Kota Kupang Terapkan Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan: Wujudkan Generasi Cinta Alam Sejak Dini

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bentuk karakter siswa berbudaya bersih dan ramah lingkungan lewat pembelajaran berkelanjutan.

Advetorial 


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menerapkan muatan lokal wajib “Pendidikan Lingkungan” di SD dan MI sebagai langkah membentuk karakter siswa cinta alam dan berbudaya bersih, mendukung program Wali Kota menuju Kota Kupang hijau dan berkelanjutan

Kupang — Dalam upaya mewujudkan Kota Kupang yang hijau, bersih, dan berkelanjutan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang terus berinovasi lewat dunia pendidikan. Salah satu langkah strategis yang kini telah berjalan adalah penerapan muatan lokal wajib “Pendidikan Lingkungan” di seluruh SD dan MI di Kota Kupang.

Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap program Wali Kota Kupang dalam membangun Kota Hijau dan Ramah Lingkungan sejak dari sekolah.

“Kami telah mencanangkan muatan lokal wajib, namanya Pendidikan Lingkungan. Itu sudah diluncurkan oleh Bapak Wali Kota Kupang pada upacara perayaan Hardiknas tingkat Kota Kupang tahun 2025,” jelas Oktovianus Naitboho, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Ia menambahkan bahwa program ini telah mendapat Keputusan Wali Kota, menjadikannya salah satu mata pelajaran wajib di jenjang SD/MI se-Kota Kupang.

Menurutnya, perjalanan hingga mata pelajaran ini diterapkan tidaklah singkat. “Sejarahnya panjang sampai bisa masuk sebagai muatan lokal. Kami punya enam guru yang didampingi oleh tenaga ahli dari Jepang, mulai dari penyusunan buku, silabus, hingga lisensi pembelajaran. Kini, semester pertama ini sudah berjalan dan menjadi bagian integral dalam pembelajaran di sekolah,” ujarnya.

Bangun Karakter dan Kepedulian Lingkungan di Sekolah

Pendidikan Lingkungan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik nyata di lapangan. Setiap sekolah kini memiliki tiga jenis tempat sampah untuk mendukung edukasi pemilahan sampah.

“Siswa diajarkan memilah sampah berdasarkan jenisnya, dan tidak berhenti di situ. Mereka juga belajar bagaimana mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Beberapa sekolah bahkan sudah bekerja sama dengan bank sampah untuk menimbang dan menjual hasil olahan mereka,” tambah Oktovianus.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang kebersihan, tetapi juga tentang kewirausahaan dan nilai ekonomi dari sampah.

“Pendidikan bukan hanya pengetahuan, tetapi juga keterampilan hidup. Kami ingin anak-anak memandang sampah bukan sebagai sesuatu yang menjijikkan, tapi sebagai sumber ekonomi dan kreativitas,” tuturnya.

Langkah Awal Menuju Generasi Hijau Kota Kupang

Program Pendidikan Lingkungan ini menjadi tonggak awal pembentukan karakter warga sekolah yang sadar pentingnya menjaga bumi.

“Kami ingin sejak dini anak-anak terbiasa hidup hemat energi, menggunakan air dan listrik secara bijak, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Kebiasaan baik dari sekolah ini diharapkan terbawa ke rumah, bahkan meluas ke masyarakat,” pungkas Oktovianus.

Melalui langkah konkret ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang berkomitmen mendukung visi besar Wali Kota Kupang dalam menjadikan kota ini sebagai pusat pembelajaran hijau di Indonesia Timur — sebuah kota di mana pendidikan dan lingkungan tumbuh beriringan untuk masa depan yang berkelanjutan. *(go/adv)

---

#KotaKupangHijau #SekolahRamahLingkungan #PendidikanLingkungan #KupangGoGreen #DinasPendidikanKupang #WujudkanKotaBersih


.

Iklan

Iklan