Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni: Hari Ibu Momentum Menghargai Perjuangan Perempuan dan Menjaga Stabilitas Nataru

Kupang, NTT — Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emilia Nomleni, menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu tidak boleh dimaknai secara sempit hanya pada peran domestik perempuan, tetapi harus dipahami sebagai penghargaan atas sejarah perjuangan, kontribusi, dan perjalanan panjang perempuan dalam membangun bangsa dan negara, dari masa lampau hingga saat ini.

Hal tersebut disampaikan Emilia Nomleni usai kegiatan Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTT Senin, (22/12/2025) yang menurutnya  Peringatan Hari Ibu menjadi momen reflektif untuk menghormati peran perempuan di berbagai sektor kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

“Peringatan Hari Ibu bukan sekadar rutinitas atau seremoni. Ini adalah bentuk penghargaan atas perjuangan perempuan yang telah berkontribusi besar bagi bangsa dan negara,” tegas Emilia.

Selain itu, Emilia juga menyoroti pentingnya stabilitas kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia meminta pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengawal ketersediaan kebutuhan pokok agar seluruh masyarakat dapat merayakan Nataru dengan aman, tenang, dan damai.

Menurutnya, persoalan-persoalan kecil seperti kelangkaan bahan pokok, antrean BBM, gangguan listrik, hingga ketersediaan minyak tanah kerap memicu keresahan di tengah masyarakat.

“Kita berharap kejadian-kejadian seperti listrik mati hidup, antrean BBM, dan keterbatasan minyak tanah tidak terulang. Terutama minyak tanah, karena ibu-ibu yang paling merasakan dampaknya,” ujarnya.

Emilia juga mendorong pemerintah daerah bersama instansi terkait seperti Pertamina, Bulog, dan PLN untuk aktif melakukan pemantauan lapangan, termasuk melalui operasi pasar dalam beberapa hari ke depan, guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang.

“Kami akan bersama-sama dengan pemerintah melakukan operasi pasar, supaya masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman, tanpa tekanan,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa pengawalan distribusi dan ketersediaan kebutuhan pokok merupakan bagian dari upaya menjaga ketenangan dan keharmonisan sosial di tengah masyarakat NTT. *go



Iklan

Iklan