Jelang Nataru Dinas Perhubungan Kota Kupang Tertibkan Kemacetan dan Kerumunan Lalu Lintas

Mutiaratimur.net-Kota Kupang merupakan sebuah kota di NTT yang mobilitas warga keluar masuk sangat tinggi. Dengan wajah kota yang terus ditata mengarah kota yang modern, menarik untuk tempat warga dari mana-mana datang tak sekedar untuk jalan-jalan kunjung mengunjung keluarga tapi daya tarik untuk orang cari kerja,  berdagang dan sebagainya. Kondisi sejak tahun kemarin karena pandemi covid-19 lagi memuncak membuat sedikit lengang, sepi bak kota mati karena  ada upaya pencegahan covid-19 melalui PPKM dari level 1 sampai level 4.

Situasi kini sedikit berubah karena ada kebijakan perubahan PPKM level tertinggi turun ke level terendah. Terlihat mulai perlahan arah ke situasi normal, namun wanti-wanti waspada tetap dikumandangkan termasuk taat prokes. 

Melihat realita lapangan hiruk pikuk, atau mobilisasi warga dengan kenbaki ramainya kendaraan ke kota ini, dan untuk mencegah meningkat kembali corona menjelang Natal dan Tahun Baru kali ini, Dinas Perhubungan Kota  Kupang berkordinasi dengan kepolisian Resort Kupang Kota akan menertibkan kendaraan yang tidak tertib sesuai manfaatnya.

Demikian Kadis Perhubungan, Bernadinus Mere saat bertemu dengan media, hari Kamis (16/12) di ruang kerjanya, Kantor Dinas Perhubungan Kota Kupang.

"PPKM itu merupakan kebijakan pemerintah secara nasional untuk mencegah penyebaran virus yang masif dan berbahaya. Hal ini ditujukan terutama untuk warga masyrakat agar tidak sering bertemu, membentuk kerumunan yang merupakan media mudanya covid berkembang biak. Ini yang harus dipahami masyarakat, ungkap Dinus sapaan singkatnya.

Kerumunan dalam kontek  dinas perhubungan kota bisa terjadi pada angkutan-angkutan darat mau pun laut. Terutama angkutan darat akan yang berseliweran memuat penumpang kurang memperhatikan manfaat kendaraan itu dan syarat masuk mengantar penumpang yang seharusnya tidak terjadi seperti sekarang yang begitu bebas dan menyebabkan kemacetan.

"Kita kalau melihat soal kerumunan yang terjadi bisa terlihat dari kendaraan angkutan di Kota Kupang. Terutama mobil-mobil pickup yang ke pasar- pasar di Kota Kupang. Mobil pickup seharusnya memuat barang yang boleh sebanyak mungkin tapi disalahgunakan untuk memuat penumpang. Penumpang duduk berdesakan, sebagai bentuk kerumunan. Karena itu kita lihat perlu untuk ditertibkan. Terlihat mobil-mobil tersebut ada yang bodong, liar tidak mengikuti ketentuan aturan dinas perhubungan. Apalagi jelang Natal Tahun Baru warga akan banyak ke kota ini berjualan atau bebelanja. Ruang kerumunan akan besar terjadi sehingga kita akan bersama kepolisian melakukan tindak penertiban, " tutur Kadis Perhubungan.

Kadis pun menambahkan soal kemacetan di Kota Kupang yang tak dapat terhindari sekarang. Kadis menginfokan ada beberapa titik yang rawan macet akibat padatnya kendaraan. Mengatasi hal ini staf-staf dinas perhubungan dikerakkan untuk mengatur lalu lintas kendaraan supaya tak terjadi traffic control atau macet.

"Kota Kupang ini ada delapan titik macet yang seringkali terjadi apalagi di hari raya, natal dan tahun baru. Kita akan menempatkan staf-staf kita untuk membantu mengatur ketertiban lalu lintas sehingga bisa mengatasi kemacetan," urainnya.

Selain masalah kemacetan di jalan dalam Kota Kupang,  bersama kepolisian, Dinas  akan memperhatikan penumpang di Pelabuhan Pelni yang sering keluar masuk. Ini pun diatur agar tertib dan taat pada protokol kesehatan. Hal yang sama juga berlaku penertiban pada tempat-tempat umum, rumah ibadat dan pasar atau pertokohan. Tujuan itu untuk mengurangi kerumunan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah mencegah corona virus.

" Pada pelabuhan penumpang, seperti Pelni Tenau juga menjadi perhatian kita. Bersama kepolisian kita menertibkan keadaan arus penumpang yang terjadi di daerah pelabuhan. Selain pelabuhan, tempat-tempat umum, seperti rumah ibadat, gereja, pasar dan tokoh tak akan dibiarkan. Tapi kita akan beri perhatian agar tak ada kemacetan yang memungkinkan adanya kerumunan. Inilah kepedulian kita untuk menjaga dan memerangi covid-19 dan hal-hal lain yang tak diinginkan," pintah  Dinus.*(bungmarmin)

Iklan

Iklan