Kupang – Meski musim penghujan telah tiba, banyak warga Kota Kupang masih mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih. Beberapa wilayah seperti Bonipoi dan sekitarnya bahkan hanya menerima distribusi air sebulan sekali. Kondisi ini membuat masyarakat harus mencari sumber air alternatif seperti sumur bor dan mata air di sekitar Kali Dendeng.
Menurut warga, seharusnya di musim hujan pasokan air lebih lancar. Namun, kenyataannya, distribusi justru tersendat. "Kami heran, air kan harusnya di musim hujan tak macet mengalir, tapi tetap susah didapat. Kok bisa seperti ini?" ujar seorang warga Bonipoi.
Deni Maro Direktur PDAM Kota Kupang kepada media Senin, (10/03) menjelaskan bahwa kendala utama dalam distribusi air bersih terjadi akibat dampak banjir di musim hujan. " Persoalan ini disebabkan banjir di musim hujan yang merusak infrastruktur, seperti ada saluran pipa tersumbat dan lainnya, sehingga pengaliran air menjadi tersendat. Setelah musim hujan dan banjir surut, distribusi biasanya bisa kembali normal, tetapi tetap memerlukan waktu pemulihan," Deni Direktur PDAM.
Selain itu, PDAM juga menghadapi kendala teknis di beberapa sumber air. Meskipun Kota Kupang memiliki berbagai sumber air seperti sumur bor dan mata air, distribusi ke pelanggan tetap memerlukan sistem yang baik. "Kami harus memastikan aliran dari sumber air utama berjalan lancar agar bisa menjangkau semua pelanggan," tambahnya.
Menanggapi keluhan warga, PDAM Kota Kupang telah menyediakan layanan pengaduan yang dapat diakses melalui telepon dengan nomor ponsel 081237180243 atau langsung di kantor pelayanan.
"Masyarakat bisa menyampaikan keluhan kapan saja. Kami berusaha merespons secepat mungkin, tetapi memang ada keterbatasan tenaga lapangan," Direktur PDAM.
Saat ini, PDAM telah menyiapkan tenaga lapangan untuk memantau kondisi jaringan distribusi di seluruh Kota Kupang. Dengan cakupan pelayanan yang meliputi enam kecamatan dan 51 kelurahan.
"Setiap hari, tim distribusi turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada pipa yang tersumbat atau bocor. Tapi jika ada aduan dari warga, kami harap segera dilaporkan agar bisa ditangani lebih cepat," tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Direktur PDAM Kota Kupang juga mengimbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak. "Saat musim hujan, bukan berarti air bisa digunakan tanpa perhitungan. Kita perlu memastikan bahwa distribusi air tetap merata untuk semua pelanggan," ujarnya.
Ke depan, PDAM berencana meningkatkan kapasitas pelayanan dengan penjadwalan ulang distribusi dan perbaikan infrastruktur. Dengan adanya kerja sama antara masyarakat dan PDAM, diharapkan masalah air bersih di Kota Kupang dapat segera teratasi. *(go)