Pemangku Adat Amarasi Raya dan Warga Akui Kualitas 10 Segmen Ruas Jalan dibangun PT. CBJA

Mutiaratimur.net, Kupang //SEPULUH (10) segmen paket jalan Oesao - Buraen proyek yang dikerjakan oleh Perseroan Terbatas Cahaya Berlian Jaya Abadi (PT.CBJA) Kupang  menjadi perhatian serius Pemangku Adat dan warga masyarakat Amarasi. Perhatian serius itu yang dapat terbaca dari  informasi dan pengakuan  mereka akan jalan yang dikerjakan itu sesuai standar dan berkualitas.

Demikian Viktor Filipi Christian Neno Siki, Pemangku Adat Masyarakat Amarasi Raya, serta Yedica Ton seorang petani dan Joni Tarea kaum mileneal pelintas jalan bersepeda motor  kepada tim media pada hari Selasa,(15/3) di Amarasi, Kabupaten Kupang.

"Selaku Pemangku Adat masyarakat Amarasi Raya, saya mengucapkan terima kasih dan memberi doa untuk kesehatan lahir batin bagi Pemerintah Provinsi Gubernur NTT, Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT bersama staf. Terimakasih kepada  Direktur dan Manajemen PT CBJA Kupang bersama para karyawannya  yang siang malam telah bekerja membangun jalan sekitar Amarasi Raya," ucap Opa Tian sapaan singkat tokoh masyarakat itu.

Opa Tian pada kesempatan tersebut berbicara apa adanya sesuai realita jalan di wilayah Amarasi sekitar 10 segmen ruas jalan  yang kini sudah dan sedang dikerjakan PT. CBJA.

Menurut beliau dalam pengerjaan jalan ini pada bulan-bulan sebelumnya terjadi kesalahpahaman dengan berbagai pihak di masyarakat sampai diberitakan pada media massa. Tentang hal itu  telah diselesaikan, maka seharusnya  tak perlu lagi untuk dipikirkan. Sebab sekarang jalan telah dikerjakan dengan hasil yang sangat bagus. 

"Kalau ada hal-hal yang tidak beres sampai pada pemberitaan di media tidak menjadi masalah, karena media juga telah menjalankan fungsi kontrolnya, sehingga kita di masyarakat juga sepakat bersama untuk bersatu, mengadakan rapat dengan pihak pemerintah serta kontraktor. Hal ini telah ditemukakan jalan keluar, makanya  jalan kini sudah bagus terlihat," urainya. 

Ditambahkannya, bahwa musim hujan bulan kemarin jalan ada sedikit terganggu dan dikeluhkan masyarakat tertentu, tapi saat sekarang tidak ada lagi. 

"Tidak ada abu-abu lagi di antara kita. Kami semua masyarakat Amarasi medukung pembangunan jalan tersebut. Sekarang jalan terlihat rapih, rata dan kualitasnya tidak diragukan. Kita mau persoalkan apalagi," ungkap Opa Tian dengan tegas.

Viktor Filipi Christian Neno Siki juga memberikan apresiasi kepada wartawan dari pelbagai media, baik on line, cetak dan elektronik yang sungguh sangat berperan besar dalam pembangunan. Karena menurutnya melalui berita media, seperti on line masyarakat pun tahu dan tergerak hatinya untuk turut berpatisipasi melakukan pemantauan atau pengawasan terhadap semua pembangunan, dan jika bermasalah itu semuanya dapat diselesaikan secara baik untuk kepentingan umum.

"Kami berterima kasih kepada media termasuk yang datang sekarang untuk memberitakan apa yang telah dikerjakan dengan baik oleh  PT. BCJA Kupang di sini. Wartwan menulis dan memberitakan di media sehingga tidak ada yang tertutup. Semua terbuka tidak ada abu-abu lagi di masyarakat," ujar Tian.

Opa Tian mantan pejabat desa itu masih seputar menaruh rasa terimakasih kepada pemerintah Provinsi NTT, Gubernur Viktor Laiskodat sesuai kehendak programnya untuk membuka akses jalan sebagi jalur menggerakan dan menghidupi perekonomian masyarakat tani.

" Sekali lagi terimakasih kepada bapak Gubernur Viktor Laiskodat melalui Dinas PUPR NTT mempercayai PT.CBJA membuat jalan ini menjadi bagus. Sehingga jalan  tersebut bisa membantu akses warga masyarakat  memperlancar distribusi hasil pertanian, pertenakan dan lainnya demi peningkatan ekonomi keluarga," tandasnya.

Menurut Opa Tian, Pemerintah Provinsi sungguh tepat dalam melakukan seleksi menentukan kontrak yang menangani proyek jalan di Kecamatan Amarasi itu. 

"PT. BCJA salah satu kontraktor handal yang mampu mengerjakan proyek pembangunan jalan yang tak perlu diragukan,"tegasnya.

Viktor F. Christian Neno Siki juga memberi jawaban kepada tim media soal menjaga jalan hotmix Amarasi  raya agar tetap awet. Dia berjanji  menyampaikan kepada pemerintah kecamatan, desa atau kelurahan agar ada program gotong royong untuk membersihkan jalan ini, jika ada rerumputan atau sampah dipinggir jalan yang dapat berdampak merusak kondisi hotmix. Paling tidak ada program dijadwalkan oleh  pemerintahan dalam setahun kegiatan gotong royong untuk pembersihan jalan.

"Kepada pemerintah kecamatan dan desa serta masyarakat kebiasaan gotong royong pembersihan jalan 4 bulan sekali itu dijadwalkan dan tetap dilakukan, walaupun jalan ini sudah mulus,  supaya menghindari halangan pandangan  pengemudi lalu lintas kendaran dari rerumputan atau belukar. Pemerintah setempat harus bertindak tegas, memberi peringatan atau pembinaan terhadap warga yang tau dan mau menggali atau membuat lubang dipinggir jalan tersebut yang dapat merusak  jalan yang telah terhotmix,"pinta Opa Tian penuh harap.

Soal jalan yang sempit untuk diperlebarkan sama dengan yang lain sekitar 12 meter dan aspal 8 meter karena jalan provinsi, Tian Pemangku Masyarakat Adat yang dikukuhkan tanggal 5 Juni 2015 ini, yakin kedepan jalan yang sempit dan berbelokan akan diperhatikan Pemerintah Provinsi. 

Belia  melihat semuanya akan tergantung pada anggaran kalau ada, dia yakin bentangan ruas jalan Hutan Tanah Rakyat (Hutara) Prof. Hermen Johanes yang berbelok-belok dan sempit itu akan diperlebar karena itu sudah dalam perencanaan dari dahulu sejak jalan itu ditetapkan sebagai jalan provinsi.

Selain Opa Tian, Yedica Ton seorang petani warga Kelurahan Sonraen yang berjalan kaki melintasi jalan disegmen 10 itu memberi komentar tersendiri.

"Jalan di hutara ( Hutan Tanah Rakyat) Profesor Hermen Johanes tidak diperbaiki sekitar 6 atau 7 tahun. Sebelumnya berlubang dan warga cukup menderita melakukan perjalanan, karena walaupun rata tapi banyak lubang mengakibatkan masyarakat perlu berhati-hati melewati jalani ini bila berkendaraan. Bahkan jalan ini pernah makan korban, setahun 2 atau 3 orang harus celaka.  Pernah juga kecelakaan sampai ada yang meninggal dunia," tuturnya.

Yedica Ton meneruskan pembicaraannya, tetapi sekarang jalan ini sudah baik dikerjakan oleh pemetintah Provinsi, biar belum aspal (masih urpil-red), namun ini  sudah membantu masyarakat.

"Jalan yang sudah bagus ini membuat kami melewatinya, baik malam jam dua belas keatas kami tidak takut.  Kami sangat senang untuk melintasinya dan kami tentu berharap jalan ini akan ditingkatkan pengerjaannya sampai aspal, hotmix nanti. Kami juga berterimakasih dan sambil berharap agar jalan berbelok-belok di Hutara ini sempit, pemerintah bisa memperlebarkannya. Karena di situ terlalu sempit dan banyak bok," ucap Yedica Warga Kelurahan Soraen RT 09/RW 05 itu.

Joni Tarae pemuda Amarasi pelintas jalan berkendaraan sepeda motor mengakui Jalan Amarasi sekarang sudah lumayan bagus. 

Ia mengatakan bila dibandingkan dengan sebelumnya jalan ini rusak, berlubang-lubang dan sangat lama  perjalanannya untuk mencapai tempat tujuan.

" Ya, pak sekarang dengan kondisi jalan seperti ini jarak tempuh yang jauh menjadi dekat. Seperti dari Oekabiti ke Soraen dapat ditempuh dengan sepuluh menit. Semua keperluan atau urusan mendesak sudah tak lama lagi. 

Jalan ini akan lebih bagus lagi bila semuanya diaspal  (hotmix-red) dan perusahaan (kontraktor-red) yang mengerjakan proyek jalan ini terus bekerja sampai selesai,"ungkap Joni sambil starter dan melajukan sepeda motornya.

Demikian isi hati tokoh masyarakat dan dua warga akan pembangunan jalan paket Oesapa-Buraen yang dikerjakan oleh PT. CBJA pada 10 segmen dengan anggaran sekitar 11,6 Milyar.

Dari pantauan tim  media terlihat segmen 1 sampai segmen 6 ruas jalannya sudah pada hotmix dan selesai dikerjakan. 

 Pada segmen 7 ruas jalannya sementara diagregat dengan kulitas agrgat A dan siap disiram aspal hotmix. 

Segmen 8 dan 9 masih agregat, dan pada lokasi kali air hidup juga telah teratasi sehingga tidak bermasalah untuk dilanjutkan dengan aspal, hotmix nanti. 

Di segmen 10 masih pada bentangan urpil (urukan pilihan) sesuai standar aturan pembangunan jalan.*(go/tim)

Iklan

Iklan