Alokasi Pupuk Subsidi NTT Naik Signifikan pada Tahun 2025


Kupang, mutiara-timur.com || KEPALA Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Hortikultura, dan Perkebunan (PSPPHP), Tommy Johanis, menyatakan bahwa alokasi pupuk subsidi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025.


"Tahun 2025, alokasi pupuk subsidi mencapai 156.532 ton, naik dari alokasi tahun 2024 yang hanya 88.131 ton,"ungkap Kabid PSPPHP Tommy kapada media Senin,(16/12/24).


Tommy menyebut peningkatan ini sebagai upaya pemerintah untuk mendukung produktivitas pertanian di NTT. Dengan kenaikan hampir dua kali lipat tersebut, diharapkan sektor pertanian dapat semakin berkembang, terutama di wilayah yang sangat bergantung pada ketersediaan pupuk.


"Penambahan ini merupakan komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan petani di NTT agar hasil produksi semakin meningkat," ujarnya.


Lebih lanjut, Tommy menjelaskan bahwa pupuk subsidi yang dialokasikan terdiri dari beberapa jenis, antara lain pupuk Urea, NPK dan NPK  Formula khusus yang menjadi prioritas utama. 


"Alokasi yang lebih besar ini diharapkan dapat menjawab keluhan para petani terkait keterbatasan pupuk pada musim tanam sebelumnya," ujar Tommy.


Ia juga  menguraikan  total alokasi pupuk subsidi berdasarkan Keputusan Gubernur NTT tahun 2024 untuk tahun 2025 bagi  petani 22 kabupaten kota di NTT.


"Alokasi pupuk subsidi untuk petani NTT tahun total sesuai jenis adalah urea 71.466 ton, NPK 84.734 dan NPK formula khusus 332 ton. Urea dan NPK diperuntukkan semua kabupaten kota, terkecuali NPK Formula khusus dialokasikan untuk 5 kabupaten, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo dan Manggarai Timur," jelas Kabid.


Selain itu, dikatakannya bahwa pemerintah juga berencana melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam penyaluran pupuk subsidi agar tepat sasaran. 


"Kami akan memastikan distribusi pupuk berjalan transparan dan sesuai kebutuhan di lapangan. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, distributor, dan petani, penyaluran pupuk subsidi akan lebih optimal," tambahnya.


Sementara itu Ivoni Beda, Koordinator Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian/Pengawas Alsintan menyampaikan untuk alokasi  per jenis pupuk bersubsidi tahun 2024 tercatat dari bulan Januari sampai November total 88.131 ton dan realisasinya, 48,32 persen atau 42.58 ton.


"Alokasi pupuk subsidi per jenis di tahun 2024 bulan Januari sampai dengan Nopember, untuk alokasi 88.131 ton, dengan rincian untuk alokasi  urea 37.228 ton, NPK 50.244 ton, NPK Formula khusus 659 ton. Sedangkan realisasi 48,32 persen dengan rincian urea 52.45 persen atau 19.524 ton, NPK 45,89 persen dan  sisa atau belum realisasi 51, 68 persen. Pupuk Urea 17.703 atau 47.55 persen, NPK 27.186 ton  atau 54,11 persen  dan NPK formula khusus 659 ton, atau 100 persen," ulas Ivoni. *(go)

Iklan

Iklan