Sampah plastik,
khususnya kantong plastik merupakan jenis plastik yang sekali pakai dan sering
dibuang sembarangan tempat. Kota Kupang
ibu kota dari Provinsi NTT sampah plastik kadang kala tak ketinggalan menghiasi pinggir jalan, atau tempat-tempat umum, pemukiman
penduduk, pesisir pantai dan sekitarnya.
Sampah kantong
plastik berserakan ini pada sisi tertentu dapat dilihat mungkin maasyarakat
belum memahami atau terkesan tak peduli dampak negatif dengan adanya sampah plastik.
Karena itu perlu ada spirit sosial untuk diberi penyadaran akan dampak
sampah kantong plastik yang dibuang sembarangan.
Pertama, memicu perubahan iklim. Sumber
material pembuatan kantong plastik
berasal dari minyak bumi yang merupakan sumberdaya alam tak terbarukan sehingga
sulit untuk proses penguraiannya, kalau diuraikan membutuhkan waktu ratusan
bahkan ribuan tahun. Sampah plastik kalau dibuang sembarangan atau dibakar maka
gas metana itu keluar dan membuat emisi karbon ke udara. Kedua, pencemaran lingkungan. Sampah
kantong plastik yang setelah dipakai dibuang
sembarangan dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan, seperti tersumbatnya selokan dan badan air, termakan oleh hewan dan rusaknya ekosistem laut dan sungai.
Ketiga, ancaman hidup
manusia. Kantong plasatik yang sering dipakai untuk berbelanja makanan itu
mengandung racun yang berpotensi makanan tercemari racun. Kantong plastik yang
dibakar juga menyebakan pencemaran udara dan gangguan pernafasan, dan kantong
plastik yang dibuang sembarangan dengan aroma bau makanan mendatangkan lalat, serta pada musim hujan bisa menjadi tempat genangan air hujan lalu berkembangbiaknya
nyamuk yang dapat menimbulkan penyakit bagi manusia,
Menyadari akan masalah sampah dan untuk mengubah status Kota
Kupang yang pernah disebut sepuluh besar, urutan ketiga kota terkotor di Indonesia karena sampah, Pemerintah Kota
Kupang bersama seluruh elemen masyarakat telah membuat gerakan bersih-bersih
kota ini, seperti gerakan membersihkan sampah di pesisir pantai Oesapa, anak
sekolah bersama para gurunya memilih sampah di sekitar sekolah dan lingkungan sekitar,
masyarakat diharapkan membuang sampah pada tempat yang telah disiapkan/TPS.***