Oleh: Germanus S. Attawuwur
“Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku. Aku tidak
akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Aku akan minta
kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Aku akan minta kepada Bapa dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-
lamanya, jikalau kamu mengasihi Aku.”
Demikian wejangan terakhir yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Sebelum
diangkat ke surga, Yesus sekali lagi memberikan wejangan-Nya kepada murid-murid-Nya.
Sebelum itu, DIA telah memberikan wejangan pertama kepada murid-murid-Nya sebagaimana kita dengar/baca pada injil minggu lalu (Yoh. 14:1-14). Yesus memproklamirkan diri-Nya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Karena itu bila orang hendak pergi ke Rumah Bapa, mereka harus melawati Yesus sebagai satu-satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup. Maka Rumah Bapa, dalam refleksi minggu lalu saya sebut sebagai tempat reuni penuh kasih kaum yang terseleksi, yakni kaum yang percaya hanya kepada Yesus, kaum yang mengasihi dan melaksanakan perintah
Yesus.
Yesus katakan kepada murid-murid-Nya bahwa bila saatnya DIA pergi ke Rumah Bapa, Yesus
tidak meninggalkan mereka sebagai yatim piatu. Yatim piatu, dilekatkan pada anak (anak) yang
ditinggal-mati oleh ayah dan ibunya. Karena itu tidak mungkin lagi ada perjumpaan. Yesus
meyakinkan mereka bahwa pengalaman pasca ditinggalkan Yesus harus jauh berbeda dengan
pengalaman ketika ditinggal-mati oleh ayah dan ibu. Karena Yesus pergi dengan sebuah janji:
"Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran (Yoh.14:17) . Penolong yang lain, Roh Kebenaran itu tidak lain adalah Roh Kudus. Hadirnya Roh Kudus sebagai pemenuhan janji Yesus bagi murid-murid-Nya. Sebuah janji yang tidak berbunga dusta.
Yesus berkata:” Aku akan pergi kepada Bapa dan Aku akan meminta seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya (Yoh. 14:16). “ Kata Penolong, dalam bahasa Yunani adalah parakletos. diterjemahkan dalam beberapa arti: penolong, penghibur, penasihat. Secara harafiah, parakletos adalah seseorang yang dipanggil untuk mendampingi. Jadi seorang Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran merujuk pada Roh Kudus. Roh Kudus inilah berperan sebagai penolong, di kala murid Yesus terancam jatuh dalam kebinasaan. Sebagai penghibur, ketika murid-murid Kristus mengalami duka derita, kegagalan dan kemalangan dan sebagai seorang penasehat manakala arah perjalanan murid-murid Kristus mulai melenceng dari rencana, rancangan dan kehendak Tuhan sendiri. Dia hadir menasehati untuk selalu berjalan di atas rel yang benar, yakni rel Allah sendiri.
Di samping peran Roh Kudus sebagai penolong, penghibur dan penasehat makna lain yang
terkandung dalam istilah parakletos adalah pembela, dan pelindung. Roh Kudus membela murid-murid Kristus bila berhadapan dengan hokum manusia. Roh Kudus juga menjadi pelindung untuk murid-murid Kristus dari jeratan musuh-musuhnya. Peran Roh Kudus yang sedemikian vital dalam hidup murid-murid Yesus, mau mengatakan bahwa kehadiran Roh Kudus dalam diri seorang murid Kristus adalah mutlak perlu. Dia bukan pelaku tambahan atau bahkan asesoris yang memperindah perjalanan hidup murid Kristus, tetapi kehadiran-Nya adalah mutlak.
Hadirnya Roh Kudus itu ibarat hadirnya seorang sahabat sejati dalam perjalanan hidup manusia.
Bahwa sahabat sejati adalah orang yang mengasihi kita saat kita berhasil ataupun gagal. Saat kita
dalam untung atau malang, saat dalam suka ataupun dalam duka. Dia tidak akan meninggalkan
kita karena kesalahan yang kita buat. Seorang sahabat dengan sukacita mendengar cerita
kesuksesan kita tanpa merasa iri, seorang sahabat sejati akan menangis bersama ketika kita
gagal, dia menegur dengan jujur ketika kita salah, dia tidak menghujat dan menertawakan ketika kita jatuh atau kalah. Seorang sahabat sejati akan terus memberikan harapan di kala kita putus-asa, dia menghibur mana kala kita sedang berduka. Bila kita sedang terpuruk dalam lingkaran
keputusasaan dia berkata:” jangan bersedih, jangan berputus asa, masih ada harapan. Bukankah
masih ada hari esok Sahabat Sejati akhirnya musti disadari sebagai Anugerah Allah (Donum Dei)
dalam hidup seorang anak manusia. Demikian Roh Kudus, Dia adalah Sahabat Sejati bagi yang mengasihi dan melaksanakan perintah Yesus.
Roh Kudus adalah pemberian tiada duanya dari Allah sendiri, sebagaimana kata Yesus dalam
amanat perpisahan tadi:” Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Sebagai pengikut Kristus, janji yang sama ditujukan juga kepada kita. Yesus juga menjanjikan
Penghibur untuk kita. Penghibur itu akan menjadi penolong, penghibur, penasihat. pembela, dan pelindung kita. Maka bila kita merasa sedang berada di bawah belenggu dunia, tak terkecuali
ancaman corona virus, kita tidak usah takut karena kita punya penolong.
Bahkan sebagai Penolong Ajaib! Penolong Ajaib tahu apa yang Dia lakukan untuk melindungi dan membela pengikut-pengikut Kristus. Dia tidak tinggal diam. Dengan cara-Nya yang tak mampu diindrai manusia, dengan kuasa-Nya yang tidak sanggup dipahami oleh akal budi, Dia akan terus-menerus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan kita sebagai pengikut Kristus. Pengikut Kristus yang diselamatkan-Nya, adalah mereka yang memegang perintah Yesus danmelakukannya
sebagaimana dikatakan injil Yohanes ayat 14:15. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku. Ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya (Yoh.14:15; Yoh. 14:21)."***