Sebagai Lini Terdepan Melawan Virus Corona, Para Medis di NTT Mendapat Motivasi dari Gubernur



KUPANG, MT.NET - Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat (VBL) melalui teleconfrence membuka kegiatan On the Job Trainning bagi para medis di Rs. Prof. W. Z. Yohanes pada hari Jumat (27/03) memberikan gugahan motivasi untuk tenaga kesehatan.

Gugahan motivasi itu berupa ekspektasi, harapan supaya para medis untuk terus bekerja dengan penuh semangat kepedulian karena kaum medis sebagai lini terdepan dalam menangani covid-19.
Kepada teman-teman medis yang jadi lini terdepan dalam melawan covid-19, saya tau pekerjaan ini paling berat dibebankan kepada teman-teman medis. Sekali lagi saya minta secara moral, ini perlu dijaga semangatnya,kita terpanggil untuk menjadi bagian dari sejarah ini. Ini menjadi tantangan bagi kita semua, bagi saya, bagi para dokter, mampukah kita sebagai manusia yang punya kemampuan bernalar dan iman, mampu menyelesaikan masalah ini,” jelas Gubernur.Dikatakan VBL, masalah APD telah menjadi pengeluhan  189 negara yang telah terpapar virus ini. Tentu NTT juga terus menyiapkan diri untuk mengatasi pengeluhan tersebut.

“Kepada teman-teman dokter, khususnya dokter paru yang terbatas, saya telah menyiapkan anggaran khusus untuk sewa pesawat agar bisa _mobile_ apabila terjadi positif covid-19 di mana pun di NTT.  Karena kita ini provinsi kepulauan. Supaya para dokter, para medis bergerak cepat. Pesawat itu hanya untuk para medis dan para dokter tidak dicampur dengan penumpang lain,” jelas VBL.
Gubernur VBL juga meminta kepada para Kepala Dinas Kesehatan dan para Direktur Rumah Sakit untuk menyiapkan diri secara baik.

“Saya minta kepada para bupati/walikota agar mampu memenuhi gizi dan kebutuhan para tenaga kesehatan supaya mereka dalam kondisi prima mampu melayani masyarakat. Sekali lagi, sebagai Gubernur saya menaruh harapan besar kepada para medis yang berada pada garis terdepan,"pungkas VBL.

Dalam laporannya melalui Teleconference, Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Minggus Mere, M. Kes   mengatakan, kegiatan Manajerial Training untuk penangan Covid-19  tersebut melibatkankan para Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTT, para Direktur RSUD se-NTT, Dokter Spesialis Paru, Dokter Penyakit Dalam, petugas laboratorium dan perwakilan perawat.

Kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama dua hari yakni Jumat sampai dengan Sabtu (27- 28 Maret).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesimpangsiuran informasi dalam penatalaksanaan penanganan covid-19 dan simulasi penanganan pasien.
"Kita tentunya dalam kegiatan ini sangat memperhatikan protap-protap  yang ditetapkan WHO seperti phisical distancing dan protap lainnya. Kita harapkan sekembalinya dari kegiatan ini, diharapkan tidak ada lagi keraguan dalam penatalaksanaan pasien covid-19," ujar Domi Mere.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTT menyiapkan anggaran sekitar Rp. 60 milliar untuk penangan penyebaran covid-19 di NTT.

Dalam teleconfrence kegiatan On the Job Trainning, Gubernur NTT didampingi Wakil Gubernur NTT, Josef A.Nae Soi, Sekda NTT, Bene Polo Maing, Staf Khusus Gubernur, Imanuel Blegur, beberapa pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.,***

(Sumber: siaran  pers biro Humas dan Protokol NTT untuk dipublikasikan, VG)



Iklan

Iklan