KUPANG,MT. - PEMERINTAH NTT kembali mengingatkan masyarakat agar patuhi selalu untuk mengikuti standar prokol kesehatan dalam menghentikan aliran sebaran corona virus. Keluar pakai masker, cuci tangan selalu, jaga jarak, tak bersentuhan fisik dan lainnya, itulah beberapa syarat penting melawan Covid-19. Semuanya ini kalau dibiasakan, maka tidak mungkin tidak terjadi. Mata rantai penularan Covid-19 maksimal terputus. Karena itu kesadaran untuk mengikuti protokol kesehatan adalah suatu keniscayaan yang mutlak. Dan bagaimana tentang ajakan Pemerintah NTT berikut ulasan siaran pers Biro Humas dan Protokol NTT oleh Vareli Guru.
JURU bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si meminta segenap masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bergandengan tangan dan bekerja sama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi NTT.
“Mengingat dampak ekonomi yang begini besar dan dampak sosial dari penyebaran virus corona maka tentu dibutuhkan suatu kesadaran bersama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tandas Marius kepada pers di Kupang, Kamis malam (16/04).
Menurut Marius, dalam banyak kesempatan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur, Josef A. Nae Soi (JNS) mengharapkan agar seluruh masyarakat NTT dapat mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO maupun otoritas pemerintah.
“Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur mendorong seluruh masyarakat NTT untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang sudah ditetapkan baik itu organisasi dunia WHO maupun oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dengan cara memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Tentu kita menjamin keselamatan diri kita sendiri dan juga keselamatan kesehatan dari 5,4 juta penduduk NTT,” tandas mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.
Dijelaskan, Pemerintah Provinsi NTT bersama Pemerintah Kabupaten / Kota se NTT sedang berupaya keras untuk menangani dampak Covid-19.
“Perlu kami jelaskan upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 dengan dampak-dampaknya itu dibutuhkan dukungan yang kuat dari masyarakat. Karena memang saat ini yang selalu kami sampaikan ekonomi global, ekonomi internasional sedang stagnan; sedang tidak berkembang. Semua ini tentu akan berdampak kepada kehidupan ekonomi dan sosial dari seluruh masyarakat kita di Provinsi NTT,” ucapnya.
Tentang Data ODP dan PDP
Data Dinas Kesehatan 22 Kabupaten / Kota se NTT hingga Kamis malam jumlah ODP dan PDP sebanyak 1390 orang. ODP yang selesai masa pemantauan sebanyak 577 orang. ODP yang dirawat sebanyak 12 orang. Karantina mandiri sebanyak 767 orang dan kondisi saat ini sebanyak 779 orang. PDP sebanyak 32 orang dan PDP yang sedang dirawat sebanyak 12 orang. Sampel yang dikirim sebanyak 55; 36 sampel negative, 1 sampel positif dan 19 sampel belum ada hasil. “Kita berdoa agar ODP dan PDP juga 1 pasien yang positif terpapar virus corona di Provinsi NTT segera sembuh,” tambah Marius.
Ikut hadir mendampingi juru bicara gugus tugas Covid-19, Ike Mauboy, juru bahasa isyarat dari Komunitas Tuli Kupang (KTK).***