IPF NTT Pertanyakan Retret ASN Rp1 Miliar Selama 10 Hari di Unhan Atambua

"IPF NTT kritik retret ASN Pemprov NTT di Unhan Atambua 10 hari dengan APBD Rp1 miliar. Dinilai tak prioritas, sebaiknya dialokasikan untuk publik."

Kupang, MutiaraTimur.com – Ikatan Pemuda Flobamorata (IPF) NTT menyoroti keras penggunaan APBD senilai Rp1 miliar untuk kegiatan retret Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi NTT yang digelar di Universitas Pertahanan (Unhan) Atambua.

Kegiatan retret ASN ini dilaksanakan selama 10 hari penuh, mulai Senin (23/9/2025) hingga awal Oktober 2025. Namun, langkah Pemprov tersebut menuai kritik karena dinilai tidak memiliki urgensi yang jelas di tengah keterbatasan keuangan daerah.

Wakil Ketua IPF NTT, Jarot Natun, mempertanyakan tujuan dan manfaat nyata dari retret ASN tersebut. Menurutnya, di saat capaian APBD jauh dari target, pemerintah seharusnya lebih fokus menyusun program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Retret ASN menggunakan APBD Rp1 miliar, urgensinya apa? Seharusnya Pemprov buat program kerja prioritas, mana yang harus diprioritaskan di tengah pencapaian APBD yang jauh dari target,” tegas Jarot.

Ia menambahkan, jika anggaran sebesar itu dialokasikan untuk pembangunan fasilitas publik, manfaatnya akan lebih terasa.

 “Kalau Rp1 miliar dibuat cek dam, sumur bor, perumahan rakyat, atau memperbaiki fasilitas sekolah, itu jauh lebih bermanfaat ketimbang retret ASN,” jelasnya.

IPF NTT pun mendesak Pemprov NTT agar lebih bijak dalam mengelola APBD. Program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, pendidikan, dan perumahan harus diprioritaskan dibandingkan kegiatan seremonial.

Di tengah krisis anggaran, publik wajar bertanya: apa manfaat nyata dari retret ASN ini? Apakah hanya sekadar seremonial, atau ada dampak langsung bagi pelayanan masyarakat NTT ke depan? *(go)


Iklan

Iklan