Kupang,
mutiaratimur.net
Hari ini. Jumat
(10/12020) dalam Natal Bersama di lingkup BKKBN
Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama para lanjut usia(lansia), Marianus
Mau Kuru, SE, MPH Kepala Perwakilan BKKBN NTT dalam sambutannya mengatakan, “BKKBN diberi mandat untuk membangun keluarga dalam
sebuah siklus kehidupan, mulai dari konsepsi, bayi/balita, anak, remaja,
paangan usia subur, dan lansia. Hari ini kita Nata bersama para lansia.
Terdapat 7 dimensi tangguh yang hendaknya menjadi perhatian bersama untuk diterapkan
bagi kehidupan para lansia. “
Lanjutnya, ke-7 dimensi
itu adalah: 1) Dimensi spritual: lansia selalu berusaha mendekatkan diri dalam
kegiatan rohani; 2) Dimensi Intelektual: merangsang tingkat intelektual para
lansia dengan menyiapkan buku bacaan, koran atau media, menulis, mendengarkan dan
menonton berita dan lainnya; 3) Dimensi hobi: kaum lansia sebaiknya hobi yang
dimiliki tetap didorong agar tetap hidup dan bergembira;
4) Dimensi kesehatan
fisik: lansia hendaknya beraktivitas untuk kekuatan fisik dan berolaraga
sesuai kemampuan kondisinya. 5) Dimensi vokasional/keahlian: kaum lansia
diberikan kesempatan untuk mengembangkan keahliannya, agar tetap merasa percaya
diri dan berguna; 6) Dimensi sosial: lansia diberikan ruang untuk bergaul dan
berteman dengan teman sebayanya. Mereka tidak boleh menyendiri; 7) Dimensi
lingkuangan: para lansia harus memiliki dan mengalami lingkungan yang ramah lansia.
Pada kesempatan sela
dalam suasana yang sama natal bersama BKKBN ketika para awak media
menemuinya, Marianus Kepala Perwakilan
instansi tersebut, menyampaikan 7 dimensi tangguh lansia juga menjadi bagian
program BKKBN seluruh Indonesia.
“ Kami mempunyai wadah kaum lansia di seluruh
Indonesia, di NTT setiap Kabupaten/Kota ada
kelompok lansia, Kelompok Bina Keluarga Lansia. Ke-7 dimensi ini menjadi perhatian kita dalam program
kerja, dan telah kami lakukan sosialisasi baik langsung kepada kaum
lansia, maupun kepada keluaga lansia. Tujuannya supaya mereka dirangsang dan
dimotivasi agar selalu bersemangat menikmati hidup dalam lanjut usia. Ini semacam gerakan untuk kebangkitan kaum lansia.” Tuturnya.
Beliau juga lebih lanjut menjawabi pertanyaan para awak media, soal adanya forum lansia di lembaga lain
seperti Komda Lansia NTT, atau kelompok lansia dari PUPR NTT yang pernah ikut
open house di rumah Jabatan Gubenur NTT,
diresponi dengan sikap akomodatif.
“ Ya, kita siap berkolaborasi bersama
dengan berbagai pihak dalam memperhatikan para lansia. Kita punya tujuan yang
sama dan mulia dalam upaya tersebut karena ini soal kemanusian. Kita akan
mendukung dan mensosialisasikan program BKKBN 7 Dimensi tangguh lansia”,
tegasnya.
Natal bersama BKKBN
dirayakan di Hotel Neo Aston Kota Kupang
yang dibuka dengan ibadat ekumene yang dipimpin oleh seorang pastor dan seorang ibu pendeta. Dengan tema yang diusung, “ Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”. Hadir selain kepala
dan unsur pejabat serta staf BKKBN NTT
bersama keluarga, juga turut serta para
pensiunan, sesepuh BKKBN NTT, seperti Bpk. Soter Parera, dan ibu bapak lansia lainnya.***