Nyawa Tak Boleh Tertukar Administrasi; Wali Kota Kupang Luncurkan Dana Darurat, PMT Stunting, dan SIRANAP

"Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota dan penyuapan susu kepada tiga balita PMT. Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan ke ruang rawat inap bumil dan pemantauan
pelayanan pasien."


KUPANG– Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo resmi meluncurkan tiga program strategis di bidang kesehatan yang ditujukan untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi stunting, dan meningkatkan transparansi layanan rumah sakit. Program yang menjadi bagian dari capaian 100 hari kerja itu diluncurkan dalam seremoni di Puskesmas Sikumana, Selasa (3/6).

Adapun tiga program tersebut meliputi, 1) Dana Pengamanan Kegawatdaruratan di RSUD S.K. Lerik, 2) Penyerahan Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan balita stunting serta ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), 3) Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP) yang memberikan info ketersediaan kamar rumah sakit secara real-time.

Wali Kota menegaskan bahwa program dana darurat adalah jawaban atas kondisi darurat yang sering tak tertangani akibat hambatan administratif. Dengan dana ini, pasien darurat tanpa BPJS, KTP, atau administrasi lengkap tetap akan ditangani segera.

“Dalam situasi darurat, yang utama adalah nyawa. Maka pasien harus ditolong dulu. Untuk tahun pertama kita alokasikan Rp3 miliar, dan akan ditambah bila dibutuhkan,” tegas dr. Christian.

Dana akan dikelola langsung oleh RSUD S.K. Lerik dengan sistem saldo tahunan yang diperbarui setiap tahun.

Wali Kota juga menyerahkan secara simbolis PMT kepada balita dan ibu hamil KEK. Berdasarkan data April 2025, angka stunting Kota Kupang turun dari 18,8% menjadi 16,3%. Namun, masih ada 2.002 kasus wasting, 4.221 balita BGM, dan 322 ibu hamil KEK yang membutuhkan perhatian serius.

“Ini bukan sekadar distribusi makanan, tapi bentuk intervensi nyata berbasis data untuk melindungi masa depan anak-anak Kota Kupang,” ujar Wali Kota.

Melalui SIRANAP, warga bisa mengetahui ketersediaan kamar rawat inap sebelum menuju rumah sakit. Sistem ini ditujukan untuk mempercepat penanganan pasien darurat seperti stroke, serangan jantung, atau kecelakaan.

“Keluarga pasien cukup telepon atau cek aplikasi. Tidak perlu berpindah-pindah rumah sakit hanya untuk mencari kamar kosong,” jelasnya.

Wali Kota juga memberi pesan keras kepada para tenaga kesehatan, terutama PPPK tahap I, untuk bekerja dengan hati dan profesional. Ia mengingatkan pentingnya pelayanan publik yang cepat dan manusiawi.

“Saya ke Jakarta langsung urus SK kalian. Jadi, layani masyarakat dengan hati. Masuk kerja tepat waktu, pakai identitas, dan senyum kepada pasien,” serunya di hadapan para nakes.

Kepala Dinas Kesehatan drg. Retnowati mengungkapkan bahwa Puskesmas Sikumana telah dinobatkan sebagai Puskesmas Ramah Perempuan dan Anak sejak 2022. Kini, puskesmas ini melayani hingga 300 pasien per hari dan menjadi pusat dari peluncuran inovasi kesehatan Kota Kupang. * (go)






Iklan

Iklan