Mutiaratimur.net, // WAIBAKUL - Pemberdayaan ekonomi masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam penanggulangan permasalahan kemiskinan ekstrem bagi 1.009 KK di Kecamatan Mamboro.
Menurut Bupati Sumba Tengah isu percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem utamanya bukanlah soal ketersediaan anggaran, melainkan bagaimana memastikan program pemberdayaan masyarakat di desa dapat berjalan secara efektif dan efsien dalam mengurangi kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem.
Hal ini disampaikan Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Mamboro, Senin (21/2).
Dalam acara musrenbang tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa, Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Drs. Tagela Ibisola, Sekretaris Daerah Drs. Umbu Eda Pajangu M.Si, Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah Dapil Mamboro, para Asisten, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat Mamboro, Kapolsek Mamboro serta peserta lainnya.
Bupati meminta para kepala desa untuk memastikan seluruh rumah tangga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem agar diprioritaskan menerima program dan bantuan serta pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Bupati Paulus menilai sektor pertanian hortikultura, sektor perikanan ikan air tawar dan sektor peternakan unggas adalah sektor unggulan yang sangat penting untuk didorong guna percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang ada di Kecamatan Mamboro sehingga bisa berkelanjutan.
Bupati berharap, dana desa bisa dimanfaatkan lebih banyak untuk hal pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
"Bapak desa harus upayakan anggaran desa dioptimalkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan wajib setiap desa memiliki lahan holtikultura seluas 1 ha, jika anggarannya kurang memungkinkan bisa lewat APBD atau DAK.
Terkait pengolahan lahan holtikultura Pemerintah bersedia fasilitasi yakni; alsintan, benih, pupuk dan pendampingan dari penyuluh pertanian." Ucap Bupati
Untuk menekan angka stunting, gizi buruk dan ibu hamil KEK, perlu membangun komitmen dalam menumbuh kembangkan sektor perikanan melalui penyediaan kolam ikan air tawar dan sektor peternakan unggas yaitu itik di setiap desa, sehingga tersedianya pemenuhan gizi bagi masyarakat desa.
Disisi lain Bupati menegaskan kepada para kepala desa untuk memastikan 1.009 KK juga mendapat bantuan program strategis rumah mandiri dan program nasional food estate sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan 34%.
Tidak lupa diakhir arahannya Bupati menghimbau agar percepatan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan terus dilaksanakan dan dipercepat.
"Saat ini ada varian baru yaitu omicron yang penularannya 5 kali lebih cepat dari varian sebelumnya. Oleh sebab itu percepat vaksinasi terlebih kepada lansia dan anak-anak serta penegakkan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dalam setiap aktifitas." Tutup Bupati Paulus.*(pkpsumteng)