LAHAN RAKYAT 25 HEKTAR UNTUK GALANGAN KAPAL DI NTT




Kupang, mutiaratimur.net

Dalam rangka  meningatkan pelayanan transportasi perairan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi  Provinsi NTT, PT. Industri Kapal Nusantara membangun Galangan Kapal pertama di NTT. Galangan Kapal yang dibangun untuk menjawabi upaya pemerataan pembangunan Indonesia bagian Timur, karena selama ini sentuhan pembangunan lebih berorientasi pada wilayah Indonesia bagian Barat.
Lokasi Galangan Kapal NTT berada di Desa Pitay, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.  Sebagai bentuk memboomingkan Nusa Tengara Timur telah ada galangan Kapal, pihak PT. Industri Kapal Nusantara berkoordinasi dengan pemerintah NTT mengadakan  kegiatan peletakan batu pertama oleh Gubernur  NTT, Viktor B.Laiskodat pada hari Senin (13/1/2020) .

 Askan  Naim, Direktur Utama PT. Industri Kapal Nusantara  sebelum peletakan batu pertama  mengatakan,  “peletakan batu pertama pembangunan galangan kapal dan industri maritim terpadu PT Industri Kapal Nusantara pada hari ini Senin 13 Januari 2020 di Desa Pitay, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rencana pembangunanya senantiasa kami berkoordinasi dengan bapak Gubernur untuk mendapat masukan dan arah bapak Gubernur. Karena  pembangunan galangan kapal berkontribusi untuk mensukseskan program kesejahteraan masyarakat. Pembangunan galang kapal memiliki dampak positif  bagi penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi wilayah Nusa Tenggara Timur.”

Aksa Naim juga memberikan ungkapan hormat dan terimakasihnya kepada Bapak Bupati Kupang yang bersedia menerima kehadiran PT. Industri Kapal Nusanta di Kabupaten Kupang.  Kepada masyarakat Pitay Sulamu, terutama suku-suku pemilik lahan  yang relah memberikan lahan 25 hektar untuk dibeli menjadi tempat industri galangan kapal.




“ Beberapa hal terkait dengan tanah kurang lebih 25 hektar yang sudah dibeli dari masyarakat desa  telah kami konversi  menjadi sertifikat hak guna bangunan (HGB) atas nama perusahan kami. Bahwa kami  kini melakukan sebuah investasi namun seluruh hal kami lakukan dari  nol. Berkat dukungan Bpk. Bupati dan masyarakat urusan soal tanah dapat terselesaikan.” Ujarnya.

Menurut Aksan Naim, industri galangan kapal ini memiliki begitu banyak peluang penyerapan tenaga kerja, kurang lebih tenaga kerja yang mampu diserap  4.000 sampai 5000 tenaga kerja.  Sebab Industri galangan kapal  dibangun, tentu akan ada industri perikanan dan pengolahannya. Dengan demikian galangan kapal nantinya juga menjadi pusat pembangunan kapal- kapal perikanan.

Pada penyampaian lebih lanjut, Askan Naim sangat berharap adanya dukungan dari pada bapak Gubernur dan seluruh masyarakat NTT, karena secara keseluruhan Indonesia Timur masih memiliki banyak kekurangan di bidang industri kemaritiman khususnya industri galangan kapal. Dikatakannya pula wilayah timur  Indonesia itu begitu luas tetapi masih tumpang tindih industri kemaritimannya.  Keadaan seperti tersebut membuat mereka berencana enam bulan kedepan  untuk mengembangkan industri kemaritiman  pertama kali di NTT.***



Iklan

Iklan