Kupang, Mutiaratimur.net// ADALAH Ir. Arief Mahmud sosok yang tenang dan pekerja keras yang kini sebagai juru mudi mengelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBKSDA).
Di Puncak Peringatan Hari Rimbawan dan Peluncuran Program KSDAE Mengajar, Arief Mahmud tampil mengangkat fakta dan menunjukkan data seputar kinerja kerja pada instansi yang sedang dipimpimnya dalam peringatan hari Rimbawan setiap tahun yang jatuh pada tanggal 16 Maret.
Pada hari Senin (21/3), bertempat di SMAN 3 Fatuleu, Desa Silu Kabupaten Kupang, Arief Mahmud menyampaikan kegiatan penuh makna demi bumi dan langit serta isinya pada kawasan konservasi.
"Forkopimda Kabupaten yang hadir saat ini baik secara offline dan virtual dan perlu saya laporkan bahwa yang hadir hari ini 1000 akun yang joint di zoom kami juga sdh lewat Youtube streaming, agar bisa disaksikan seluruh instansi terutama instansi unit pelaksana teknis daerah (UPTD) konservasi sumber daya alam dan ekosistem," ujar Arief.
Bagian dari acara peringatan hari bakti rimbawan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) biasanya dirayakan tanggal 16 Maret setiap tahun, dan di Provinsi NTT tahun ini telah laksanakan peringatan sejak tanggal 1 maret 2022.
Menurut Arief Mahmud, peringatan itu di BKSDA NTT ada kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari wujud bakti rimbawan di Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan itu di antaranya: Pertama, penanaman pohon sebanyak 2010 bibit tanaman, dengan jenis ampupu, mangrove, bambu, salam, singgih, sakura, jambu mete, sumbar dan kelengkeng.
Kedua, kegiatan bersih sampah serentak yang telah berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 743 kg.
Ketiga, donor darah sebanyak 46 kantong darah. Arief dalam hal donor dara beri apresiasi kepada para pensiunan sebagai tali asih yang mendonorkan darahnya.
Keempat, pembagian buku ke sekolah -sekolah teriri dari 54 buku informasi Taman Nasional Indonesia, dan 40 buku tentang potensi Taman Nasional Matalata.
Kelima, melaksanakan peringatan upacara 16 Maret 2022 yang dirangkaikan dengan pembinaannya pegawai lingkup Kementerian LHK, yang diikuti secara virtual dari Jakarta.
Keenam, menyelenggarakan lomba, antara lain; Youth Ranger Komodo Festival.
Kepala BBKSDA NTT mengemukakan, "semua kegiatan tersebut telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Sedangkan saat ini (Senin, 21/3-red) masih dalam rangka bulan bakti rimbawan 2022 kita bersama melaksanakan launching program KSDAE Mengajar yang merupakan inovasi dari bpk Dirjen KSDAE Wiratno. Sekaligus sebagai puncak perayaan hari bakti rimbawan Tahun 2022 di provinsi NTT."
Terkait dengan program KSDAE dan mengajar beliau melaporkan, "memperhatikan salah satu arahan presiden Republik Indonesia dalam pidato visi Indonesia mengenai pembangunan sumber daya manusia dalam peningkatan kualitas pendidikan, maka perlu dilakukan upaya dan aksi nyata dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang dimaksud."
Sejalan dengan pidato presiden tersebut, lanjutnya bahwa sekarang terdapat arahan Bapak Direktur Jenderal KSDAE agar seluruh pegawai Direktorat Jenderal KSDAE dapat berkontribusi nyata dalam upaya peningkatan kualitas SDM dikawasan konservasi dengan melaksanakan programKSDAE Mengajar.
Di sisi lain, terus Arief, program ini sangat sesuai dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, khususnya pada poin keempat dimana kualitas SDM.
"Saya juga mendapat banyak pengalaman dan penghargaan dari diskusi yang disampaikan Gubernur dan Dirjen bahwa tanggungjawab terhadap peningkatan sumber daya manusia merupakan tanggungan semua pihak.
Ini sudah tercantum dalam UUD 1945 salah satu alineannya, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggungjawab kita semua," ulas Arief.
Arief Mahmud menggambarkan laporan menekankan, "Program KSDAE Mengajar ini terdapat tiga hal penting. Pertama, mengisi kebutuhan tenaga pengajar kegiatan belajar pada sekolahan sebagai guru tamu untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Program Guru tamu ini merupakan program dari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTT.
Kedua, melakukan kegiatan pendidikan konservasi atau bina cinta alam yang merupakan bagian dari tupoksi Dirjen KSDAE. Ketiga, membangun Legasi atau warisan pada setiap sekolah binaan melalui kegiatan sesuai potensi wilayah setempat. Dan pada hari ini kita melakukan kegiatan penanaman sebagai legasi arboretum SMA N 3 Fatuleu Kabupaten Kupang, ungkapnya rinci.
Target dari program KSDAE mengajar ini mulai dari tingkat SD, SMP sampai SMA, SMK juga madrasah di seluruh NTT disekitar konservasi.
Menurut Kepala Balai tersebut terdapat 32 kawasan konservasi yang tersebar dari Kabupaten Malaka sampai Kabupaten Manggarai Barat dengan jumlah resort sebanyak 51 unit.
"Dengan demikian diharapkan kita dapat mewujudkan program KADAE Mengajar ini. Sebab dari jumlah saja ada sebanyak 68 sekolah, yang terdiri dari 11 SMA atau sederajat 10 SMP dan 47 SD. Kita akan berjalan dulu dengan adanya program ini selama satu semester lalu setelah itu akan dievaluasi untuk pengembangan program tersebut ke depan, "ujarnya mengakhir isi laporannya. *(go).