Selama Covid-19 Terus Mengancam, ETIKA Tetap Bersama Pemerintah Mencegahnya


KUPANG,MT.NET Etnis Tionghoa Kupang (ETIKA) tak pernah kendor semangatnya mendukung pemerintah  melawan Covid-19. Sejak minggu lalu hingga minggu ini dan seterusnya selama covid -19 menjadi ancaman kelompok tersebut berkomitmen terus berupaya memberikan bantuan untuk tindakan preventif.  
"Bertindak sebelum terjadi jatuhnya korban, itu yang kita bersama bertekad mengambil tindakan kegiatan lawan corona virus", kata Theodorus Widodo Ketua Panitia minggu lalu saat wawancara  dengan awak media di halaman Kodim 1604 Kupang, Kec. Kota Raja, Kelurahan Fontein

Tindakan pencegahan terus gencar dilakukan ETIKA hari ini, Sabtu (04/04) dengan penyerahan bantuan tower cuci tangan dalam satu paket dengan perlengkapannya di Puskesmas Sikumana dan Puskemas Pasir Panjang. Sebelum berangkat mendonasikan fasilitas kesehatan atasi Covid-19, Tim ETIKA berkumpul di base campnya untuk persiapan.

Pada kesempatan melakukan persiapan tim ETIKA memberi keterangan kepada para awak media.  dr. Christian Widodo sebagai anggota mentuturkan, "Semua kita bisa tetap menjaga jarak, social distancing, psychal.distancing, isolasi diri, stay at home, jaga kesehatan, minum vitamin, makan teratur, tidur cukup, serta olahraga cukup, pakai APD, tetapi kita juga harus selalu terus bergerak membantu tenaga medis. Kalaupun tetap di rumah, tak dapat bergabung berasksi seperti ini, bisa mentransfer sedikit penghasilan untuk didonasikan demi kepentingan penanganan covid-19."


David Kenenbudi juga sebagai anggota dalam tim yang berperan sebagai bendahara untuk menerima setiap bantuan berupa barang atau uang dari donatur menjelaskan, " ETIKA merupakan komunitas yang dibentuk secara spontanitas dengan idenya lahir oleh ketua saat ini, dr. Hendrick Jodjana. Melalui kelompok komunitas  ETIKA, kami mengajak semua komponen, khususnya etnis Tionghoa di Kota Kupang bila berkenan untuk ikut melibatkan diri dalam aksi sosial melawan covid-19. Keterlibatannya bisa secara, fisik, tenaga maupun secara donasi barang atau finansial kami buka diri menerimanya. Sampai hari ini kami tetap buka diri."


Soal semangat memberi bantuan dari masyarakat tambahnya, "antusiasmenya bagus karena sampai dengan saat ini masih ada donasi-donasi yang masuk dari berbagai kalangan, khususnya etnis Tionghoa,” jelas David di depan awak media.


Tower Cuci Tangan untuk Pencegahan Semua Penyakit

Ketika di Puskemas Sikumana ETIKA  diterima oleh dr. Maria Veronika Ivonny Dondao Ray, M.Kes Kepala Puskesmas bersama rekan para medisnya. Menerima tower cuci tangan dan perlengkapanya dari Ketua Umum ETIKA, dr. Henrick Jodjana, dr. Maria menyampaikan, " terima kasih kepada semua pihak, terutama tim ETIKA yang telah membantu pihaknya dalam upaya penanganan dan pencegahan covid-19. Ini sangat membantu kami, karena peralatan cuci tangan merupakan standar untuk pencegahan penyakit pada umumnya, bukan karena adanya covid-19 saja. Mencuci tangan adalah dasar kebersihan dan menjaga kesehatan, bagi semua.” 

dr. Maria Kepala Puskemas Sikumana juga menginformasikan tentang persiapan tim kerja dalam menangani pencegahan terhadap Covid-19 sesuai standar atau SOP yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menurutnya, mereka telah membentuk tim gugus kerja atau tugas sebagai garda terdepan menanganani kasus  corona virus bila nanti terjadi. Terdengar  dari keterangan ini , para dokter dan tenaga medis di Puskemas Sikumanan siap bekerja allout sebagaimana para medis umumnya pada situasi dan kondisi sekarang. Dalam hal Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju, masker, sarung tangan, sepatu boots, kacamata google dan lainnya telah tersedia dari bantuan donatur dan pemerintah.
Hal yang sama kesannya, seperti dokter Maria Sikumana, di Pasir Panjang Kepala Puskesmas, dr. Evlin Corebima setelah menerima bantuan tower cuci tangan dari Ketua Umum ETIKA, menyampaikan rasa gembiranya ketika ada penyerahan bantuan tower cuci tangan di Puskesmas Pasir Panjang.

“Terimakasih, kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan cuci tangan di Puskesmas ini. Apalagi pasien kami yang datang berobat di puskesmas sudah dibiasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum masuk, serta pulang pun tetap harus mencuci tangan,” ungkap dr. Evalina.***(Mm)

Iklan

Iklan