DPRD TTS Temukan Fasilitas Proyek Air Bersih Terbengkalai, Bupati Klaim Bukan Proyek

Mutiaratimur.net, TTS.- //ROMBONGAN DPRD Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) dalam kunjungan kerjanya meninjau Sumber Air Fatu Oni di Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan menemukan fasilitas atau peralatan  untuk air bersih, seperti mesin, viber (tandon air) dan lain sebagainya dalam keadaan terbengkalai. Menurut mereka ini adalah proyek air bersih yang dikerjakan tapi tidak tuntas. Pasalnya proyek air bersih itu sejak bulan Oktober Tahun 2021 dikerjakan Pemerintah Daerah TTS untuk mensuplai air ke kota Soe, namun berhenti alias gagal.

Demikian rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat TTS, pada kunjungan kerja tersebut, Kamis (24/2) di desa Oinlasi.

Terhadap kondisi tersebut, DPRD menilai Bupati TTS, Egusem P. Tahun, ST.MM melakukan pembohongan publik dan pencitraan terkait pekerjaan sumber air Fatu Oni sebagai pengganti air Bonleu yang akan melayani seluruh masyarakat kota Soe. 

"Apa yang di lakukan pak Bupati ini gagal, karena barang-barang yang ada tidak terpakai seperti Viber, drum, pipa-pipa, kabel listrik di biarkan begitu saja. Semuanya pencitraan saja oleh pak Bupati," ujar Viktor Soinbala, salah satu anggota komisi III DPRD TTS.

Wakil ketua komisi III, David Boimau juga sangat menyayangkan kondisi proyek pekerjaan air bersih yang sudah mandek dan berpotensi pada kerugian penggunaan anggaran Daerah. 

"Dari pengamatan kami DPRD di tempat ini sumber airnya cukup besar tetapi janji Bapak Bupati TTS untuk bisa melakukan pekerjaan pengambungan mata air ini sampai di kota SoE tidak di tindak lanjuti oleh Bupati TTS. Kalau ini benar-benar mau dibangun oleh Bupati TTS harus dikerjakan bukan berhenti sehingga pada akhirnya tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar", kata David Boimau. 

Lanjut David bahwa proyek pekerjaan air bersih pada sumber air Fatu Oni, Desa Oinlasi, terkesan di paksakan sehingga tidak tuntas dan banyak peralatan yang mubasir di lokasi sumber air. 

"Yang kami temukan dilokasi ini ada viber, pipa dan jaringan listrik yang tidak terpakai, dan kalau memang ini pekerjaan di paksakan dan membutuhkan anggaran yang cukup besar, sehingga kalau memang serius mau di tindak lanjuti oleh Bapak Bupati TTS, seharusnya pekerjaannya tidak boleh berhenti", ujar Politisi Hanura tersebut.

Sementara Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS, Sefrits D.E. Nau yang memimpin rombongan DPRD di lokasi sumber air Fatu Oni menilai kondisi proyek gagal yang di temukan merupakan hasil kepanikan dan kecerobohan Bupati TTS. 

"Semua yang gagal ini hasil kepanikan dan kecerobohan" tuturnya dengan nada kesal. 

Rombongan DPRD yang meninjau langsung kondisi proyek pekerjaan air bersih tersebut berharap agar Bupati TTS ke depannya dalam melakukan kunjungan dan janji politik harus ditindak lanjuti hingga tuntas, sebab rakyat membutuhkan hasil kerja nyata bukan sebatas janji politik. 

Rombongan di pimpin oleh ketua Badan Kehormatan, Sefrits Nau, dan Ketua komisi III, Roy Babys, Bersama wakil ketua komisi III, David Boimau, anggota Beni Banamtuan, Askenas Afi, Pitersius Kefi, Viktor Soinbala, dan Robi Faot. 

Bupati TTS Klaim Bukan Proyek

Egusem P. Tahun, ST.MM, Bupati TTS malam ini sekitar pukul 21.40 Wita, Jumat (25/2) dihubungi media per telpon (WA) membantah pernyataan para wakil rakyat pada kunjungan kerjanya menilai temuan mereka sebagai proyek.

"Ini bukan proyek, tapi karena keadaan darurat, maka diupayakan secara swadaya untuk melayani masyarakat,  termasuk mobil-mobil Pemda dikerahkan untuk membantu air bersih secara gratis. Sebab waktu itu air Bonleu tidak mengalir ke SoE. Sehingga peralatan yang dilihat di Fatuoni itu ada fasilitas swadaya bupati bersama pihak terkait lainnya bukan proyek air bersih," ungkap Bupati.

Beliau juga dengan sikap tenang menjelaskan tindakan dilakukan waktu itu sebagai inovasi menyelamat warga masyarakat tidak hanya kota Soe tapi termasuk yang bermukim di wilayah selatan yang kesulitan air bersih.

"Intinya bahwa air FATU ONI adalah inisiatif Bupati waktu itu untuk menarik air ke kota atau perkampungan wilayah selatan agar dimanfaatkan masyarakat baik itu diambil dengan mobil tangki atau dipompa langsung ke masyarakat,"terang orang nomor satu TTS itu. **(go)

Iklan

Iklan