Kupang, mutiara-timur com // USKUP Keuskupan Agung Kupang (KAK), Mgr. Petrus Turang dalam perayaan ekaristi ( misa) tahbisan 24 diakon mengajak agar para diakon tertahbis dalam pelayannya harus seperti bayi dalam rahim Maria yang melonjak kegirangan ketika menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel.
Demikian Mgr. Petrus Turang dalam homilinya di Kapela Seminari Tinggi St. Mihkael Agung Penfui Kupang, Rabu,(31/5/2023).
"Setelah ditahbiskan sebagai diakon dalam tugas pelayanan harus membawa kegembiraan seperti bayi dalam rahim yang melonjak, meloncat penuh kegembiraan," ungkap Mongsinur.
Melayani bukan membawa kecemasan, kegalauan melainkan kedamaian, pengharapan dalam sukacita. Itulah yang diharapkan sebagaimana bayi dalam rahim melonjak kegembiraan.
Uskup menyampaikan, dalam melayani sebaikya harus bagaikan bayi meloncat, yang berarti bukan untuk pertentangan, kecemasan, kesedihan, tapi penuh kegembiraan bagi umat yang dilayani.
Uskup juga mengingatkan agar para diakon ketika bertugas di paroki bukan menjadi koster, memasang lilin, siapkan pakaian misa pastor, mengatur persiapan perayaan ekaristi dan menjadi pesuruh pastor. Bukan itu yang dimaksud, diakon itu bertugas melayani sakramen pembaptisan dan sakramen orang sakit.
"Sebagai diakon anda bertugas melayani sakramen permandian dan orang sakit," ucap uskup.
Tahbisan ke-24 frater menjadi diakon itu berasal dari 3 Keuskupan ( Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula) serta 2 tarekat, ordo CMF dan Sch.P.
Misa pentahbisan diakon dihadiri selain para imam konselebran, para frater, suster dan bruder serta umat baik dari keluarga para diakon dan juga umat sekitar.*(go)