BPDAS Benain Noelmina Dukung Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kupang Sesuai Visi Wali Kota

 Advetorial 

BPDAS Benain Noelmina dukung visi Wali Kota Kupang wujudkan kota hijau dan berkelanjutan melalui program penghijauan dan ruang terbuka hijau.

Kupang — Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina berperan aktif dalam mendukung pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Kupang. Langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, untuk mewujudkan kota yang hijau, bersih, dan sehat.

Meski tidak memiliki kewenangan dalam penentuan tata ruang, BPDAS Benain Noelmina hadir sebagai supporting system yang memberikan dukungan teknis dan sumber daya bagi pemerintah daerah dalam memperkuat konsep Kupang Hijau.

 “Kami tidak punya kewenangan dalam menentukan tata ruang. Itu menjadi ranah pimpinan daerah, baik bupati maupun wali kota. Namun kami siap memberikan dukungan penuh terhadap konsep dan pengembangan ruang terbuka hijau yang ditetapkan oleh pimpinan daerah,” ujar Kludolfus Tuames, Kepala BPDAS Benain Noelmina Provinsi NTT.

Dukungan BPDAS Benain Noelmina diwujudkan melalui penyediaan bibit tanaman, rehabilitasi lahan, serta pendampingan teknis penghijauan di wilayah perkotaan. Jenis tanaman yang disiapkan pun disesuaikan dengan karakteristik daerah dan kebutuhan lingkungan, mulai dari tanaman peneduh dan estetika, hingga tanaman buah dan kayu keras.

“Kami mendukung penuh pemerintah kota dengan menyediakan berbagai jenis tanaman dari persemaian permanen. Khusus wilayah Pulau Timor, kami siap membantu setiap program penghijauan yang sejalan dengan rencana pengembangan kota,” tambahnya.

Selain menyediakan bibit, BPDAS juga menekankan pentingnya pemeliharaan tanaman pascatanam, terutama saat musim kemarau. Dengan kondisi iklim semi-kering NTT, tanaman yang baru ditanam perlu disiram dan dirawat secara rutin agar dapat bertahan hidup dan melakukan proses fotosintesis dengan baik.

 “Menanam saja tidak cukup. Saat kemarau, kita harus hadir untuk menyiram. Kalau tidak, tanaman akan layu, menggugurkan daun, bahkan mati. Semua makhluk hidup, termasuk pohon, butuh air untuk bertahan,” tegas Dolfus sapan familiar.

Menurut BPDAS Benain Noelmina, keberadaan ruang terbuka hijau memiliki peran penting dalam mengembalikan keseimbangan ekosistem kota. Selain menghasilkan oksigen, RTH juga menciptakan habitat baru bagi burung dan satwa, menurunkan suhu udara, serta menjadi ruang sosial tempat warga berinteraksi dan berolahraga.

 “Ketika ruang terbuka hijau terbangun, burung-burung akan datang, suasana menjadi lebih sejuk dan hidup. Masyarakat pun memiliki ruang untuk beraktivitas dan menikmati keindahan kota. Semua ini meningkatkan rasa bahagia, semangat, dan produktivitas warga Kota Kupang,” jelasnya.

Dolfus menambahkan, target jangka panjang dari program ini adalah meningkatkan tutupan lahan agar fungsi hidrologis kota tetap terjaga. Dengan banyaknya pohon, air hujan akan lebih mudah meresap ke tanah dan memperkuat cadangan air bawah tanah, sekaligus mengurangi potensi kekeringan di musim kemarau.

 “Hutan kota dan RTH bukan hanya memperindah kota, tapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya air, memperbaiki kualitas udara, dan mendukung kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Menutup wawancara, Dolfus menyampaikan pesan moral agar seluruh elemen masyarakat turut menjaga dan memanfaatkan ruang hijau secara berkelanjutan.

 “Bumi ini hanya satu. Tanggung jawab merawat dan memperbaikinya ada di pundak kita semua. Mari bersinergi, bahu-membahu menanam pohon, karena hanya pohonlah yang mampu menghasilkan air dan menjaga keseimbangan ekologi,” pesannya.

Ia juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara tiga pilar pembangunan: ekologi, ekonomi, dan sosial.

 “Kalau kita hanya mengutamakan ekonomi dan melupakan ekologi, maka kita tinggal menunggu waktu bumi ini menghukum kita. Ekologi harus menjadi fondasi kehidupan. Jika ekologi baik, ekonomi akan tumbuh, dan aspek sosial pun akan ikut membaik,” tutupnya.

Sinergi antara BPDAS Benain Noelmina dan Pemerintah Kota Kupang menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan Kota Kupang yang lebih hijau, sejuk, dan berkelanjutan. **(go/adv)






Iklan

Iklan