Kupang,mutiaratimur.net
Sejak hari Rabu (12/02/2020) Pesawat Tempur Sukhoi
Hasanuddin Makasar berada di Nusa Tenggara Timur. Kehadiran Pesawat Tempur yang
dinakodai para prajurit angkatan udara Masakar saat tiba di LANUD AU Elatari
Kupang diterima oleh Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kolonel Penerbangan Agus Setiawan, Pimpinan
AU RI Kupang ketika dimintai
keterangan menjelaskan, “pesawat tempur sukhoi 30 yang datang merupakan pesawat
tempur skadron 11 dari Lanud Sultan Hasanuddin Makasar. Kehadiran mereka dalam
rangka latihan dan operasi pengamanan perbatasan. Operasi yang dilakukan disebut
dengan Operasi Lintas Panah 2020. TNI AU dengan pesawat tempur berpatroli melakukan pengamatan, dan bila terjadi perbuatan yang mengancam
kedaulatan NKRI, maka dilakukan penindakan. TNI AU bertugas mengamankan
Indonesia. Kupang dan daerah sekitarnya merupakan tempat yang menjadi perhatian
khusus, karena Daerah Kupang dan sekitarnya berbatasan langsung di selatan
dengan Australia dan Utara dengan Timor Leste.
Ini yang merpakan wujud perhatian
TNI AU menjaga negeri ini.”
Pesawat tempur Sukhoi 30 yang menjalankan operasi selama
seminggu di Nusa Tenggara Timur dapat menerima
masyarakat yang ingin mengetahui dan melihat pesawat tempur tersebut. Masyarakat bisa ke Lanud EL Tari kupang untuk
menyaksikan dari dekat pesawat tempur Sukhoi.
“Pesawat Sukhoi TNI AU selain menjalankan tugas juga
diberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat dari dekat pesawat tempur ini.
Kehadiran masyarakta menjadi motivasi atau bentuk dukungan kepada TNI AU karena
indonesian adalah bangsa yang besar, jadi TNI AU dan masyarakat, kita sama-sama
menjaga negri ini, “ tutur Kolonel Agus Setiawan.
Agus menambahkan, “Kedatangan Prajurit TNI AU
Makasar ke wilayah komando operasi AU III Nusa Tenggara Timur dilengkapi dengan 4 buah
pesawat tempur Sukhoi 30, 1 buah
Helikopter Super Puma sebagai pendukung dan 1 buah pesawat angkut C 130 Herkules.
Ini adalah satu paket pesawat tempur
dalam menjaga wilayah Selatam Australia dan Utara Timor Leste.”
Lebih lanjut Kolonel Agus menerangkan, “ Dalam
mengawasi dan menjaga keamanan diwilayah ini sudah ada dua sistem, yaitu 1) Satuan radar 226 buraen sebagai kacamata
memantau semua penerbangan di wilayah selatan, atau radar mata jauh. 2) Pesawat
tempur melengkapi informasi radar. Satuan radar Buraen, ketika membaca ada
pernerbangan luar yang memasuki wilayah Indonesia yang tidak seharusnya,
maka satuan radar menginformasikan ke pesawat
tempur Sukhoi. Dan pesawat tempur Sukhoi mengarahkan pesawat yang menyalahi jalur untuk keluar dari
jalur indonesia menuju ke jalur yang
sesuai dengan penerbangannya.
Setelah Kolonel Agus, ada pula tambahan penjelasan dari salah satu prajurit penerbangan pesawat Sukhoi
30 yang menyatakan, “ Operasi Lintas Panah 2020 adalah operasi sepanjangan
tahun. TNI AU di tahun 2020 melalui operasi
ini akan menangkal musuh yang masuk ke Indonesia,
menindak setiap tindakkan kejahatan. Tindakan kejahatan seperti ilegal loging,
ilegal fishing, separatisme dan penyeludupan. Penindakan ada 2 versi, yaitu
sasaran udara dan sasaran darat."