KUPANG – Sekolah Dasar Negeri Tuak Daun Merah (TDM) menunjukkan komitmennya mendukung program kebersihan lingkungan sekolah yang digagas Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pendidikan. Namun, kondisi infrastruktur sekolah masih menyisakan persoalan, terutama kerusakan plafon akibat badai Seroja yang hingga kini belum diperbaiki.
Kepala UPTD SD Negeri Tuak Daun Merah, Erlyn Susana, S.Pd., M.Pd, saat ditemui media pada Senin (2/6/2025), menyampaikan bahwa sekolahnya secara konsisten menerapkan budaya bersih dan hijau di lingkungan sekolah.
"Kami sangat menyambut baik dan mendukung program Bapak Wali Kota Kupang tentang kebersihan lingkungan sekolah. Program ini sebenarnya sudah kami terapkan sejak lama melalui sistem piket harian, kegiatan Jumat Bersih, hingga kolaborasi dengan masyarakat sekitar dan tokoh agama,” jelas Erlyn Susana.
Kolaborasi itu melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk warga lingkungan TDM 1 hingga TDM 5, serta pengurus rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Bahkan, sekolah ini sempat menerima penghargaan dari Penjabat Wali Kota Kupang atas kontribusinya dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Namun demikian, Susana mengeluhkan belum adanya perhatian dari pemerintah terkait kerusakan bangunan sekolah, khususnya plafon yang rusak akibat badai Seroja beberapa tahun lalu.
"Kami sudah ajukan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan, tetapi karena kerusakannya dinilai masih di bawah standar, pengajuan itu belum mendapat alokasi dana," ungkapnya.
Di sisi lain, SD Negeri Tuak Daun Merah aktif mengajarkan pengelolaan sampah kepada para siswa. Tiga jenis tempat sampah – merah (sampah B3), kuning (non-organik), dan hijau (organik) – telah disediakan untuk mendukung pembelajaran praktik memilah sampah sejak dini. Sekolah ini bahkan pernah lolos hingga tahap semifinal dalam lomba karya ilmiah bertema pengurangan sampah.
Jumlah siswa di SD Negeri Tuak Daun Merah mencapai 347 orang, dengan 25 tenaga pendidik dan kependidikan. Meskipun fasilitas seperti kamar mandi masih terbatas, pihak sekolah terus melakukan sosialisasi dan pembagian tugas piket secara rutin dari hari Senin hingga Sabtu untuk memastikan kebersihan tetap terjaga.
"Kendala seperti kamar mandi terbatas tidak menyurutkan semangat kami. Kami tetap berkomitmen mendukung program Pemerintah Kota Kupang dalam mewujudkan sekolah yang bersih, sehat, dan hijau," tutup Erlyn Susana. *(go)