminta nomor kontak kontraktor yang mengerjakan proyek ini pada kadis guna mendapatkan informasi lebih akurat, benar turap itu telah diperbaiki  namun terkesan kadis tidak kenal  kontraktornya sehingga meminta media menghubungi staf yang lain.Sikap ini mengundang tanya, mengapa harus seperti ini.

Untuk membuktikan sudah ada perbaikan, Hendrik Usi Neno warga Penfui mengatakan,  sebagai warga masyarakat hal ini kami yang laporkan ke dinas PU Kota pertengahan Oktober 2019. Kami menduga proyek ini masih dalam masa pemeliharaan makanya kami minta segera dikerjakan lebih baik lagi.  Karena kalau dibiarkan  musim  hujan tiba bisa mengerus turap ini  lalu akan rubuh.



Kalau soal perbaikan yang terlihat baru satu meter sedangkan yang lain tetap kondisi rusak. Dan Sepajang bentangan bangunan turap dengan takaran kualitas yang ada tentu potensi rusak sangat besar. Ini beda dengan bangunan fondasi deker jalan sudah bertahun tahun tapi keras dan kelihatan kualitas campuran luar biasa gigitannya. Jelas warga tersebut.

Hingga kini kondisi turap Penfui dengan dana Rp.500 juta ini tidak kerjakan lagi. Masih ada pasir disamping turap oleh pengawas, ini barang milik negara dibiarkan saja. Sementara batu batu yang rubuh dari pemasangan turap itu pun menjadi saksi bisu kerusakan ini tidak diperbaiki lagi.


Dengan situasi riil lapangan ini menunjukkan semakin ada ketidakjelasan penyelesaian proyek ini. Kuat dugaan proyek turap ini melibatkan kepentingan-kepetingan tertentu dan mengorbankan kepentingan publik.***


Iklan

Iklan