Maumere – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya memperbaiki harga gabah dan jagung di Kabupaten Sikka sekaligus mendorong Bank NTT menjadi motor penggerak ekonomi desa. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bersama Stakeholders Kabupaten Sikka di Aula Kantor Bupati Sikka, Sabtu (6/9/2025).
“500 mungkin bagi kita kecil per kilo, tetapi bagi petani, itu berarti untuk urusan-urusannya seperti membantu urusan pendidikan,” tegas Gubernur Melki.
Ia menekankan, melalui Koperasi Desa Merah Putih dan peran aktif Bank NTT, distribusi keadilan ekonomi dapat menjangkau petani hingga desa-desa. Gubernur mengingatkan agar lembaga keuangan daerah benar-benar hadir melayani masyarakat kecil, termasuk dalam program kredit produktif berbasis usaha tani, perikanan, maupun UMKM lokal.
Di awal sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia meminta desa-desa menjalankan amanat UU No. 36 Tahun 2024 tentang Tenaga Kesehatan, yang mengharuskan minimal ada tiga nakes di desa: perawat, bidan, dan apoteker.
“Soal kepesertaan JKN urusan kami. Soal pelayanan kesehatan, itu urusan BPJS untuk mengecek. Saat ini kita sudah mengenal pola pelayanan kesehatan berbasis digital,” ujar Gubernur Melki.
Ia juga mendorong gerakan Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar masyarakat semakin sadar deteksi dini penyakit. “Tinggalkan hobi-hobi pesta, minum dan merokok. Ikutilah program CKG!” tegasnya.
Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), Gubernur mengingatkan potensi dana hingga Rp7–8 triliun. Namun, menurutnya, pelaksanaannya di NTT masih tersendat.
“Soal MBG, mari kita berpikir praktis. Siapa yang punya kelompok, bikin dapur saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, MBG bukan hanya soal anak sekolah, melainkan juga bisa menggerakkan pertanian, peternakan, kuliner, hingga menjaga perputaran uang di NTT.
Gubernur Melki mengajak masyarakat bangga atas capaian pertumbuhan ekonomi NTT yang pada triwulan II 2025 mencapai 5,44%, melampaui rata-rata nasional 5,12%.
Tahun ini, Pemprov NTT juga mengalokasikan anggaran untuk 100 ribu pekerja formal/rentan agar terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Jaminan sosial ini bukan hanya soal kepastian hukum, tetapi memastikan masyarakat kita memiliki perlindungan dalam dunia kerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih tenang dan produktif,” jelas Gubernur.
Soal hunian, Gubernur menilai masih ada hambatan skema nasional. Ia pun menawarkan solusi berbasis APBD desa, kabupaten, hingga provinsi.
“Bapak/Ibu Kepala Desa, tolong amankan dana ini. Ini lebih menyentuh masyarakat desa,” pesan Gubernur, terkait usulan alokasi Rp10 juta desa, Rp5 juta kabupaten, dan Rp5 juta provinsi untuk renovasi rumah rakyat.
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, melaporkan capaian daerahnya. Angka stunting turun dari 12,1% (2024) menjadi 10,4% (2025), dengan target ke depan ditekan hingga satu digit.
Ia juga menyampaikan pembangunan dapur MBG di Sikka yang saat ini sudah berjalan di 4 titik dengan rencana penambahan 2 dapur baru.
Selain itu, Pemprov NTT memberi perhatian pada pembangunan dermaga feri di Paga dan terminal darat, meski Bupati tetap meminta dukungan perbaikan jalan provinsi.
Perwakilan BPJS Kesehatan Cabang Maumere mencatat, per 1 September 2025, 59.250 jiwa warga Sikka sudah didaftarkan melalui APBD kabupaten, dan 2.162 jiwa melalui APBD provinsi.
Di akhir sambutannya, Gubernur Melki mengajak masyarakat Sikka menyukseskan Tour de Entete, ajang balap sepeda terbesar di Indonesia. Kabupaten Sikka menjadi salah satu rute penting.
“NTT kita dorong jadi daerah sport tourism. Kalau Senin-Selasa sudah kita finalisasi semua peserta, akan kami sampaikan rute final yang akan dilalui,” katanya. *(go)