Johanes Sason Helan: Kalau Kita Sudah Kumpulkan Tak Usah Dicerai-Beraikan

Kupang, mutiara -timur.com // Johanes Sason Helan, General Manager (GM) Swasti Sari hari ini resmi  memasuki masa purna bakti yang ditandai dengan pemberian SK  pensiunan seusai Upacara Ekaristi lepas pisah dengan para karyawan KSP Swasti Sari.

Johanes Sason Helan salah satu perintis  KSP Swasti Sari ini akhirnya harus pensiun karena  batas maksimal usia aktif yang telah ditetapkan dalam  aturan KSP Kopdit Swasti Sari.  Ia memang harus memasuki masa purna tugas, tapi walaupun begitu dia tetap  tercatat  sebagai orang yang punya prestasi gemilang, seorang pemimpin bertangan dingin membesarkan KSP Kopdit Swasti Sari yang kini sebagai KSP Kopdit ternama.

Karena itu pada kesempatan  mengakhiri masa kepemimpinannya, Johanes atau John Sason Helan kepada Plt., para karyawan atau staf ia memesan agar apa yang sudah dibangun dengan susah payah mengumpulkan ratusan ribu anggota, janganlah dicerai-beraikan.

Demikian John Sason Helan dalam ungkapan isi hatinya saat sambutan dihadapan seluruh karyawan KSP Swasti Sari dan tamu undangan di hotel Cahaya Bapa Kota Kupang, Sabtu, (2/9/2023).

Johanes Sason Helan menyampaikan, bahwa KSP Swasti Sari adalah hadia yang diberikan karena modalnya dikumpul dari kebanyakan orang yang bergabung dengan menyimpan uang dari hasil keringat jerih lelahnya. Maka perlu ada rasa tanggungjawab terhadap modal milik banyak orang itu. Karena itu sikap hati nurani sesungguhnya perlu dipupuk dan rasa terpanggil untuk tetap komitmen dan setia menjaga lembaga KSP Swasti Sari sangat diharapkan.

"Ketika saya memulai bekerja sebagai manajener saya sering meninggalkan keluarga. Saya lebih fokus kelola pekerjaan ini walaupun istri anak menggerutu waktu untuk keluarga hampir tak ada. Saya melihat berkerja di KSP ini adalah hadia dari orang lain, karena itu dalam refleksi saya pekerjaan ini harus dirawat, dijaga baik-baik. Hal ini juga saya sampaikan kepada isteri, anak-anak, dan kepada para staf, karyawan setiap kali ada pertemuan," ungkap John Sason. Helan.

Dikatakannya juga pada acara tersebut, Hendra Siki selaku PLt. GM KSP Swasti Sari yang berasal dari Amarasi dan beragama Kristen Protestan ketika ditentukan bukan karena kolusi atau nepotisme. Tetapi murni karena kepercayaan yang diberikan. Hendra Siki adalah Kepala Kantor Cabang KSP Swasti Sari Kota Kupang yang tentu oleh GM John Sason Helan menilainya layak untuk menjabat pada posisi Plt. GM sekarang. 

Johanes Sason Helan yang sangat berpengalaman dengan urusan kopdit seperti ini tentu sangat tahu akan kompetensi dan kualitasnya. Sebagai seorang GM selama 30 tahun dan telah membesarkan koperasi ini jelas menerapkan sistem kerja berbasis kinerja yang terukur. Jadi bila ada staf atau karyawan bertindak melanggar jelas secara sistem ia besikap tegas beri sanksi, bahkan terbukti anak mantunya sendiri indisipliner diberhentikan.

Kepada Plt. Hendra Siki, dan kedua orangtuanya  dan para staf serta tamu undangan yang hadir John Sason berterus terang, "Hendra Siki adalah berasal dari suku Timor Amarasi, beragama protestan dia diterima untuk posisi ini bukan karena kolusi atau nepotisme tapi karena dia punya kompetensi, layak untuk dipercayakan.

Hari ini sebelum acara ada perayaan ekaristi, terimakasih Romo, Pater. Kotbah tadi saya menangis pertama. Tema dan bacannya cocok, sesuai dengan pengalaman saya di lembaga ini. Materinya saya tidak arahkan atau beritau terdahulu. Karena itu Hendra dan staf semua perlu kita insaf bersama kerja kita di KSP Swasti Sari. Tiga puluh tahun lalu KSP Swasti Sari dengan anggota 111 orang, bermodal Rp. 56 juta dan sekarang telah berkembang anggotanya 250 ribu anggota dengan modal simpan mencapai Rp. 1 Triliun. Kantor ratusan cabang sampai NTB, Bali dan Kalimantan. Karena itu kalau kita sudah kumpulkan tak usah kita cerai beraikan."

"Syarat kelola KSP ada 30-an. Perlu kita ketahui sayarat ijasah, gelar, agama, suku urutan terakhir dari 30-an sayarat. Yang utama dan pertama bagaimana cara berpikir maju, mengatur tarik sana dan tarik sini, turun naik, belok kiri dan kanan. Itu tantangannya.Tantangan soal pasar, suku bunga dan lain-lain. Kita harus mampu adaptasi dengan regulasi-regulasi pemerintah yang ada.

Pak Hendra, ingatlah Provinsi kita terkenal provinsi termiskin, stunting, korupsi. Uang triliunan KSP Swasti Sari milik orang-orang kecil jangan kamu makan. Perahu Swasti Sari ini sudah besar dan muatan sudah berat. Bukan kecil yang masih siksak lawan gelombang. Anggota kita sudah banyak, jadilah pemimpin yang baik. Kamu adalah pemimpin untuk gembalakan domba-domba. Kepada staf dukunglah pak Hendra, jalan bersama, rawatlah baik-baik kebun atau ladang anda, setiap bulan anda dapat dan bawa 1 atau 2 juta untuk keluarga anda," tuturnya.

Selanjutnya Frans Krowin, Wakil Ketua II Dewan Pengurus KSP Swasti Sari, menyampaikan Swasti Sari dulu lain sekarang lain. John Sason Helan  yang telah lama berkecimpung sebagai GM menjadi saksi sejarah. Sebuah rentang waktu perjalanan panjang KSP Kopdit Swasti Sari. Tiga puluh tahun lalu dengan anggota 111 orang dan dana terkumpul Rp. 56 juta, namun kini keanggotaannya sudah mencapai 250-an ribu dengan modal Rp. 1 Triliun lebih.

"Sekarang kita perlu jadikan lembaga ini terus bercahaya, cemerlang berkibar sampai anak cucu. Spirit terus dibangun sampai anak pinak, terus mekar dan tumbuh. Kita terus kuatkan menjadi lebih maju, karena yang menentukan bukan siapa-siapa  tapi dari kita, oleh kita," ungkapnya.

"Hari ini Pak John bukan pensiuan tapi purna tugas. Dulu tiada tapi sekarang ada. Karena John yang dulu mengelola KSP ini rasanya tidak dilihat,  tapi sekarang terasa KSP Kopdit Swasti Sari semakin bersinar. Kita sekarang setuju, ya setuju. John telah ukir sejarah ini," jelasnya.

 "Johanes Sason Helan kini telah serahkan tugas dan tanggungjawab kepada Hendra. Semoga Pak Hendra dalam doa titipkan ujud untuk swastisari. Pikirlah tentang anggot-anggota lembag ini. Berjalanlah dalam keseragaman langkah, kekompakan, semangat yang tinggi agar lembg ini tetap kuat dan kokoh. Johanes Sason Helan boleh tidak ada bersama kita lagi, tapi semangat, pikiran-pikiranya tetap jadi motivasi," tutupnya. *(go)





Iklan

Iklan