Kadis Pertanian NTT: Tak Bisa Kerja Sendiri! Pangan & Pupuk Harus Tersedia Hingga ke Desa

Kupang – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz B. Oemboe Wanda, SP menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjamin ketersediaan pangan dan pupuk di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur. Hal ini disampaikan usai mengikuti Pelantikan Pengukuhan dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan Pimpinan Pratama oleh Gubernur Melki Laka Lena di Aula Eltari kantor Gubernur pada Senin (19/05/2025).

Joaz menyampaikan harapan besar terhadap peran aktif seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah kabupaten, para petani, penyuluh pertanian hingga lembaga keagamaan, untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan merata, terutama setelah musim penghujan yang menguntungkan beberapa waktu lalu.

"Kita tidak bisa kerja sendiri. Ini menjadi komitmen kita bersama dengan semua pihak," ujar Joaz.

Ia menjelaskan bahwa hasil panen padi baru-baru ini cukup menggembirakan, terutama di wilayah yang intensif dikunjungi bersama Gubernur. Namun, tantangan ke depan adalah menjaga keberlanjutan produksi, khususnya melalui perbaikan sistem irigasi dan distribusi pupuk.

Terkait masih adanya keluhan kekurangan pupuk di Flores, Joaz menegaskan bahwa pihaknya menunggu penerapan Perpres Nomor 2 Tahun 2025, yang akan menyederhanakan rantai distribusi pupuk dari distributor langsung ke petani.

“Kami pastikan distribusi pupuk akan diawasi ketat. Kalau ada masalah, kami akan telusuri bersama distributor,” tegasnya.

Ke depan, langkah strategis yang akan dilakukan meliputi intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pangan lokal. Dinas juga mendorong peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali tanam per tahun, dengan membenahi sistem irigasi yang selama ini menjadi kendala.

Menanggapi laporan gagal panen akibat angin pasca hujan Maret lalu, Joaz memastikan koordinasi dengan dinas kabupaten tetap berjalan. Bantuan benih dan alat mesin pertanian akan diberikan, terutama bagi wilayah yang tidak mampu mengatasi dampaknya secara mandiri.

"Kami akan dukung penuh kabupaten yang belum bisa memenuhi kebutuhan sendiri," tutupnya. *(go)


Iklan

Iklan