Kupang — Kelangkaan minyak tanah di Kupang kembali dikeluhkan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru. Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang turun langsung melakukan sidak dan menemukan adanya permainan harga minyak tanah di tingkat pangkalan.
Kepala Disperindag Kota Kupang, Alfred Lakabela, memastikan bahwa distribusi minyak tanah di tingkat agen aman, namun persoalan muncul saat minyak tanah subsidi sampai di pangkalan.
“Distribusi agen aman. Yang bermasalah itu pangkalan. Mereka sedikit nakal karena minyak tanah subsidi dijual lebih mahal dari harga resmi,” ujar Lakabela.
Lakabela menuturkan, kondisi ini muncul karena sebagian pangkalan melihat peluang keuntungan dari tingginya permintaan minyak tanah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Jelang hari raya, masyarakat butuh minyak tanah untuk bikin kue dan memasak. Ini dimanfaatkan sebagai ajang bisnis oleh pangkalan,” katanya.
Temuan ini memperkuat dugaan adanya pangkalan minyak tanah nakal yang memanfaatkan kelangkaan di masyarakat.
Atas temuan tersebut, Disperindag Kupang memanggil seluruh agen dan pangkalan untuk diberi peringatan keras terkait harga minyak tanah subsidi yang wajib dijual sesuai ketentuan.
“Kami sudah ingatkan, jangan main-main. Kalau ketahuan menimbun atau memainkan harga, kami cabut izin usaha,” tegas Lakabela.
Disperindag memastikan pengawasan distribusi minyak tanah di Kota Kupang akan diperketat untuk mencegah terulangnya kecurangan.
Lakabela juga meminta masyarakat aktif melapor jika menemukan penjualan minyak tanah di atas HET, penimbunan, atau kelangkaan yang mencurigakan. *go
