Terpanggil Melawan Covid-19, PSMTI NTT Memberi Bantuan Fasilitas Kesehatan


KUPANG, MT.NET - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTT merupakan organisasi kemanusiaan yang terbentuk sejak tahun 2000 setelah tahun 1998 PSMTI Nasional berdiri.

Sebagai wadah sosial dengan melihat situasi saat ini merebaknya virus corona, PSMTI NTT merasa tergerak hati, terpanggil untuk mendukung program pemerintah melawan Covid-19,   corona virus. PSMTI NTT di bawah Ketua Umum Hengky Lianto dan Ketua Tim Tanggap Darurat Covid-19 di NTT, Imanuel Yappy bersama anggota Tim Leopoldo Anang, Sonny Tamara, Bobby Lianto, Christoper Samara CEO BETA PRiNT, dr. Andre Hartanto, Sp. OG (tim medis), Kris Fulbertus,Sonny Samara,dan Inyo Anggrek,Bobby Lianto,Tonny Dima dan Rudy Rikoni memberikan bantuan fasilitas dan vitamin untuk menyelamatkan masyarakat.

Imanuel Yappy Ketua Tim dan tim medis dr. Andre Hartanto, Sp.OG memberi keterangan kepada para awak media, bahwa melihat meningkatkan isidensi, eskalasi terhadap merebaknya covid-19 dari hari ke hari semakin tinggi, karena itu kami dari PSMTI NTT mendukung program pemerintah dalam upaya melawan virus corona. Kami melihat yang harus menjadi perhatian utama, adalah tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit sebagai garda terdepan menangani covid-19, jadi kami memberikan donasi berupa apa yang bisa kami berikan."

dr. Andre yang mendamping  Yappy, ketua tim meneruskan, "dukungan yang kami berikan berupa bantuan Alat Pelindung Diri (APD), vitamin-vitamin, box sanitation, mesin penguapan,  alat penyemprotan disinfectan."

Menjawabi pertanyaan lebih lanjut dari media, mengenai fungsi, jumlah dan sasaran penyaluran bantuan tersebut, dr. Andre bersama ketua Tim Yappy menjelaskan, "box sanitazier, mesin penguapan serta alat penyemprotan minimal setiap pasien datang berobat di rumah sakit diberi penyemprotan dan disinfectan. Bantuan ini diberikan untuk saat sekarang pada 10 rumah sakit di Kota Kupang. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak minggu lalu mulai dari Rumah Sakit Prof. W.Z.Yohannes dan beberapa rumah sakit lainnya. Rumah Sakit Sk. Lerik adalah yang kelima pada hari ini (Jumat, 29 Maret 2020, red) kami serahkan bantuannya.  Kami pun akan memberikan bantuan seperti ini pada rumah sakit-rumah sakit di daerah perbatasan. Menyediakan alat penyemprotan disinfectan pada tempat umum, pasar, terminal angkutan kota dan fasilitas umum lainnya supaya masyarakat bisa dapat penyemprotan disinfectan."
PSMTI NTT juga mumpunyai planning lain dalam gerakan pencegahan virus tersebut. Planning atau rencana kegiatan seperti edukasi promotif melawan covid, menjaga social distancing dan physical  distances. Bentuk kegiatan yang lebih konkrit berupa sosialisasi melalui spanduk, radio, media sosial, media on line atau media lainnya. Dalam situasi covid-19 yang kian merajalela, PSMTI punya harapan kepada masyarakat dan pemerintah harus bersatu bersama mengatasi pesoalan virus corona dengan serius dan tak boleh ada yang dikambing hitamkan sebelum ada jatuh korban.

"Kepada masyarakat tak perlu sekarang mempersalahkan pemerintah di tengah kegelapan, tak perlu persalahkan kegelapan, sebaiknya kita pasang lilin dan membuat gerakan bersama melawan covid-19 dengan pemerintah. Dan kepada pemerintah mari bergerak bersama, bergerak cepat dari virus. Karena virus sekarang bergerak cepat sekali, virus corona tak kenal waktu, sehingga kita juga tak perlu tunggu waktu. Kita harus bergerak lebih cepat lagi dari virus corona." Ujar Ketua panitia  Covid-19 dan tim medis PSTMI NTT.

Respon Direktris RS. SK Lerik

dr. Marsiana Y. Halek dimintai keterangannya atas bantuan PSMTI untuk mencegah Covid-19 mengatakan, "kami di Rumah Sakit SK.Lerik merasa bersyukur dan berterimakasih atas bantuan. Bantuan ini berarti kami bersama masyarakat perlu bersatu menghadapi masalah besar yang membahayakan kita saat sekarang. Kita, masyarakat dan pemerintah harus bahu membahu membantu mencegah virus."

Soal ODP, PDP dan APD dr. Marsiana mengatakan, " di  Rumah Sakit SK. Lerik, orang dalam pemantauan (ODP) tinggal 9 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 2 orang. Dari 2 orang hasilnya 1 orang negatif dan 1 orang masih menunggu hasil swab. Perkara Alat Pelindung Diri (ADP) adalah masalah seluruh Indonesia termasuk Kota Kupang. Tapi di Kota Kupang kami bisa mensiasati dengan modifikasi kekurangan ADP karena ada bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi  NTT, Dinas Kesehatan Kota Kupang dan ada donatur berupa bantuan sepatu boots. Jadi APD untuk sementara demikian yang ada di sini."

Terhadap masyarakat, harapan Direktis SK. Lerik itu menegaskan, yang paling penting sekarang adalah masyarakat harus mematuhi aturan pemerintah. Tetap mengisolasikan diri di rumah agar mata rantai penularan virus corona bisa diputuskan."***(mm)

Iklan

Iklan