mutiaratimur.net- Memasuki hari pertama New Normal, Senin,15 Juni 2020 di Kota Kupang, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) NTT mengadakan kegiatan aksi kemanusiaan sebagaimana tiga bulan sebelumnya (Maret, April, Mei 2020) pada masa darurat pandemik coronavirus. Kegiatan itu adalah menyalurkan bantuan 1000 masker bedah kepada Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang. Penyerahan bantuan FPK NTT diterima oleh Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man sekaligus selaku ketua gugus tugas.
Sebelum penyerahan, Ir. Theodorus Widodo, Ketua FPK dalam ungkapan pengantar singkatnya menyampaikan, "terimakasih kepada gugus tugas Kota Kupang yang bersedia menerima sedikit sumbangan dari kami, Forum Pembauran Kebangsaan. Sumbangan 1000 buah masker medis kami berikan melalui Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang. Mengapa kami harus datang ke Gugus Tugas Covid-19, karena setahu kami Gugus Tugas yang paling tahu semua faskes yang ada di Kota Kupang. Gugus Tugas tahu kebutuhan yang mana harus didistribusikan. Semoga sedikit pemberian sumbangan ini dapat berarti bagi para medis dalam penanganan masalah covid-19 di Kota Kupang."
Sementara itu Wakil Walikota Kupang, dr. Herman Mann seusai menerima masker, mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasinya kepada FPK.
"Sebagai pemerintah kami mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Forum Pembaruan Kebangsaan yang memberi bantuan 1000 masker medis. Ini akan kita serahkan ke dinas kesehatan untuk digunakan sesuai keperluan rumah sakit. Sekali lagi terimakasih kepada Pak Theo, Pak Pendeta (Thomas W. Ateta red), Pak Johni dan semua yang sudah datang memberi bantuan hari ini," ungkap Wakil Walikota, dr.Herman Man.
Lebih lanjut ketika para awak media meminta tanggapan dr. Herman Man terhadap bantuan masker FPK dan penanganan covid-19 di masa new normal beliau mengatakan, "pemerintahan kota kupang dalam menangani covid-19 di masa new normal masih tetap dengan pendekatan pentahelix seperti selama ini. Pendekatan yang melibatkan ada akademisi, bisnisman atau pelaku usaha, komunitas masyarakat, media dan pemerintah. Jadi konkritnya hari ini bapak-bapak FPK yang datang adalah komunitas masyarakat yang mau meringankan beban masyarakat."
Wakil Walikota juga menambahkan anggaran pemerintah memang terbatas untuk mengatasi covid-19, sehingga ada beberapa mata anggaran kegiatan dibatalkan dan diperuntukan pada penanganan covid, karena anggaran di dinas kesehatan juga terbatas. Menurutnya sumbangan ini memang sangat berati membantu meringankan kebutuhan.
FPK dalam melakukan aksi kemanusiaan mencegah coronavirus bukan baru sekali tetapi sudah tiga kali termasuk hari ini awal new nomal di Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang. Hal ini ditegaskan lagi oleh wakil ketua, DR. Johanis Willem Kiuk, SE, MM dihadapan awak media siang tadi.
"Forum Pembauran Kebangsaan dibentuk oleh pemerintahan Provinsi yang keanggotaannya terdiri dari berbagai etnis. Seperti saya (Johni red) dari Rote, Pendeta dari Papua, yang satu dari Bima dan Pak Theo dari etnis Tionghoa. Kegiatan ini merupakan kali ketiga sebagai bentuk kepedulian FPK terhadap penanganan Covid-19 dengan bantuan 1.000 masker bedah pada gugus tugas di Kota Kupang," kata wakil ketua FPK.
Johni yang adalah Dosen UKAW Kota Kupang dalam kesempatan ini juga menginformasikan soal anggaran biaya aksi tersebut.
"Sumber dana kegiatan ini berasal dari iuran anggota FPK. Iuran digunakan untuk pengadaan masker dalam bantuan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap apa yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Karena kami tahu tidak semua hal ditanggulangi pemerintah. Karena itu butuh kepedulian berbagai pihak untuk membantu pemerintah saat ini. Kepada kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan lebih bisa melakukan hal-hal seperti ini untuk meringankan pemerintah. Soal target atau rencana kegiatan ke depan, FPK akan tetap melakukan aktivitasnya dengan hal yang sama seperti ini namun perlu sesuai syarat-syarat new normal," jelasnya.
Sedikit Ulasan Tentang Forum Pembauran Kebangsaan
Forum Pembauran Kebangsaan, FPK menurut Theo Widodo berdiri di NTT sejak tahun 2006 dan
bernaung di bawah Badan Kesbangpol NTT dengan Keanggotaannya berasal dari wakil-wakil etnis yang bermukim di suatu daerah. Keberadaan FPK yang berada di bawah Kesbangpol juga bersamaan dengan dua forum lainnya, yaitu FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama dan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat).
Dalam hal program kegiatan FPK, Theo menyampaikan, bahwa FPK NTT telah melakukan diskusi-diskusi dan aksi semenjak terbentuk di tahun 2016. Kegiatan-kegiatan itu antara lain, Konser Kebangsaan 16 Agustus malam di Aston Hotel 2018, lomba kembang api memperebutkan piala Walikota 16 Agustus 2018, seminar Kebangsaan di Kupang yang dihadiri semua FPK Propinsi, Mei 2018, memberi hibah 5000m2 tanah pribadi kepada Pemprov di Nitneo jalur 40 untuk dibangun Monumen Pancasila tahun 2020, menyalurkan sumbang masker medis: 1.200 buah untuk RSU. Prof. W. Z. Johanes, 2.000 buah untuk Gugus Tugas NTT dan 1.000 untuk Gugus Tugas Kota Kupang.
Berikut Kepengurusan Forum Pembauran Kebangsaan
Berdasarkan SK Gubernur
No.27/Kep/HK/2020 Kepengurusan Forum Pembauran Kebangsaan NTT tahun 2020 sebagai berikut:
Ketua :
Ir. Theodorus Widodo.
Wakil Ketua :
DR Johanis Willem Kiuk SE,MM
Wakil Ketua :
Raymundus Lema,Bsc
Anggota:
1) Prof.Ir.Frans Umbu Datta, M.App.Sc;PhD, 2) Uly Jonathan Riwu Kaho SP, M.Si, 3) Drs. Jonathan Nubatonis, 4) Fransiskus Salem SH, MSi, 5) Drs. Fredrik Bolang, MSi, 6) Drs. Khayus Geleteng Hurek Making, 7) Drs. Theodorus Da Cunha, MSi, 8) Martinus Ora, 9) Drs. Nahas Martinus, 10) Idris M Ali SSos, Msi, 11) dr M. Ihsan, 12) Dr. Ir Wayan Darmawa, Msi, 13) H.Muhammad Darwis, 14) Johanes Lembang, 15) Pdt. Thomas W. Ateta,M.Th, 16) Urbanus Mahoklory SH, Msi, 17) Muallim Chaniago S.Ag.***(Mm)