STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan Langkah Makin Pasti, Kembali MoU Program Studi S2 Dengan Universitas Hindu Indonesia



KUPANG, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H., MH., boleh dikatakan satu-satunya Perguruan Tinggi Hukum di NTT yang terbilang cepat melaksanakan program studi  pasca sarjana S2. Bayangkan STIKUM ini baru wisudakan dua angkatan sarjana, S1 Hukum ditahun 2023, langsung ada dibuka Program Studi magister strata S2 kerjasama dengan dua Perguruan Tinggi dari Pulau Dewata, Bali.

Demikian Direktur STIKUM ini Prof. Yohanes Usfunan, memberikan keterangan kepada media ini Sabtu, (11/11/23) di kampus ruang kerjanya  seusai penandatangan  Memorandum of Understanding (MoU) yang kedua dengan Universitas Hindu Indonesia.

"Hari ini STIKUM Prof. Yohanes Usfunan, S.H.,MH kembali menandatangani MoU bersama Universitas Hindu Indonesia dengan Rektor Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., untuk program peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia," ungkap Prof Usfunan.

Dalam rajutan kerjasama yang tertera dalam MoU atau nota kesepahaman, lanjut Prof Usfunan,  "ada Maksud dan Tujuan yang mau dicapai, yaitu  sebagai pedoman bagi para pihak dalam rangka peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia bidang pendidikan dan penelitian sumber daya manusia sebagai wujud pelaksanaan Tri Darma perguruan tinggi. Nota kesepahaman itu juga bertujuan mengembangkan program dan kegiatan yang bermanfaat bagi para pihak dalam rangka mengembangkan kelembagaan dengan memanfaatkan potensi dan kemampuan sumberdaya yang dimiliki para pihak secara maksimal dalam bidang pendidikan, penelitian dan sumber daya manusia," ucap pendiri STIKUM tersebut.
Ditambahkannya ada ruang lingkup yang termuat dalam nota kesepahaman ini meliputi:
pengembangan bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan; penyelenggaraan kuliah umum, penguatan literasi, seminar/workshop;
pertukaran dosen dan mahasiswa; dan kerja sama lain yang disepakati para pihak dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas, fangst dan kewenangan masing-masing pihak berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Menurut Prof Usfunan, Program S2 di STIKUM yang dibuka sekarang merupakan sebuah kebutuhan karena diminati oleh masyarakat NTT. Terbukti setelah diumumkan pembukaan Program S2 hukum sekitar mendekati 150-an orang yang mau mendaftar. 

"Minat studi S2 hukum di provinsi ini banyak, terlihat dari awal kami umumkan rencana buka program tersebut, ada langsung telpon hampir setiap hari tanya cari tahu. Dan berdasarkan data yang telah kontak beri kepastian dan melamar sekarang tercatat ada 49 calon peserta. Lalu yang sudah ikut kuliah 29 peserta," jelasnya.

Dikatakannya pula para peserta program tersebut berasal dari berbagai kalangan profesi dan disiplin ilmu. Ada pejabat, pegawai, ada yang baru selesai kuliah sarjana (S1), karyawan, pengusaha, advokat, politisi dan wartawan.

STIKUM Prof. Yohanes Usfunan, S.H., MH kini juga telah memiliki dua lembaga perguruan tinggi sebagai mitra dunia pendidikan. Minggu lalu STIKUM ini melakukan MoU untuk S2 Ilmu Hukum Pemerintahan dengan Universitas Mahendradatta, Denpasar Bali.

 "Ya, penandatanganan MoU Minggu lalu itu dilakukan antara kami dengan Dr. Erikson Sihotang, S.H.,M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister Hukum Pemerintahan Universitas Mahendradatta,"papar Prof. Usfunan.
Dalam hal kegiatan kuliah, diinformasikannya, telah dimulai ketika selesai penandatanganan kerjasama pertama dengan universitas Mahendradadatta. Kuliah itu bersifat kuliah umum program pasca sarjana.

"Kegiatan kuliah sudah mulai minggu kemarin setelah MoU pertama dengan dosen selain saya (Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,MH.-red) juga  Prof. Dr. Jimmy Pello, S.H.,M.S., dengan materi, Norma Hukum dan Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Sekarang sudah beberapa kali pertemuan kuliah tatap muka. Karena dari tenaga pengajar adalah orang-orang profesional sebagai dosen yang punya kapasitas dan kapabilitas serta kompetensi terukur karena sudah berpengalaman dan teruji," ulasnya.

Prof. Yohanes Usfunan menambahkan, tenaga pengajar dan dosen itu  ada 3 profesor dan 7 Doktor. Prof Usfunan berharap ke depan STIKUM yang dikelolanya semakin berkembang, kuat dan terpercaya. 

"Dengan adanya tenaga dosen yang berkualitas STIKUM ini akan semakin mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam menghasilkan peserta S2 berkompeten dalam bidang hukum. Semoga Perguruan Tinggi kami semakin kuat,maju dan dipercaya oleh publik," ujar Prof mengakhiri pembicaraannya.*(go)





Iklan

Iklan