Kupang — Pemerintah Kota Kupang kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan kehidupan sosial-keagamaan. Sebanyak Rp300 juta disalurkan sebagai Bantuan Sosial Keagamaan untuk GMIT Center dalam sebuah acara penyerahan resmi yang berlangsung di Aula Lt. III Kantor Sinode GMIT, Senin (4/8/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, didampingi Wakil Wali Kota Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc.; Ketua Sinode GMIT Pendeta Samuel Pandie; Wakil Ketua Sinode GMIT Pendeta Saneb Blegur; Wakil Sekretaris Sinode GMIT Pendeta Zimrat Karmani; Kabag Kesra Setda Kota Kupang Djoni D. Bire, S.H.; serta Kabag Prokompim Setda Kota Kupang Daud N. Nafi, S.STP., M.M.
Dalam sambutannya, Wali Kota Widodo menjelaskan bahwa tantangan efisiensi anggaran nasional tidak mengurangi prioritas Pemkot Kupang dalam mendanai program-program yang menyentuh kebutuhan langsung masyarakat. Ia menegaskan, program bantuan sosial dan keagamaan harus tetap berjalan meski banyak agenda pembangunan lain terpaksa ditunda.
“Kami masuk pada saat efisiensi besar-besaran dilakukan secara nasional. Tapi saya tegaskan, bantuan sosial dan keagamaan harus tetap jalan. Untuk itu, hari ini kami menyerahkan bantuan sebesar Rp300 juta bagi GMIT Center,” ujarnya.
Wali Kota mengungkapkan efisiensi perjalanan dinas serta pembatalan pengadaan mobil dinas baru berhasil menghemat hingga Rp4 miliar. Dana tersebut dialihkan untuk program prioritas seperti penyediaan liang lahat gratis bagi warga kurang mampu, pembentukan dana pengaman IGD RSUD S.K. Lerik sebesar Rp3 miliar untuk pasien tanpa BPJS, serta penguatan UMKM melalui program SABOAK (Sunday Market Buat Orang Kupang).
“Kami ingin hadir sebagai pemerintah yang tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga kehidupan rohani, budaya bersih, dan solidaritas antarsesama. Kita tidak bisa berjalan sendiri, tapi harus kolaboratif dengan gereja, masjid, komunitas, dan semua elemen masyarakat,” tambahnya.
Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Pandie, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemkot Kupang terhadap pembangunan kerohanian di daerah ini.“Kami percaya bahwa gereja dan pemerintah adalah mitra dalam membangun manusia seutuhnya jasmani dan rohani. Bantuan ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya bicara soal jalan dan gedung, tetapi juga soal iman, harapan, dan kasih,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh jemaat GMIT untuk memperkokoh semangat kolaborasi dan ikut mendukung program sosial kemasyarakatan pemerintah. *(go)