Rektor UPG 1945 NTT Lantik Pejabat Lingkup Universitas, Ketua BPH: "Tidak Ada Ilmu Negeri dan Ilmu Swasta"

Kupang, mutiara -timur.com // Rektor Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT, David R. E. Selan, SE, MM  melantik sejumlah Pejabat di Lingkup UPG dan Ketua Badan Pengawas Harian (BPH),  Dr. Semuel Haning, SH.,MH.,C.Me., berikan pemahaman ke para mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024 agar merasa memiliki dan mencintai UPG 1945 sebagai tempat yang tepat menimbah ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan tidak kenal negeri atau swasta.

Demikian Rektor dan Ketua BPH UPG 1945 NTT tampil memukau dan berkesan dihadapan para dekan, dosen atau pejabat dan tamu undangan serta mahasiswa baru di acara Pelantikan Pejabat Lingkup UPG 1945 NTT dan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ajaran 2023/2024 pada Sabtu, (12/8/23).

Rektor UPG 1945 NTT David R. E. Selan setelah mengambil sumpah jabatan pelantikan dalam sambutannya menyampaikan, "pelantikan menjadi pejabat merupakan tuntutan keperluaan struktur organisasi. Dan  tentunya juga dilihat dari ketrampilan, kemampuan berpikir serta royalitas pada tugas dan tanggungjawab.

Karena itu sesuai dengan kebijakan BPH BP dan Rektor, maka hari ini saudara-saudari dilantik menerima tanggung jawab baru yang melekat. Bapak ibu dibutuhkan memiliki kompetensi dan profesionalisme di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab."

Menurut Rektor lembaga ini semakin maju dan berkembang, apabila semua orang yang ada  bertindak bukan untuk memerintah tetapi melayani. Melayani  ini perlu tinggalkan ego, tinggalkan semua keberadaan latar belakang, arogansi dan kemudian melaksanakan  tugas dan job description yang akan diberikan.

Dipaparkannya pula ada dua teori hukum, yang  pertama teori hukum navigasi. Seorang pemimpin adalah seorang yang melibatkan lebih banyak orang, dan ternyata orang lain terlibat di dalamnya dan orang tersebut melihat jauh ke depan,  sebelum orang lain melihat dan untuk itu, "maka tidak mungkin saudara hanya diam tunggu perintah, tetapi ada upaya dari diri saudara untuk bekerja secara masif," ujarnya. 

Teori yang kedua adalah hukum kehormatan.  Bahwa sekarang dipercayakan adalah sebuah kehormatan, karena itu ketika bekerja ada yang lain akan melihat dan menilai kepercayaan diterima. "Apakah suadara sanggup dan mampu, ketika dia melihat saudara punya kemampuan dan  pengaruh  orang itu akan mengikuti dan melaksanakan apa yang saudara lakukan," ujarnya lagi.

Rektor melanjutkan, bahwa untuk mewujudkan kedua teori tersebut, sebagaimana job description yang diberikan dengan bidang tugas  masing-masing, maka pertama, perlu bangun  komunikasi. Gunakan komunikasi  ke arah atas, ke bawah dan juga kesamping. 

"Karena melalui komunikasilah kita akan menemukan sejumlah hal yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, tampa mempertentangkan atau membuat konflik baru di situ. Ini yang harus dapat dilaksanakan dengan baik, dan untuk itu maka seorang pemimpin dibutuhkan kemampuan berkomunikasi," ucap David.

Selanjutnya hal kedua, membina kebersamaan. Bagaimana cara membina kebersamaan. "Kita berada dalam lembaga, organisasi pendidikan dan juga  punya tujuan adalah mencapai efisiensi dan efektivitas,  mencapai kehormatan dan mencapai strata, stratifikasi dengan target tertentu untuk menjadi kampus unggul dan berprestasi di Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu hal pokok yang harus dimiliki saudara adalah jangan mempersempit hubungan kerja. Bangunlah kebersamaan dengan poin pertama adalah komunikasi. Bangunlah komunikasi dengan baik, jagalah kebersamaan dengan baik dan juga melaksanakan pekerjaan itu dengan suasana yang kondusif. Dengan demikian maka saudara akan sukses dan berhasil,  hari ini di tahun 2023 sampai dengan akhir masa jabatan saudara," ulas beliau meyakinkan.

David Selan diakhir sambutannya memberikan perhatian kepada para mahasiswa baru. "Kepada adik-adik mahasiswa yang hari ini ada bersama-sama di tempat ini tentunya, saya ucapkan selamat datang di kampus UPG 1945 Nusa Tenggara Timur, kampus kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Mengapa karena di kampus ini mahasiswa dilatih, didik untuk menjadi mahasiswa yang militan, berprestasi,  mahasiswa yang adaptif siap untuk bekerja,  menjunjung tinggi nama baik almamater dan juga membangun Nusa Tenggara Timur dan menjadi kebanggaan kita semua," paparnya.

Ilmu Tidak Ada Negeri Dan Swasta

Ketua BPH BP PGRI UPG 1945, Semuel Haning dalam pidatonya mengungkapkan, "luar biasa hari ini kita kombaine dua kegiatan, pelantikan pejabat di lingkup universitas dan pengenalan kehidupan kampus untuk mahasiswa baru tahun ini. Mahasiswa-mahasiswa ini juga sewaktu-waktu bisa ganti ketong (kita-red) yang ada di sini, supaya ada jiwa semangat. Jadi satu kali kelak tidak hanya ada pejabat hanya pak Sem dan pak David dan jajarannya, kita yang ada duduk sekarang. Ada regenerasi, saya ingin ke depan di tahun-tahun berikut ada regenerasi."

Ketua BPH juga memuji para pejabat yang dilantik karena dinilai pantas. Para pejabat ini memiliki kapasitas, integritas yang tak diragukan untuk membesarkan UPG 1945 NTT.

"Luar biasa hari ini pejabat yang dilantik adalah pejabat yang benar-benar punya integritas, punya semangat juang untuk bekerja bersama-sama demi lembaga ini. Maka saya selalu katakan bahwa kalau kita kerja bersama-sama kita bisa. Sebab  seorang tidak bisa kerja sendiri.  Pejabat semua saya ucapkan terima kasih. Saya akan pantau seluruh kerja kalian semua," tambahnya.

"Memang di pundak kalian ada pekerjaan yang sangat berat, sekali lagi di pundak kalian ada pekerjaan yang sangat berat. Tetapi pekerjaan yang berat itu harus minta kepada Tuhan tolonglah kasih saya bahu yang kuat, agar bisa memikul beban yang berat ini. Jangan minta yang ringan-ringan, tidak! mintalah kepada Tuhan. Tuhan ini tanggung jawab yang berat saya pikul, tapi saya minta Tuhan kasih bahu yang kuat agar saya bisa pikul beban berat itu," ucapnya lagi.

 "Saya lihat tanggungjawab yang diberikan ini bukan pekerjaan main-main, apalagi kerja, kerja, kerja di lembaga ini, luar biasa ini.  Untuk itu saya tidak berpanjang-panjang kata lagi karena waktu cukup untuk saya. 

Tetapi sekali lagi saya hanya menyampaikan kepada seluruh pimpinan,  seluruh mahasiswa yang ada tolong jaga kehormatan kita," pinta Paman Sam.

Ketua BPH BP PGRI NTT terus mengatakan luar biasa karena kehadiran mahasiswa  baru hampir 1000 orang. Mahasiswa baru dari gelombang pertama, dan kedua.

"Tadi  pak rektor  katakan kalian tepat pilih UPG 1945 ini.  Karena apa, di dalam dunia pendidikan tidak ada ilmu swasta dan tidak ada ilmu negeri. Swasta, Negeri sama, kalian dapat makan ilmu maksudnya. Makan ilmu dari dosen yang punya kualitas yang sama dengan dosen-dosen yang lain pun.  Kalian duduk sama Tinggi Ilmu berdiri sama Tinggi Ilmu, tidur sama rata ilmu,  maka saya sampaikan kepada seluruh dosen tidak boleh tidur, harus bangun. Karena ke depan kita semakin banyak tantangan khususnya di bidang akademik. Dosen harus mampu itu menghadapi tantangan. Saya selalu menyampaikan itu," ungkapnya denga argumentasi menarik.

"Jadi mahasiswa  yang ada di sini luar biasa,  kalian tepat memilih kampus UPG 1945 sebagai induk, sebagai mama yang akan mengasuh kalian. Tidak ada yang dimiliki oleh lembaga-lembaga yang lain seperti yang saya katakan. Bahwa di UPG ada Jamkesmawa atau Jaminan Kesehatan Mahasiswa, itu tidak dimiliki oleh seluruh perguruan tinggi di NTT, bahkan di Indonesia tidak pernah ada," sambung Sam Haning.

Menurutnya UPG dengan program Jamkesmawa pernah ditawarkan terima penghargaan sebagai lembaga perguruan tinggi yang inovatif tapi ditolaknya.

"Saya tidak sombong saya pernah ditawarkan oleh salah satu media elektronik untuk mendapat award mengenai program ini, tapi saya tolak. Saya tidak menyombongkan diri untuk   mempublikasikan lembaga ini. Karena mereka katakan pak presiden hadir, saya bilang kecuali itu Tuhan Yesus hadir, karena Tuhan Yesus yang menyelamatkan lembaga ini. Saya ditawarkan untuk mendapatkan Award, saya bilang cukup. Karena itu sekali lagi saya minta kepada kita semua untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.  Karena hari ini juga beta punya salah satu  dosen ulang tahun, luar biasa,"tutur Sam.

Menutupi pidatonya, Semuel Haning memberikan pesan untuk mewanti-wanti para mahasiswa agar menjaga keselamatan diri mereka.Terlebih hendak bepergian ke kampus atau pulang dari kampus. Butuh ketertiban dan ketaatan pada aturan lalulintas serta tidak melakukan tindakan melawan hukum lainnya.

"Berikut ini beberapa pesan saya  titipkan kepada mahasiswa, sekali lagi kepada mahasiswa kalau pulang dari sini jangan boncengan tiga orang  ya. Jangan ya, saya sering kali keluar lihat ada boncengan tiga orang, tidak boleh, taat aturan lalu lintas. Saya bersyukur ketika saya pantau di media, ya tidak ada mahasiswa UPG 45 yang terjerat kejahatan  dan lain-lain. Luar biasa, terima kasih, Tuhan memberkati dan melindungi kita semua." tutup Paman Sam.*(go)

Iklan

Iklan